Gk kemaleman kan?
Yg blom polow... Polow aku segera bre Crocodileudud
Aku sering bikin pengumuman bre, biar kalian gk plonga-plongo ketinggalan inpow.
***
"Paling cepet selesai lima hari kita disini bu." Reksa menyuapkan bubur ayam ke mulutnya.
Bu Yani manggut-manggut. "Ya sudah ndak apa-apa, dan lima hari nanti jangan bosen-bosen sarapan bubur yah mas."
Bu Yani memang jarang sekali membuat sarapan, anak-anaknya juga sudah terbiasa sarapan bubur ayam buatannya. Paling masak untuk siang dan sore hari saja.
"Ndak lah bu, apalagi bubur ayamnya enak gini. Saya makasih banget loh, bu Yani sudah mau bantu kita berdua."
Bu Yani nampak tersenyum malu-malu. "Ah mas Reksa, bukan apa-apa kok."
Sementara dua orang itu asyik mengobrol. Danira dan Agus terdiam dengan pikiran mereka masing-masing. Danira yang masih shock dengan kejadian semalam, dan Agus yang tak percaya dia memergoki adegan unch-unch seniornya.
"Nir, nanti anter ibu pasar yah."
"Iy--
"Biar sama Agus aja bu, Agus hari ini lagi kosong. Iya kan Gus?" Reksa tersenyum dengan penuh ancaman pada Agus.
"Ah hehe iya bu, sama saya aja." Agus tersenyum manis. Matanya yang sipit sampai menghilang karena senyumnya.
"Yowes ibu mau siap-siap sek, Nir...adikmu nanti bangunin."
"Iya bu," jawab Danira.
Danira terjangkit kaget saat tiba-tiba Agus bangun dari duduknya dengan tubuh tegak. "Kalo gitu, saya...saya mau cuci muka dulu." Lalu setelahnya Agus ngacir ke belakang.
Kini hanya dua orang saja yang mengisi meja makan tersebut, suasana menjadi canggung bagi Danira mengingat apa yang telah dilakukan oleh orang gila didepannya itu.
"Tahu diri, kamu sudah dikasih tumpangan sama ibuku. Jangan macem-macem disini," desis Danira tanpa melihat Reksa.
"Macem-macem gimana toh? Nyium ke orang yang kita suka itu hal wajar kan? Saya suka kamu jadi--
"Dari kemarin suka suka suka terus yang di bahas, kita bahkan ndak saling kenal," potong Danira.
"Masa sih? Dua bulan ini selama saya jadi orang gila...saya ngawasin kamu terus kok." Reksa menjawabnya dengan santai, dengan senyum yang tipis.
Danira menatap Reksa dengan kesal. "Kam--
"Lain kali kalo keluar malam pakai jaket, sarung sekalian biar rapet. Jangan kayak pas waktu itu...kampungmu ini lumayan banyak bocah-bocah nakalnya. Untung saya pas itu ngikutin kamu, kalo ndak ada saya bayangin apa yang bakal terjadi sama kamu?"
"M-maksudnya?"
"Eh pura-pura ndak paham ini cah ayu. Waktu malem-malem ke warung terus pulangnya ada tiga--
"Iya maksudnya kok kamu tahu?"
"Kamu pikir siapa yang hajar mereka bertiga?"
Mulut Danira menganga sedikit, otaknya mencerna ucapan Reksa. Melihat gadis didepannya yang tengah bereskpresi lucu membuat Reksa gemas.
Nyoy!
Lengan Reksa tiba-tiba terulur lalu tangannya mengapit pipi Danira. "Gemes!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUEMOK! [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] Cuma kisah cinta gadis nduts sama-- Sek sek, ben ndak kepotong. Baca langsung aja.