11

75.4K 5K 400
                                    

Tim gercep absen! 🙋

Cpt up kan😌 cs lg senggang, mood bagus, dan ide Alhamdulillah lancar jaya.

🍭Oh iya yg kemarin komen mau stop baca, tolong buktikan yah. Udh tak screenshot loh komen kalian huhuhu.

***

Bugh !

Kepala Agus terteleng ke kanan. Lumayan sedikit pening untuk ukuran tinjuan wanita. Danira langsung meninju Agus setelah beberapa detik Agus  menciumnya.

Agus memberanikan diri menatap Danira sekarang. Wajahnya memerah dengan nafas yang terengah-engah jelas emosi gadis itu sedang tak stabil, Agus juga melihat mata Danira berkaca-kaca menatapnya.

"Aku mau pulang." Hanya itu kata yang keluar dari Danira sebelum berjalan lebih dulu meninggalkan Agus.

Sepeninggalannya Danira, Agus menghembuskan nafasnya dengan mata terpejam. Ia menyadari kebodohannya. Ia terlalu terbawa suasana dengan pernyataan cintanya pada gadis itu. Sekarang bagaimana caranya ia untuk menghadapi Danira? Yang lebih penting, mungkin ia malu menunjukkan mukanya didepan Reksa.

Agus mengusap wajahnya kasar lalu berlari mengejar Danira.

Setelah beberapa menit Agus selesai berkemas, ternyata Danira sudah menunggunya didalam mobil. Wajah gadis itu masih memerah.
Agus memberanikan diri untuk masuk ke dalam mobil.

Perjalanan pulang dengan suasana hening menyelimuti mereka. "Danira maaf."

Tak ada jawaban apapun dari gadis itu, bahkan Danira malah membuang wajahnya menghadap jendela.

"Saya benar-benar minta maaf, saya lancang. Tapi yang saya sampaikan tadi, benar-benar tulus."

Agus diam kembali setelah melihat Danira masih tak mau meresponnya.

Sesampainya Agus mengantar Danira, gadis itu langsung masuk kedalam kosnya tanpa peduli Agus masih di luar. Agus mengacak rambutnya menyesali perbuatannya.

Sementara itu Danira kini sudah menangis diatas ranjangnya. Perasaannya campur aduk, pertama ia marah dengan sikap Agus yang lancang menciumnya...untuk masalah pengakuan Agus menyukainya Danira tak terlalu mempersalahkan itu, karena baginya perasaan cinta memang tak bisa diatur dengan mudah, dan juga ia pun hanya mencintai Reksa. Kedua ia merasa bersalah pada Reksa, ia merasa menghianati Reksa secara tidak langsung.

Ia tak menyangka Agus akan berbuat sejauh itu. Mengingat Agus adalah pria yang baik dan selalu nempel dengan pacarnya kemana-mana, jadi Danira mempercayai Agus.

Tok

Tok

Tok

Danira tak menggubris suara ketukan pintu tersebut, ia yakin itu Agus. Ia tak ingin melihat wajah pria itu sementara waktu.

"Danira."

Danira segera bangun dari ranjang ketika suara Reksa yang terdengar.
Ketika pintu terbuka Reksa begitu kaget saat tiba-tiba Danira memeluknya.

SUEMOK!  [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang