Kandungan Seungmin kini sudah besar. Jeongin memang menolak soal adik bayi tapi dia sangat menyukai perut bulat sang mama, bahkan dia tidak bisa tidur pulas sebelum mengelus dan mencium perut Seungmin.
Di kamar, Seungmin bersandar pada tubuh Bang Chan yang tengah duduk bersandar pada dinding ranjang. Seungmin mendusel manja leher sang suami.
" Jangan mulai deh! Kamu pikir mas ga pengen apa kamu dusel begitu?" Chan menahan dirinya sekuat tenaga.
" Ih, apan sih mas, cuma di dusel gitu aja udah lemah. Aku seneng cium bau parfum mas tau..."
" Kalau cium mas nya aja gimana?" Goda Chan. Seungmin memukul pelan perut Chan dengan bantal.
" Mas... Aku jadi kepikiran sama Jeongin. Nanti kalau adiknya lahir terus Jeongin masih ga mau gimana?" Seungmin sedih. Chan meletakan ponselnya dan merangkul sang istri dalam pelukan hangatnya.
" Ga usah terlalu di pikirin, Jeongin itu masih kecil. Dia belum mengerti." Chan mengelus perut bulat Seungmin dan mencium kening istrinya itu.
" Ya tapi kan mas..."
" Husst, udah sayang. Percaya deh sama mas, nanti kalau adiknya lahir juga Jeongin pasti seneng."
" Mudah-mudahan deh mas.." Jawab Seungmin pasrah.
______________________________________
Akhirnya anak pertama Chan dan Seungmin lahir, untuk pertama kalinya Jeongin bertemu dengan adik bayi yang 'tidak di inginkan' olehnya.
Jeongin terus menatap sinis Seungmin yang sibuk menimang Minchan dari balik pintu kamar mama dan papanya sambil menyeret bantal kesayangannya.
" Jeongin, sini sayang..." Seungmin melambai hangat pada anak sulungnya itu.
Jeongin bersusah payah naik ke atas ranjang dan meletakan bantalnya di dekat Seungmin lalu dia berbaring di sana.
" Loh, susu Jeongin mana?"
" Ga tau?!" Jawab Jeongin ketus.
" Ini si papa pasti lupa lagi deh! Anak nya jadi ngambek gini." Seungmin menggeleng.
Mata Jeongin tiba-tiba berkaca-kaca. Embun bening mengalir dari sudut matanya. Jeongin menutupi tangisannya dengan meletakan tangannya di matanya.
" Loh, Jeongin kenapa sayang? Kok nangis? Jeongin mau susu iya? Bentar ya, mama telpon dulu papanya. Jangan nangis sayang." Bujuk Seungmin lembut.
" Mama... Mama udah ga sayang In lagi... Mama ga mau bobo sama In... Mama ga mau gendong In lagi..." Tangisan Jeongin pun pecah.
" Husstt cup cup jagoan mama, kenapa nangis? Sini sayang, sini bobonya di peluk mama sini." Seungmin membuka lebar satu tangannya dan Jeongin dengan cepat memeluk rindu Seungmin.
" Siapa yang bilang mama ga sayang Jeongin lagi? Mama masih sayang kok sama Jeongin. Sayang banget malah," Seungmin mencium kening Jeongin hingga tangisan Jeongin berhenti.
" Kata temen-temen In, kalau punya adek nanti mama ga bakal sayang lagi sama In. Mama sayangnya sama adik doang." Ucap Jeongin polos.
" Ga dong, mama tetep sayang sama Jeongin. Jeongin kan juga anak mama. Sama kaya rasa sayang mama sama Minchan. Oya, Jeongin mau pegang adik?"
" Ga mau! Adik berisik!" Tolak Jeongin.
" Coba pegang dulu!" Seungmin mendekatkan Minchan kerah Jeongin.
Tangan kecil Minchan yang bergerak-gerak menarik perhatian Jeongin. Perlahan dia meletakan jarinya pada celah antara tangan kecil itu.
Minchan pun meremas pelan jari sang kakak di sana. Jeongin tertawa melihat tingkah lucu sang adik tersebut.
" Mama... Incan pegang tangan In mama... Tangan adek kecil ya mama..." Jeongin sangat senang menyentuh tangan adiknya itu.
Chan yang mengintip dari balik pintu pun tersenyum. Chan kemudian berjalan menghampiri keluarga kecilnya dengan sebotol susu untuk Jeongin.
" Lucukan adiknya, papa bilang juga apa. Nih papa bawain susu buat jagoan papa!"
" Makasih papa."
" Sama-sama."
" Mas pegang Minchan dulu. Aku mau ketoilet bentar." Seungmin menyerahkan Minchan. Chan pun menimang gemas anak keduanya itu sementara Jeongin dengan damai meminum susunya.
" Yah, Minchan kalau pipis bilang dong nak. Baju papa jadi basah semua kan. Sebentar ya papa ganti dulu celananya." Chan menurunkan Minchan di ranjang.
" Jeongin, jaga adiknya ya sayang. Papa mau ambil celana dulu." Chan memunggungi kedua anaknya.
Karena Minchan terus bergerak membuat Jeongin gemas dan menghampirinya. Jeongin mencolek-colek gemas pipi Minchan dan tertawa karena pipi adiknya mirip bakpao.
Jeongin terus melakukan kegiatannya hingga membuat Minchan terpancing untuk mengarahkan mulut kecilnya kearah telunjuk Jeongin dan...
HAP!
Minchan mendapatkan telunjuk sang kakak dan menghisapnya di dalam mulut kecilnya.
" HHUUWWWAAHHH!!" Teriak Jeongin panik membuat Minchan juga terkejut dan menangis.
" Jeongin, Minchan, kalian kenapa haduh! Alamat di omelin mama kamu nih papa!" Keluh Chan.
Chan segera mengangkat Minchan dan menimangnya agar tak menangis lagi. Sementara Jeongin merengek pada Chan minta di gendong.
" Kenapa ini mas?" Seungmin terkejut.
" Mama.. mama.. adek makan In mama..." Jeongin mengadu pada Seungmin.
" Makan gimana?"
Jeongin menceritakan kejadiannya sambil menangis tersedu-sedu. Seungmin tertawa dan memeluk gemas anaknya itu. Chan juga ikut tertawa mendengarnya.
" Udah ya sayang jangan nangis lagi, Minchan bukan mau makan Jeongin kok..." Seungmin mengelus Jeongin yang masih menangis dalam pelukannya.
Berapa lama kemudian keadaan kembali tenang. Jeongin dan Minchan tidur bersampingan.
Jeongin yang terbangun karena tangan Minchan tak sengaja menyentuh pipinya. Jeongin memperhatikan adik kecilnya yang terus bergerak aktif.
Minchan terlihat resah, dia mulai mengerek tapi Seungmin dan Chan sedang tak bersamanya.
" Husshh, Incaan... Cup cup... Jangan nangis..." Jeongin mengelus pelan kepala Minchan.
Jeongin terus mengelus kepala Minchan hingga sang adik kembali tenang. Jeongin memberanikan diri untuk mencium pipi Minchan.
" Incan wangi..." Jeongin tersenyum dan kembali tertidur sambil memegangi tangan Minchan.
Seungmin dan Chan memperhatikan ke akraban keduanya dari balik pintu.
" Tuh kan mas bilang juga apa, Jeongin itu pasti bakal sayang sama Minchan. Kamu tenang aja." Chan memeluk Seungmin dari belakang.
" Iya mas. Lucunya mereka, jadi gemes liatnya." Seungmin terpukau
" Sayang..."
" Hm?"
" Lucu kali ya kalau Minchan punya adek." Kode Chan sambil mendusel leher Seungmin.
Seungmin membalik badannya dan mengelus dada bidang Chan manja.
" Mas.."
" Iya sayang,"
" Malam ini tidur di luar ya, selamat malam!" Seungmin segera menutup dan mengunci pintunya dari dalam.
" Gagal dapet jatah deh...." Keluh Chan.
Finish [ END ]
Kyuji_25
![](https://img.wattpad.com/cover/296010615-288-k497443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] DAIRY CHOCO MINT
أدب الهواة[ CHANMIN ] Bijak sebelum membaca Book ini berisi muatan dewasa [ 23+] dan bukan bxb Bagi yang berbeda pandangan atau belum cukup umur harap skip saja. Sekian dan terimagaji. #Chanmin #romance #adult #wedding