10

86.3K 4.7K 630
                                    

Seng kangen paduka raja sopo jal?! 🙋


Seng belom polow aku...polow sek ya rek Crocodileudud

***

"Mas Aan ponakan mas Reksa?" Danira menatap kedua pria tersebut bergantian. Kaget dengan fakta yang baru saja ketahui. Kenapa dunia begitu sempit di perwetpedan ini?

"Kamu kenal Aan?" Reksa menunjuk Aan.

Danira mengangguk. "Dia temenku mas, senior aku."

"Buset bau-bau perang nih," gumam Agus sangat pelan.

Reksa memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas. "Pertama, Aan kamu pakai baju dulu sana. Kalo udah, sini  ngobrol."

Aan mengangguk, pria manis ini juga masih bingung dengan keadaan ini sih. Aah-- lebih tepatnya kaget, pikiran Aan jadi kemana-mana. Kenapa om-nya bisa kenal dengan Danira? Apa mereka sudah saling mengenal sebelum Danira bertemu dengannya? Dan apa hubungan mereka berdua?
Aan cukup cemas akan hal itu, jika memang jawabannya tak sesuai keinginannya. Maka keadaan akan semakin runyam... Danira saja belum tentu menerima cintanya, sekarang muncul saingan yang mana notabenenya om-nya sendiri.

Sementara itu kini mereka bertiga duduk, Agus pun ikut duduk tak jauh dari Reksa karena dirinya lumayan penasaran juga akan seperti apa kelanjutannya.

Reksa memijat pelipisnya, dari sini saja ia sudah dapat menyimpulkan jika ponakannya menyukai Danira.

"Kamu suka Aan?"

Pertanyaan tiba-tiba tersebut keluar dari mulut Reksa membuat Danira menggeleng dengan cepat. "Mas Aan baik." Cuma itu jawaban Danira.

Tak lama kemudian munculah Aan, wajahnya terlihat segar walaupun ekspresinya sulit dijelaskan. "Om Lintang."

Danira terdiam, jika diingat-ingat... banyak orang lain yang memanggil Reksa nama depannya.

"Sini duduk." Reksa menepuk karpet bulu disampingnya. Aan menurut, pria itu duduk disamping om-nya.

"Udah makan?" tanya Reksa.

Aan menggeleng. "Belum," jawabnya.

"Om bawa lauk banyak, makan bareng-bareng yah. Danira kamu juga belum makan kan?" Reksa beralih ke Danira.

"Iya belum makan, yowes aku siapin dulu mas." Danira pergi kebelakang menyiapkan semuanya.

Suasana menjadi canggung setelah Danira pergi. Agus pura-pura main ponsel walaupun ia ikut merasakan ketegangan suasana sekarang.

"Om Lintang apa kabar?"

Bagus. Aan mencoba membuka topik terlebih dahulu.

"Lama banget gak ketemu om Lintang," lanjutnya.

"Sehat An...kamu gimana kuliahnya?"

"Lancar om."

Hening lagi. Agus benar-benar tak tahan, walaupun ia benar-benar tegang tapi sekarang ia ingin sekali mendengar percakapan mereka tentang Danira. Itu kan topik utamanya, kenapa mereka basa-basi seperti itu.

"Pak," panggil Agus.

"Hmm?" Reksa menoleh.

"Mau main doeskado gak?"

Aan menatap Agus, Reksa juga menatap Agus. "Iya yang kalah tak tembak pake ini." Reksa mengeluarkan pistol.

"Eee iya pak ampun, bercanda pak...bercandaaaaaaaaaa."

SUEMOK!  [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang