12.DCM

876 46 0
                                        

Jisung menarik tangan Seungmin ketika melihat sahabatnya itu memasuki gerbang sekolah.

" Lu kenapa Sung?" Tanya Seungmin heran. Jisung celingukan untuk memastikan keadaan aman.

" Lu ada hubungan apa sama pak Chan?" Mata Seungmin membulat mendengar pertanyaan temannya itu.

" Ee..engga ada... Kenapa lu tiba-tiba nanyain hal aneh begitu?" Seungmin terbata-bata.

" Kemarin pak Chan datang kerumah gua nanyain lu! Mukanya panik banget. Lu jawab yang jujur sama gua!" Jisung menahan pergerakan Seungmin.

" Engga Sung," Seungmin tertunduk.

" Lu jangan bohong sama gua!"

" Bener... Kok.."

" Suwer?" Seungmin terpaksa mengangguk.

" Ya udah deh! Sabtu besok kan libur. Kita jalan yuk!"

" Kemana?"

" Kita nonton pertandingan basket di lapangan deket sekolah. Ada kakak basket yang ganteng banget. Nanti gua kenalin sama lu, tapi inget! Jangan genit! Dia gebetan gua!" Jisung menunjuk Seungmin tajam.

" Iya.."

" Oke! Ayo masuk!" Jisung kembali menggandeng tangan Seungmin menuju kelas.

______________________________________

Bel pulang pun berbunyi, Seungmin tengah mengemasi bukunya saat telpon dari Doowon masuk. Dia meminta Seungmin untuk menjemput Jeongin di sekolah karena Doowon ada urusan. Seungmin pun tak keberatan dengan permintaan ibu mertuanya.

Beruntung selalu memakai jaket atau hodie untuk kesekolah jadi orang tidak akan mengenali bat sekolah atau namanya.

" Hahaha... In ga di jemput, In ga punya mama sih!" Ledek anak bertubuh tambun itu. Sementara itu Jeongin tetap diam dan merunduk.

" Jeongin," Sapa Seungmin dengan belaian lembut di surai Jeongin.

" MAMA!!" Mata Jeongin berbinar melihat sosok cantik di hadapannya.

" Oh jadi kamu mama anak nakal itu? Pantes aja anaknya nakal, taunya mama nya juga belum cukup umur sih. Pasti itu anak hasil hubungan di luar nikah kan? Kalau masih kecil, sekolah yang bener jangan pacaran mulu! Akhirnya punya anak kan!" Hujat ibu si anak tambun itu.

" Pantesan mulut anaknya ga bisa di jaga, itu karena mulut ibunya ga ada saringannya sih!" Balas Seungmin ketus.

" Eh anak kecil! Yang sopan ya kalau ngomong! Udah hamil duluan masih berani menghujat saya! Paling juga kamu punya anak ga ada bapaknya kan?!"

" Eh bu! Jaga mulut ibu ya! Anak saya ini ada bapaknya. Kalau ngomong tuh di jaga dong biar mulut anaknya ga ikut julid kayak situ!"

" Apa kamu bilang?!" Seungmin tak gentar menghadapi cacian dari ibu tersebut. Nayeon yang mendengar pertengkaran dari luar pun menghampiri.

" Aduh ibu.. ibu.. tolong jangan bikin keributan di sekolah ya!" Nayeon memisahkan keduannya.

" Bu guru bilangin tuh sama mama nya Jeongin. Dia yang ga bisa didik anak, anak saya yang di salahin!"

" Emang mulut anak ibu yang jahat!"

" Udah bu! Stop semua! Saya akan ambil tindakan tegas jika ibu, ibu masih tetap membuat keributan di sini!"

" Anak ga ada bapaknya aja bangga, paling juga bapaknya ninggalin kamu buat perempuan lain tuh!" Ibu itu masih saja mengolok Seungmin.

" Heh bu!___"

" Sayang, kamu kenapa teriak-teriak? Aku udah nunggu kamu sama Jeongin di mobil dari tadi." Chan datang dan merangkul Seungmin mesra.

" PAPA!" Jeongin memeluk Chan. Chan mengangkat tubuh kecil itu.

" Pak Chan mending kamu cepet bawa istri sama anak kamu pulang deh! Aku ga mau ada keributan disini!" Perintah Naeyeon.

" Iya, maaf ya bu Nayeon, ayo sayang." Chan mengajak Seungmin dan Jeongin pergi.

Di mobil Seungmin masih saja cemberut kesal. Chan sesekali melirik kearahnya dan terkekeh.

" Kamu masih kesel aja, udah dong. Tuh liat pipi kamu makin tembem aja." Ledek Chan.

" Ih! Sumpah ya, rasanya aku pengen robek mulut tadi. Kesel tau ga!" Umpat Seungmin.

" Kamu marah tapi malah bikin gemes begitu. Gemes deh!" Chan mencubit manja pipi Seungmin.

" Ih apaan sih mas!" Seungmin mengusap pipinya.

" Jadi sekarang manggilnya mas?"

" Owh ya udah kalau gitu panggil om aja!"

" Jangan dong sayang," Seungmin menatap Chan heran.

" Ada angin apa mas panggil saya begitu?"

" Lah kenapa? Emang saya sayang sama kamu." Lagi-lagi ucapan Chan membuat hati Seungmin dag dig dug tak karuan.

" Sayang... Gemess..." Jeongin mengikuti Chan mencubit pipi Seungmin.

" Eh kamu ya, mau ikutan papa gombalin mama, hm? Rasain nih ya.." Seungmin menggelitik Jeongin.

" Hahaa... Ampun mama..." Jeongin meronta.

Chan bahagia karena kini keluarga kecilnya menjadi sempurna sejak kehadiran Seungmin.









Kyuji_25

[ GS ] DAIRY CHOCO MINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang