"Aku nyerah! " ucap Lisa dia angkat tangan kalau urusan ini, main tts cak lontong dan lawannya adalah si genius Jonam, mau hadiahnya 1 gerobak cilok kek, atau 1 ember KFC kalau lawannya adalah Jonam mending nggak,
"Ahh payah kamu Lis,, " ledek Jimy, padahal dia nggak ikut main,
"Ini yang bikin pertanyaan luar biasa Iq nya" puji Rose, Jonam tertawa mengusak kecil rambut Rose yang sedikit jatuh di atas alisnya,
"Awas sing nduwe ngamuk " setitik kesadaran Jonam kembali, dia menarik tangannya dengan tatapan kecewa, iya dia harusnya sadar diri donk, sampai kapan pun dia nggak bisa milikin Rose kalau hati gadis itu masih stuck di Kyungsoo aja,
"Aku mundur alon alon mergo sadar aku sopo,, mung di goleki pas atimu perihhhh 🎵"
Seolah Jimy nggak capek nyindir Rose, selalu nyindir Rose pokoknya Jimy nggak suka sama gadis itu meskipun tetep aja satu tongkrongan,
Dan Rose sendiri udah kebal,,
"Udah sarapan? " tanya Jonam canggung, dia nggak pernah se canggung ini sama Rose sebelumnya,
"Udah mas, pake bubur ayam "
Pluk,,,
"Ngopo koe sing njawab Lilis? " Lisa nyengir, ya habis Rose diem aja sih kan kasian Jonam,
"Udah mas, tadi dirumah, bareng ayah juga"
"Om Junho dateng? "
"Iya kemarin sore, nginep juga" terus mereka diem lagi, cuma jimy sama lisa yang ribut saling jambak berawal dari ejekan lilis yang paling Lisa benci,
"Jimy SETANNNNNN"
Jimmy lari menghindar dari amukan Lisa dan tersisa lah Jonnam yang masih diam dilanda canggung, sejujurnya dia pengen ngajakin ngobrol Rose dengan topik lain, ya kayak biasanya lah tapi mood dia yang anjlok udah bikin otak cerdas dia mampet buat nyusun obrolan dengan gadis cantik di depan nya ini,
"Rose,, "
Rose tersenyum canggung dengan tatapan seolah bertanya 'kenapa'
"Kamu ada waktu nggak malem ini? "
"Em,, kosong sih mas, emang kenapa? "
"Makan ke angkringan temen aku yuk, tempatnya kaya kafe tapi menu menu disana itu khas angkringan banget"
"Wiiihhh,,,, mau banget donk"
"Serius? Nanti aku jemput ya"
"Jam berapa? "
"Jam 7 soalnya kalo kemalaman tempatnya rame banget" Rose ngangguk lagi semangat, jelas dong dia mau banget mumpung si Bunda lagi ada tugas ke purworejo, ada Ayah yang masih nginep di rumah, tapi Rose tau banget kalau Junho nggak akan se mengatur Bunda nya itu, Junho lebih santai,
"Pulang sama siapa? "
"Lisa mungkin mas, naik transjogja sih mungkin soalnya motor dia masuk bengkel"
"Bareng aku aja, sekalian aku mau ketemu om Junho, udah lama kayaknya nggak ketemu beliau" alasan Jonnam,
"Em,, Oke deh mas" Rose nyengir canggung di balas dimple manis dari pipi Jonnam, kayaknya kalau sama Rose, senyum Jonnam kelihatan tulus banget bukan karena terpaksa,
"Jimytan, Jimysetan, serius ini rencana kita berhasil? " Jimmy Wahyu Alam sangat yakin 100% tersenyum sombong di hadapan Lisa, menurut analisa nya dia nggak pernah gagal untuk menyatukan sepasang anak adam di kampus miliknya, Jimmy adalah master dari segala buaya bagi di kampus ini jadi kalau anda ada masalah soal cewek segera temui dia,
"Idihhh sombong!,,, udah ah ayo anterin aku balik! "
🍁🍁🍁🍁
"Kyungsoo!" Jennie menghela nafas kasar,
"Hmmm" Kyungsoo dari tadi tuh diem aja sambil fokus ke buku yang Jennie yakini nggak bener-bener di baca itu,
"Kenapa sih cuek banget! " nggak tau ya, kenapa mood Kyungsoo anjlok gini, cuma gara-gara dia baca pesan whatsapp dari Rose yang isinya,
✉️
'Mas nggak usah nungguin aku, aku pulang bareng mas Jonan, sekalian mau ngasih tau ya, nanti malem aku di ajakin mas Jonnam ke angkringan temenya, mas jangan lupa makan :* '
Kok Kyungsoo sebel? Biasanya dia cuek tuh, atau pengaruh Rose udah mulai bikin sikapnya yang dingin menjurus ke beku itu berubah?, tanpa dia sendiri sadari, dia jadi sering senyum dan ketawa kalau lagi sama Rosenya,
Iyalah Rose nya Kyungsoo, masak Rosenya Jonam sih, nggak mungkin, tuh cewek ajaib kan bucin akut sama Kyungsoo,
"DeKyung! Kok malah bengong sih? " sentak Jennie lagi, gimana nggak sebel dari tadi di ajakin ngomong diem aja sekalinya jawab cuma 'hmm' 'oh', Jennie tuh emang udah kebal sama sifat Kyungsoo tapi sifat yang kali ini tuh beda banget, pikiran Kyungsoo itu kaya nggak lagi di otaknya, tapi pergi entah kemana,
Dalam pikiran dan bayangan Kyungsoo sekarang adalah Rose, yang lagi di bonceng Jonam sambil ketawa ketawa kaya yang dia lihat beberapa waktu lalu,
"Aku balik dulu"
"Aku nebeng! "
"Jen, maaf banget kali ini nggak bisa, aku ada janji jemput Yoyo di sekolahnya!"
"Tumben banget,, emang ada apa? " Jennie nggak percaya,
ya emang Kyungsoo bohong sih ngapain dia jemput Yoyo yang sekolahnya aja nggak jauh dari rumah, jalan kaki aja sampai, bahkan kalau lagi males jalan adeknya itu juga sering bawa motor sendiri Honda suprafit milik ibunya,
"Ya ada deh, mau sibling time sama Yoyo, ini urusan cowok, cewek nggak boleh tau" udah gitu Kyungsoo ninggalin Jennie yang masih bengong nggak percaya, Kyungsoo pasti mau nyamperin Rose, tentunya setelah dia tau kalau Rose pulang bersama Jonam,
"Jauh jauh aku dateng ke Jogja buat dapetin kamu Kyungsoo,,, kalau Rose bisa kenapa aku nggak? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Runner-up
Fanfiction"Dalam dunia ini aku percaya bahwa pemenang nggak harus ada di urutan nomor satu" "Sampai kapan keyakinan kamu begitu?" "Sampai saatnya aku buktiin kalo kepercayaan aku itu benar"