Ndak kemaleman toh?
Yg udah KAMIS WAGE coba absen!😁
Lapak itu ramein yah❤️
⚠️SEDIA MAS SUAMI SEBELUM BACA😆
****
"Mendung tonpo udaaaaaaaaan...ketemu lan kelangan..."
Danira melirik Reksa yang menyanyi dengan pedenya. Baru tahu kalau suara Reksa jelek pake banget saat bernyanyi. Mana sekarang nyanyinya keras sekali pula suaranya, ditambah mimik eskpresinya sok menjiwai.
"Padu meneng-menengan...bar kuwi kangen-kangenan. Kadang bedo pilihan,
Nganti pedot balikan..."Danira tak kuat menahan tawanya. "Apasih mas, suaramu elek banget!"
Reksa juga tertawa. "Ini lagu beberapa liriknya kayak kisah kita ndak sih?"
"Masa sih?"
"Lah itu sih, padu meneng-menengan...bar kuwi kangen-kangenan. Waktu itu kita kan pernah debat di mobil abis itu diem-dieman beberapa hari, pas udah baikan... Baru deh kangen-kangenan." Reksa meremas paha Danira.
"Aduh mas!!" Danira menepis tangan Reksa. Ia melihat kulit pahanya memerah akibat remasan Reksa.
"Gemes banget sama kamu! Suemokk banget sih!"
PLAK PLAK PLAK!
Reksa menampar tiga kali paha Danira.
"Mas iiih sakit tau, kamu kok kdrt sih!" kesal Danira.
"Makannya jangan gemesin gini! Saya kan jadi ndak tahan." Reksa mengubah posisinya, ia berbaring dengan paha Danira sebagai bantalnya.
"Ck apaan sih mas. Lagian kamu dari pagi udah disini loh mas, ndak kerja apa?"
Reksa memang sejak pagi sudah menamu di kostan Danira. Hingga sampai jam dua sore pun pria itu belum berniat pulang juga.
Reksa menarik jari Danira, melihat cincin yang tiga minggu lalu berhasil ia sematkan ke jari gadis itu, mereka resmi tunangan.
"Aduuh!" Ah lagi-lagi Danira mengaduh. Sudah berapa kali yah? Tentu saja ulah babang Reksa yang gagah perkasa itu. Tiba-tiba saja menggigit jari telunjuk Danira dengan gemas.
"Mas!" Danira sampai menampar pelan pipi Reksa, yang ditampar justru malah tersenyum.
"Sayang banget sama kamu."
"A-apa sih!" antara marah, kesal, malu, Danira menahan untuk tak salah tingkah sekarang.
"Udah sana pulang mas." Danira mendorong tubuh Reksa agar bangkit.
Pria itu malah memeluk Danira dan menyembunyikan wajahnya diperut Danira. "Apasih dari tadi nyuruh pulang mulu. Saya kan mau kangen-kangenan dulu sama kamu. Nanti dua bulan saya ndak ada kabar loh."
Ah iya. Reksa sudah memberi tahu Danira kalau ia akan berangkat nugas, kata Reksa kira-kira dua bulan ia menjalankan tugasnya. Tentu Danira tak diberi tahu Reksa nugas dimana, kasus apa, ataupun penyamaran Reksa.
Walaupun posisi Danira sudah menjadi tunangannya, tugas tetaplah tugas. Reksa bertanggungjawab atas tugasnya, harus bisa menjaga rahasia pekerjaannya dari pihak luar sekalipun itu keluarganya sendiri.
"Iya iya." Danira akhirnya mengalah. Membiarkan tangannya-- eh cie tunangannya bermanja-manja dengannya.
Gadis itu memainkan rambut Reksa yang terasa kaku menusuk-nusuk jarinya, rambut Reksa memang pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUEMOK! [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] Cuma kisah cinta gadis nduts sama-- Sek sek, ben ndak kepotong. Baca langsung aja.