18 End

96.4K 5K 553
                                    

WARNING! 21+ be wise with your reading!

Last part nih bre!

Enjoy!

📌Note : biar menjawab pertanyaan kalian. Di part ini belum ada kejelasan apa yg di obrolin ayu ama Danira. Niatnya emg di part ini tp kyaknya kelebihan deh wkwk😆 jd ku gabungkan ke ekstra part aja deh.





***

3 tahun lebih kemudian

"Bekalnya dibawa yah mas."

"Iya." Reksa menjawab sembari mengikat tali sepatunya.

Danira masih memakai daster dengan handuk yang tersampir di pundaknya. Badannya pegal, ah biasa lah tiap malam kena gempur pisang ambon terus hehe. Eh belum tahu yah?

Mereka kan sudah nikah!

Jadi akhirnya resmi nih jeruk bali dan pisang ambon sah secara negara dan agama!

"Oh iya mas, di sofa aku lihat bingkisan warna pink apa sih itu?"

"Oh itu buat Lili, mas mau mampir ke Aan nanti."

Aan dan Gita pun akhirnya berkeluarga. Danira  memaafkan mereka tapi ia tak mau akrab lagi dengan Gita. Tak apalah jika ia dianggap sombong dan sebagainya, ia hanya ingin menghindari sesuatu yang sudah membuatnya kecewa.

Tapi sepertinya Aan dan Gita pintar menyimpan rahasia mereka, keluarga besar mereka pun tak ada yang tahu kalau Gita itu sudah hamil duluan sebelum menikah. Hanya Danira yang tahu selain mereka berdua. Danira pun tak mengatakannya pada siapapun, ia tak mau terlibat sesuatu yang merepotkan. Biarlah, itu urusan mereka berdua.

Umur pernikahan masih sangat muda, ya begitulah masih dalam masa uwu-uwunya. Apalagi Reksa yang akhirnya merasakan juga yang namanya serabi lempit, anget, manis, kinyis-kinyis-- duh!
Pria itu jadi makin lengket sama si suemok.

"Sini sayang." Danira mendekati Reksa.

"Papah berangkat dulu yah ma..." Reksa mengelus lengan Danira.

"Dih apasih mas papah mama gitu manggilnya, udah sana berangkat!" Si Reksa ni memang sudah kebelet pengin punya anak. Pertama sih gara-gara sering diejek temen-temennya. Katanya *hayoloh pak Reksa, nanti anaknya masih kecil tapi pak Reksa dah beruban hahaha!

Karena itulah pria itu jadi parno sendiri. Tiap malem bikin adonan sama Danira, ya gitu-- adonan... Kalian taulah ya kan?

Reksa juga sering ngomel sendiri katanya kan kalo misal dirinya nugas beberapa bulan, pasti Danira sering bepergian sendirian nanti dikira janda lah. Reksa habis nikah malah makin bucin parah, Danira suka sih beneran.

Kalo Danira sendiri sih tidak terlalu buru-buru pengen cepet punya anak yah, dia sih ikut saja kehendak Tuhan. Yang penting dia sudah berusaha, sudah cek ke dokter kalau dirinya sehat, jadi kalau memang belum jadi ya mungkin belum waktunya.

Oh iya, Danira ini saat beberapa bulan baru lulus kuliah niatnya mau ngelamar kerja tapi dilarang Reksa. Padahal niat Danira kan kerja buat bisa nyenengin ortu dulu, baru deh nikah. Tapi kata Reksa urusan keluarga Danira pun akan di tanggung pria itu. Dan benar saja pria itu menepati janjinya.

Jadi Reksa itu dulu bener-bener kebelet.

Kebelet nikah lah.

Kebelet pengen punya anak lah.

Kebelet...nampar berutu Danira lah hehe!

Dan akhirnya kesampaian juga.

Danira mengantar suaminya-- idih ciee suami, ke depan. Hingga Reksa berangkat dengan mobilnya barulah Danira terbengong di teras depan. Yah seperti ini kehidupannya setelah menikah. Kalau Reksa sudah berangkat ya dia di rumah sendirian bingung mau ngapain, mau bersih-bersih rumah juga bereslah masalah gampang itu. Baju? Kata Reksa di laundry aja. Masak? Masak mah gampang buat Danira jadi di rumah Reksa cuma ada tukang kebun sama satpam saja.

SUEMOK!  [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang