Tim gercep absen 🙋
Slmt malming readers kesayanganku... Ini di aku hujannya deras & awet bgt, buat tidur selimutan enak bgt😌 baca suemok makin mantep!
Dan....lebih enak lagi kalo kelon eh?!
***
Danira masih merenungi atas kejadian kemarin, hal yang dia lihat benar-benar membuatnya sakit hati. Memang benar, harusnya ia meminta kejelasan terlebih dahulu pada Reksa siapa wanita yang makan bersamanya, tapi Danira sudah terlanjur kesal.
Bayangkan saja, sejak insiden meureka ribut di mobil saat itu mereka sama-sama saling mendiamkan tapi Danira mengalah dan mencoba untuk memperbaiki hubungan mereka kembali. Reksa sudah mengiyakan untuk menjemputnya, dan Danira mau menunggu pria itu walaupun berjam-jam, sampai-sampai ia menolak Aan yang menawarkan tumpangan padanya. Setelah itu Reksa tak mengabarinya jika dirinya tak bisa menjemputnya, datanglah Agus. Danira masih tak mempermasalahkan yang ini sebenarnya, tapi apa memang segitunya tidak sempat hanya untuk mengabarinya tak bisa menjemput? Dan Danira memaklumi hal ini karena dia tak tahu pasti bagaimana peraturan dunia pekerjaan Reksa. Tetap saja walaupun Danira memaklumi Reksa, tapi ada sedikit perasaan kesal ke pria itu. Ditambah pemandangan Reksa yang makan siang dengan wanita lain, katanya rapat kan?
Lalu siapa wanita itu? Dia bukan Nika.
Rasa penasaran Danira begitu membuncah, tapi ia enggan untuk menanyakannya pada Reksa. Danira masih benar-benar kesal. Bawaannya kalau teringat Reksa jadi emosi terus.
Reksa mengirim pesan beberapa menit yang lalu, tapi masih belum Danira buka. Tak terasa ojol yang ia naiki sudah sampai di depan kampusnya. Hari ini mungkin ia akan pulang sore lagi, huh--setelah kejadian kemarin Danira jadi sungkan untuk meminta jemputan orang gila itu.
Saat Danira sudah masuk kelasnya, ia menyalakan ponselnya dan baru membuka pesan Reksa. Ia membalasnya dengan dada yang sesak mengingat kejadian kemarin lagi. Benar-benar, rasanya sedang tidak mau mendengar ataupun melihat Reksa. Ia perlu waktu untuk menenangkan diri.
Dengan pedenya Reksa masih sempat membuat candaan garing dan menanyakan apakah dia marah atau tidak? Danira tentu saja kesal sekali membalas pesan Reksa.
Danira tak membalas pesan Reksa. Ia mengacuhkan perhatian pacar gagahnya itu.
***
Danira meminum es coklatnya di kedai dekat kampus. Bukan cafe sih, hanya memang sering untuk tempat tongkrongan anak-anak kampus dan muda-mudi lainnya. Tak semewah cafe, tapi tempatnya sangat nyaman. Danira suka sekali main disitu ketika dirinya stress.
Seperti sekarang, ia kualahan dengan tugasnya. Sebenarnya sih bisa Danira selesaikan seperti biasanya, tapi karena kondisinya yang tengah stress jadi ia tak bisa fokus untuk memperhatikan hal lain. Entah apa yang dosennya jelaskan tadi, Danira tak begitu paham. Tugaspun ia masih tanya temannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUEMOK! [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] Cuma kisah cinta gadis nduts sama-- Sek sek, ben ndak kepotong. Baca langsung aja.