14

79.8K 4.9K 534
                                    

Heol... Pdhl ide Kamis Wage lg bejibun bgt nih di otak. Tp aku ndak bisa gitu aja berpaling dr si suemok😩

Kamis Wage secepatnya up kok... Makannya spam komen disana yak uhuhuy!

***

"Kamu mau makan apa Git? Biar tak pesenin sekalian." Danira menatap Gita yang duduk tengah mengerjakan tugasnya.

"Jus jeruk sama ketoprak aja deh Nir."

"Oke." Danira berjalan meninggalkan Gita menuju penjual jajanan.

Setelah memberitahu pesanannya, Danira memainkan ponselnya sambil menunggu. "Kangen banget." Gumam Danira tanpa sadar.

Tak terasa sudah hampir tiga minggu ia tak tukar kabar dengan Reksa, Danira masih harus ekstra sabar.

Brak!

Ponsel Danira jatuh karena ada yang menabrak dirinya dengan kencang. Danira mengambil ponselnya kembali dengan sedikit kesal.

"Maaf yah... buru-buru banget gue, eh anjir! Lo kan Danira?!" si penabrak menuding wajah Danira.
Danira tentu bingung.

Si penabrak itu menutup mulutnya seperti menahan tawa melihat Danira dari atas sampai bawah. "Ngaca dikit kek." Danira masih dapat mendengar itu walaupun orang mengesalkan didepannya itu berbicara lirih.

"Punya masalah apa yah mbak sama aku?" tanya Danira.

Mahasiswi yang menabrak Danira tadi tertawa mengejek. "Gue? Bukan cuma gue aja kali. Di kampus ini kan banyak yang kesel ama lo, terutama senior-senior tuh. Tiati aja lo. Dah yah...maap banget tadi gue gak sengaja, gue duluan bye!"

Danira menatap kepergian mahasiswi aneh itu. "Apa sih? Kenapa? Emang aku punya salah apa sama mereka?"

"Mbak pesenannya udah."

"Oh iya mas." Danira membayarnya lalu segera kembali ke tempat duduk Gita.

"Git."

"Hmm?" Gita memakan ketopraknya dengan lahap.

"Aneh banget, emang aku ada salah apa yah?"

"Loh emang kenapa?" Gita balik tanya. Akhirnya Danira menceritakan kejadian tadi.

"Ah gak usah di urusin Nir. Gak jelas mereka."

"Oh iya nanti kamu pulang sama pacarmu kan? Soalnya aku m--

"Aku udah putus sama dia Nir," potong Gita.

"Eh? Maaf kalo gitu."

Gita menggeleng. "Gak masalah, aku juga udah bosen sama sikap dia. Emosian banget heran."

Danira hanya tersenyum canggung menanggapinya. Ia tak bisa berkomentar tentang hubungan orang lain, mengingat tentu dia tak tahu apa-apa dan mana yang benar dan mana yang salah.

"Danira." Baik Danira maupun Gita menoleh. Ternyata itu Aan.

"Mas Aan, kenapa mas?" tanya Danira.

"Kamu pulang sama siapa nanti?"

"Mmm ojol mungkin," jawab Danira.

"Tak anter aku aja yah?"

Danira melirik Gita, entah hanya perasaannya saja atau tidak. Si Gita itu wajahnya cemberut sejak Aan datang kesini.

"Ammm mas Aan luang emang?"

Aan mengangguk. "Iya."

"Ya udah kalo gitu," jawab Danira tak yakin.

SUEMOK!  [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang