19. DCM

623 43 2
                                    

" Sung! Lu kenapa sih? Akhir-akhir ini lu kayak ngejauh gitu dari gua. Gua punya salah sama lu? Gua minta maaf, tapi lu ngomong dong salah gua di mana biar gua bisa perbaiki!" Seungmin menahan langkah Jisung.

" Lu ga jujur Min sama gua, itu salah lu!"

" Jujur? Soal apa?"

" Apa hubungan lu sebenarnya sama kak Minho? Terus apa bener lu udah nikah sama pak Chan?" Seungmin terdiam, matanya membulat, dia tak menyangka Jisung mengetahui semua rahasia yang dia tutup rapat-rapat.

" Lu kenapa ga jujur sama gua? Lu ga percaya sama gua? Lu takut gua nyebarin semuanya ke anak satu kelas? Lu pikir mulut gua semurah itu apa?!" Nada bicara Jisung naik.

" Bukan gitu Sung, gua percaya sama lu. Selama kita berteman lu ga pernah ngecewain gua."

" Terus kenapa lu ga cerita sama gua Kim Seungmin?!"

" Gua... Gua cuma malu, gua takut lu mandang gua sebelah mata. Gua takut lu ga mau temenan lagi sama gua. Gua takut kehilangan temen-temen gua." Seungmin menitikan airmata.

" Lu pikir persahabatan kita freak apa? Lu bisa nerima semua kekurangan gua, masa gua ga bisa nerima lu apa adanya? Lagi pula menikah itu bukan suatu aib Min, kecuali lu hamil duluan. Tapi lu ga hamil duluan kan?"

" Enak aja lu! Ya engga lah!"

" Syukur dah, berarti... Anak yang waktu itu manggil lu mama..."

" Iya, itu anak pak Chan."

" Gila! Temen gua udah jadi ibu-ibu ternyata hahaha..." Ledek Jisung. Seungmin memukul kencang tangan Jisung.

" Mulut lu toa, Njir!"

" Sorry, sorry..." Jisung masih terkekeh.

Tawa Jisung terhenti saat melihat wajah murung sahabatnya itu.

" Lu kenapa Min?"

" Gua kangen sama Jeongin,"

" Jeongin?"

" Anaknya pak Chan."

" Kangen sama anak nya apa sama bapaknya?" Goda Jisung.

" Gua serius!"

" Ya udah tinggal samperin! Susah banget."

" Masalahnya, gua sama pak Chan sempet ribut. Gua salah paham sama kedekatan dia dan sepupunya. Dia pergi kerumah orang tuanya. Dia bilang sih biar gua fokus ngadepin ujian, tapi hati gua mengatakan bukan cuma itu alasannya. Gua ga ngerti harus gimana Sung!"

" Lu mah kebiasaan! Gengsi lu itu rada kurangi dikit kek! Sekarang lu telpon pak Chan, bilang maaf ama dia juga kelar urusan."

" Bukan gitu. Gua ga enak hati. Pak Chan pasti terluka karena sikap gua yang kayak anak kecil."

" Ya emang kita masih kecil kan?" Seungmin tak menjawab. Dia tertunduk dan terdiam.

" Jeongin sekolahnya dimana? Yuk jemput!" Jisung menarik tangan Seungmin.

" Tapi Sung?"

" Katanya kangen, Ayo!" Paksa Jisung.

______________________________________

Seungmin dan Jisung sampai di depan sekolah Jeongin. Seungmin melihat si kecil itu tengah berdiri menunggu jemputannya sendirian.

" Min, samperin tuh! Kasian anak lu nunggu jemputan sendirian." Nasehat Jisung.

" Iya kok tumben ibu ga jemput dia." Seungmin berlari menghampiri Jeongin.

" Mama..." Teriak Jeongin bahagia saat melihat Seungmin mendekatinya.

" Kamu ga di jemput? Nenek mana?"

" Ga tau mama. In masih tunggu nenek." Jawab Jeongin manja.

" Min, anak lu beneran imut deh! Cubit sekali aja boleh kan? Sedikit doang kok!" Jisung berusaha menggapai Jeongin namun Seungmin menepisnya.

" Nenek sihir!" Tunjuk Jeongin pada Jisung.

" Asem nih anak, ngatain gua nenek sihir lagi! Sini lu biar gua rebus sama wortel!" Jisung emosi.

" Sung! Sabar! Namanya juga anak kecil." Seungmin berusaha meredam kebarbaran Jisung.

" Seungmin? Jisung? Kalian ngapain di sini?" Chan baru datang untuk menjemput anaknya, menatap heran kepada keduanya.

" Papa! Papa tante itu nenek sihir pa." Jeongin mengadu pada Chan.

" Min, Min, lu bikin anak baru aja sama pak Chan. Yang ini biar gua kuliti, boleh?" Bisik Jisung emosi. Seungmin tersenyum kecut pada Jisung.

" Jeongin, ayo kita pulang!" Chan mengacuhkan kehadiran Seungmin. Dia menarik Jeongin menuju mobil.

" Ga mau! In mau pulang sama mama." Jeongin berlari memeluk Seungmin.

" Jeongin!" Chan melotot namun sanga anak tetap bersikukuh.

" Mas... Aku.. minta maaf. Aku udah bersikap ke kanak-kanakan. Aku egois, maafin aku mas." Seungmin tak kuasa menahan air matanya.

" Mama... Mama jangan nangis," Jeongin pun ikut menitikan airmata. Chan menghela nafas panjang. Dia berjalan mengampiri Seungmin dan memeluknya hangat.

" Mas juga minta maaf, mas udah salah langkah. Jadi orang tua tidak menjamin kita akan bersikap dewasa. Jangan menangis lagi sayang." Chan mengecup kepala Seungmin yang terbenam dalam pelukannya.

Sementara itu Jisung agak melipir dan iri melihat keharmonisan temannya itu.

" Mama! In juga mau di peluk ma! Mama!" Rengek Jeongin. Seungmin berjongkok untuk menyesuaikan tinggi dengan anaknya.

" Mama cantik jangan nangis, In sayang mama cantik." Seungmin tersenyum mendengar perkataan anaknya dengan mimiknya yang polos.

Seungmin pun memeluk Jeongin erat. Di luar dugaan Jeongin mengelus pelan surai Seungmin. Hingga membuatnya mencium pipi anak manja itu.

" Mama kangen banget sama Jeongin."

" In juga kangen sama mama." Balas Jeongin.

Chan yang melihat kehangatan keduanya mempautkan tangannya di jari Seungmin dan memeluk buah hati mereka bersama.

Seungmin mengangkat tubuh Jeongin ke dalam mobil Chan.

" Dadah mama cantik, nanti In main kerumah mama sama papa ya. In janji ga nakal mama, In bakal dengerin papa."

" Anak mama emang paling pinter." Seungmin mengelus surai Jeongin dan menutup rapat pintu mobil tersebut.

" Jangan menangis lagi, mas bukan menjauh dari kamu. Mas cuma mau kamu fokus pada ujian kamu. Setelah itu kita akan membawa Jeongin tinggal bersama kita di rumah. Kamu mau?" Seungmin mengangguk dan tersenyum.

" Mas dan Jeongin pergi dulu ya."

Chan berniat mengecup kening Seungmin, namun Seungmin menarik kerah kemejanya dan melumat bibir Chan.

Chan yang juga sangat merindukan Seungmin balik melumat panas bibir Seungmin yang tertahan disana. Chan menarik pinggul Seungmin untuk mengikis jarak diantara ke duanya.

Chan mengulum lidah Seungmin untuk mencairkan kerinduan mereka berdua. Seungmin mengeratkan pelukannya di punggung Chan, begitu pula Chan yang semakin haus akan kehangatan istrinya.

Namun logika mereka berdua menahan keduanya untuk melakukan yang lebih dari itu. Chan melepaskan pautannya dan berganti mengelus wajah Seungmin.

" Semangat buat ujiannya sayang, aku dan Jeongin menunggu kamu!" Chan kemudian masuk kemobil pergi bersama Jeongin.










Kyuji_25

[ GS ] DAIRY CHOCO MINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang