Seng setia nunggu paduka raja up sopo jal?🙋
😆Maap yeuw, lg sibuk ngetik story baru juga. Dan genre cerita baru ini mayan hmmm--- sih
***
"Kenapa? Ndak usah gugup toh." Reksa mengusap punggung tangan Danira. Saat ini mereka dalam perjalanan ke kota, ah dan hal yang membuat Danira gugup itu dia akan dibawa Reksa ke rumah orang tua pria itu.
"Kamu tuh ndak tau rasanya gimana mas ih!" Danira malah jadi kesal sendiri ia menepis tangan Reksa.
Reksa tertawa. "Wes rapopo, orang tuaku ndak gigit kok. Liat aja pasti mereka seneng kamu kesitu."
Ya tentu saja Reksa sangat menjamin hal itu, mengingat orang tuanya sudah ngebet nagih dirinya menikah. Kalo nanti disuruh cepet-cepet nikah sih Reksa mau pake BANGET! tapi umur Danira masih belum matang, ditambah gadisnya masih kuliah.
"Mas."
"Hmm?"
"Mas Aan beneran ponakan kamu mas?"
"Iya, dia anaknya kakak saya. Kenapa emang?"
"Ndak apa-apa sih, nanya aja."
"Banyak yang bilang, bocah itu mirip saya. Padahal jelas-jelas gantengan saya kan?!" Reksa menoleh sekilas pada Danira.
"Mmm ya gitu mas."
"Kok jawabnya kayak ndak ikhlas sih." Ah nampaknya pria perkasa ini merajuk.
"Ya gimana yah, mas Aan juga ganteng dan emang dikit mirip sama kamu tau mas. Kalo senyum tuh mirip pake banget sama kamuuuuu!" Danira sampai gemas sendiri mencubit pipi Reksa agar pria itu tak kesal lagi.
"Ah masih tetep gantengan saya. Si Aan tuh mirip bapaknya doang."
"Ooh ngono toh." Danira manggut-manggut.
"Iya sayang ngono kuiiii ih gemes!"
Towewww!! Reksa menoel jeruk bali Danira.
"Mas!" Danira menggeplak tangan Reksa, si tersangka malah cengar-cengir tak jelas.
"Jangan kebiasaan gitu deh mas," sungut Danira.
"Iya maaf, habisnya gemes sih! Jadi inget dulu pas saya masih nugas di kampung kamu...tiap hari liat kamu berangkat pulang sekolah gemes banget liatnya."
"Apaan sih," Danira menahan senyumnya. Entahlah memang gombalan receh tapi tetap saja ia jadi tersipu malu sendiri mendengarnya.
***
Danira turun dari mobil menatap rumah dengan halaman luas didepannya. Rumah dengan gaya klasik dan besar.
Mmmmuuuch!!!
Danira begitu kaget, tiba-tiba saja Reka mencium pipi Danira kuat-kuat sampai Danira mundur beberapa langkah. "Mas Reksa!"
"Maaf! Tapi kamu gemesin banget kalo lagi cemas gitu!"
Mereka berdua tak tau saja sudah ada yang mengamati mereka dari dalam rumah klasik tersebut.
"Aduuuh Lintang kok main kecup kecup ngono kui toh!" suara dengan penuh tekanan gemas melihat putra bontotnya terlihat mesra-mesraan didepan rumah.
Reksa membuka pintu rumahnya dan ketika mereka masuk, Reksa melihat mamanya tengah duduk di sofa sambil meminum teh dan bapaknya menonton tv. Jelas sekali acting kedua orang tuanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUEMOK! [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] Cuma kisah cinta gadis nduts sama-- Sek sek, ben ndak kepotong. Baca langsung aja.