18. DCM

577 47 0
                                    

Seungmin terus mengurung diri dikamarnya. Chan datang dan mengetuk pintu kamarnya perlahan.

" Mas tau, mas udah bikin kesalahan yang menyakiti hati kamu. Tapi mas harap kamu bisa dewasa seperti biasa dan mau mendengarkan mas sekarang."

" Selamat ulang tahun sayang. Mas berniat memberikan kejutan spesial buat kamu di hari kepulangan mas. Mas minta Sana untuk memilihkan benda indah ini untuk kamu, tapi mas sudah melakukan kesalahan dan malah menghancurkan semuanya."

" Untuk beberapa bulan kedepan, mas akan tinggal di rumah ibu. Mas mau kamu fokus pada ujian sekolah kamu, supaya kamu bisa lulus dengan nilai terbaik. Mas setiap hari akan kirim makanan dan keperluan lainnya untuk kamu. Semangat belajarnya ya sayang."

" Kalau kamu sudah ga marah, kamu bisa keluar dan meniup lilin ulang tahun kamu. Mas juga letakan hadiah buat kamu di samping kue. Mas pergi dulu, kamu jaga diri baik-baik. Sampai ketemu lagi sweet heart."

Seungmin tetap diam mendengar langkah Chan yang mulai menjauh. Setelah puas mengeluarkan semua airmatanya, Seungmin perlahan membuka pintu kamarnya.

Di meja makan terlihat sebuah lilin yang sudah hampir habis, menyala diatas kue yang terhias cantik. Mata Seungmin terfokus pada kotak merah kecil di samping kue tersebut.

Perlahan Seungmin membukanya dan sebuah perhiasan indah menyilaukan mata tersebunyi cantik di sana. Air mata Seungmin kembali mengalir tak terbendung. Dengan nafas yang terisak dia meniup lilin ulang tahunnya yang dingin.

" Maaass....." Tubuh Seungmin merosot kelantai, digenggamnya erat kotak merah itu di dadanya yang sesak. Bayangan Chan terus mengusik hati dan pikirannya.

______________________________________

Seperti biasa Minho menghabiskan sore harinya dengan bermain basket bersama teman-temannya.

" Minju! Tolong ambilin minuman gua dong!" Perintah Minho pada salah satu teman perempuannya itu.

" Apa ini? BYE! Minju apa maksud note ini? Jangan main kode sama gua!" Minho mengambil note yang tertulis di minuman itu dan membuangnya.

" Bukan gua yang nulis note itu kak. Dan minuman itu juga bukan dari gua tapi dari dia."

" Dia siapa?"

" Dia yang sering datang kemari buat kasih lu minuman dan handuk. Hari ini dia juga datang tapi dia hanya singgah sebentar dan pergi begitu saja waktu dia ngeliat gua."

" Lu kasih tau yang lain! Gua cabut duluan!"

" Tapi kak...." Minho berlari cepat.

Jisung berjalan sambil tertunduk, susana hatinya sedang tidak terlalu baik hari ini, hingga membuatnya tak bertenaga.

" HAN JISUNG!!" Teriak seseorang. Jisung berbalik dan dengan cepat Minho menahan tekuknya dan mencubu panas bibir Jisung.

Jisung tak mampu menahan hatinya. Dia menutup matanya dan menikmati setiap lumatan yang Minho berikan. Mereka saling mengulum dan berbagi saliva untuk memuaskan rasa dahaga cinta keduannya.

Oksigen yang semakin menipis memaksa mereka untuk mengakhiri ciuman panas tersebut. Minho mengusap lembut bibir Jisung yang basah oleh saliva sisa kepanasan mereka.

" Maksud lu apa nulis note begitu? Lu mau pergi dari gua?!"

" Gua tau, perkataan kakak soal rasa cinta kakak sama Seungmin itu bukan candaan. Gua bukan orang polos kayak Felix. Gua terlalu peka untuk menjadikan perasaan sebagai candaan."

" Kalau lu emang peka, lu harusnya lebih peka lagi sama perasaan lu! Lu suka ga sama gua? Jawab gua Sung!"

" Kalau gua ga suka ngapain gua tiap hari pergi nontonin kakak, bawain minuman, ngasih semua perhatian ke kakak."

" Lah terus?"

" Tapi hati kakak bukan buat gua..."

" Dari mana lu tau?! Emang lu dukun? Iya? Atau lu punya indra keenam yang bisa baca hati orang? Ga kan?"

" Tapi perhatian kakak sama Seungmin itu___"

" Seungmin itu kakak ipar gua, jadi wajar kalau gua perhatian sama dia!"

" Kakak ipar? Maksud lu apa?"

" Seungmin istri kakak gua, Bang Chan."

" PAK CHAN?!" Jisung terkejut bukan main.










Kyuji_25

[ GS ] DAIRY CHOCO MINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang