Hubungan Danira dan Reksa sudah terjalin sejak satu bulan yang lalu. Awalnya Danira tak mempermasalahkan hubungan mereka yang ldr, asal ada kejelasan diantara hubungan mereka dan saling terbuka. Mereka sering berkomunikasi lewat ponsel, ya begitulah manis-manisnya cinta dan pacar pertama. Danira sadar jika dirinya bucin dengan mas Reksa yang gagah perkasa itu... Makannya ia kadang suka galau kalau dalam satu minggu mereka tak vc ataupun sekedar voice call.Tapi ini sudah dua bulan lebih tak ada kabar dari Reksa. Danira awalnya berfikir positif jika mungkin Reksa Tenga menjalankan tugasnya, sama seperti saat menjalankan tugas di kampungnya. Butuh satu bulan lebih untuk menjalankan misinya. Ia berusaha menjadi apa yang Reksa ucapkan saat mereka baru jadian, agar tak meributkan hal sepele.
Namun kenapa ia sama sekali tak dapat kabar apapun dari pacarnya itu?Jikapun iya Reksa akan nugas, setidaknya ngomong dulu kan ke Danira? Agar Danira tahu alasan Reksa susah dihubungi.
Tapi ini tiba-tiba saja Reksa menghilang begitu saja.Danira sudah mengirim pesan banyak-banyak, menelpon Reksa tiap hari berharap dapat balasan dari Reksa agar dirinya tenang.
Jikapun iya Reksa nugas, Danira bisa tenang dan akan menghargai pekerjaan Reksa untuk tidak menggangu pria itu.
Sekarang dua bulan lebih bahkan hampir tiga bulan pria itu tak kunjung memberinya kabar. Lama kelamaan muncul pemikiran baru pada diri Danira. Ia sadar jika hubungan yang sangat ia kagumi sekarang ini hanyalah hubungan yang masih samar. Jelas sekali Reksa tak menegaskan keseriusan padanya. Walaupun Reksa mengatakan sudah mengenal Danira dua bulan lamanya, tapi mereka baru kenal secara resmi beberapa hari saja kan? Dan bodohnya Danira, ia menerima Reksa untuk menjadi pacarnya.
Danira mulai berfikir jika semua yang ia lakukan bersama Reksa adalah sebuah kebodohannya.
Ia masih terlalu dini dalam urusan percintaan. Dan mengingat statusnya hanyalah anak dari pedagang bubur, dibandingkan dengan Reksa pria yang berpangkat... apakah sebanding?
Mungkinkah Reksa mulai menyadari jika Danira tak cocok dengannya, sehingga pria itu menjauhi Danira secara perlahan?
Ujian kelulusan satu minggu lagi berlangsung. Danira berusaha fokus belajar dan melupakan sejenak hubungan runyam yang ia jalani.
"Makan yang bener toh Nir, kamu kok akhir-akhir ini makannya ndak bener gitu sih," tegur bu Yani. Ia melihat putrinya itu sering sekali makan tak teratur dan melamun.
"Iya bu." Danira menyuapkan nasi kemulutnya.
"Kamu bentar lagi lulus kan?"
"Mmm gitu bu."
"Mau lanjut dimana?"
Danira segera mendongak. "Danira ndak mau lanjut ah bu, di rumah aja bantu ibu."
"Ibu tau kamu sayang sama ibu. Tapi ibu tuh kepengin lihat anak ibu bisa sekolah tinggi. Ibu mampu kok, lagian kebutuhan hidup kita juga ndak banyak Nir."
"Tapi bu...
"Wes toh jangan bantah, tentuin mau lanjut dimana. Nanti ngomong aja sama ibu."
"Iya semangat mbak Nira!" sahut Dika.
Danira menatap ibu dan adiknya, ia terharu. Ia terlalu larut dalam kesedihannya, berharap dapat perhatian dari Reksa tak sadar dibelakangnya ada dua orang hebat yang selalu mendukungnya.
Danira mengacak rambut Dika. "Kamu juga rajin belajar yah!"
Danira tertawa, akhirnya ia bisa tertawa lega. Menyuapkan nasi banyak-banyak kemulutnya, malam ini ia lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUEMOK! [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] Cuma kisah cinta gadis nduts sama-- Sek sek, ben ndak kepotong. Baca langsung aja.