"Sekali lagi, plis ayo , plisss"
"Goallllllllllllllllllll"
Rose spontan memeluk Jonam yang berdiri antusias di samping nya, di ikuti sorakan gembira para suporter yang hari ini kompak memakai Jersey biru putih kebanggaan tim Albicaleste,
Nobar di lakukan di sebuah lapangan bola di dekat tempat kerja Jonam, sejak pukul 8 malam, tempat ini sudah di padati antusiasme orang orang yang ingin mendukung kedua tim yang sedang berlaga,
Malam ini, malam senin seharusnya Rose sudah di rumah dan tidur cantik mengingat besok dia harus bekerja, tapi euphoria semangat yang tercipta dari Timnas Argentina yang berhasil masuk Final FIFA world cup 2022 ini benar benar menguras rasa kantuk nya, sejak tadi dia dan Jonam tak berhenti geregetan luar biasa saat tim Prancis berhasil mengejar ketertinggalan dengan begitu cepat,
"Vamos, vamos Argentina,
vamos, vamos a ganar,
que esta barra quilombera,
no te deja, no te deja de alentar ""Vamosaaa Argentina🇦🇷🇦🇷"
Teriak Jonam sambil nangis, sejak tadi dia semangat banget bentangin bendera Argentina optimistis tim favorit nya yang di pimpin oleh pesepakbola terbaik dunia favorit nya bakalan menang,
Terkabul sudah keinginan mereka berdua, dan Captain favorit mereka Lionel Messi,
"Ampun, jidat aku panas banget gara-gara stres Prancis ngejar mulu"
"Yuk cari es teh"
"Bentar mas, aku masih pengen lihat Messi angkat piala nya heheh" Jonam terkekeh, beruntung banget dia malam ini, dapat izin dari orang tua Rose untuk ngajakin anak cantiknya nobar world cup, mengingat seberapa antusias juga Bunda Sandra sama world cup kali ini, berbeda dengan Ayah Junho dan Candra yang cuek karena tim jagoan dia udah pulang duluan,
"Whooooo Ankara Messi, Ankara Messi! "
"Nah udah kan? Udah angkat Piala tuh, nanti sisanya nonton ulang di youtube ya, kita keluar duluan kalau nunggu nanti bisa desak desakan" Rose nurut meskipun dia masih penasaran banget sama euphoria yang tercipta jauh di Qatar sana,
"Udah hampir jam 1 nih, yuk makan dulu, nanti baru aku anter pulang"
"Pecel lele ya mas"
"Enggeh, yuk masuk, untung hari ini aku bawa mobil, cuacanya lumayan dingin ya"
Sembari menyruput es jeruk, Rose masih aja antusias nyeritain pertandingan tadi, mulai dari pinalty, dan lain-lain pokoknya apapun yang terjadi di lapangan tadi dia ceritain, sementara Jonam diam saja, dia udah kepalang laper gara-gara tadi sebelum nobar dia lupa makan malam, ponsel nya di berondongi ratusan chat dan telepon dari Rose saking nggak sabarnya tuh perempuan satu,
"DiMaria keren ya, tiap Final dia cetak gol"
"Iya juga, tepi sayang nya Dybala ga main penuh"
"Iya sayang banget, Dybala ganteng padahal"
Uhuk,, Jonam terbatuk, dia nglirik Rose sebentar sebelum tangannya bergerak menyentil jidat Rose yang masih ada cat putih biru nya, sementara di pipi udah pada ilang,
KAMU SEDANG MEMBACA
Runner-up
Fanfiction"Dalam dunia ini aku percaya bahwa pemenang nggak harus ada di urutan nomor satu" "Sampai kapan keyakinan kamu begitu?" "Sampai saatnya aku buktiin kalo kepercayaan aku itu benar"