Tim gercep absen kuy! 🙋
***
Agus memejamkan matanya menahan geraman ketika mendengar suara yang baru datang tersebut, sementara Reksa berdecak. Danira bertanya-tanya dengan situasi aneh sekarang, ada apa ini?
Munculah wanita dengan tinggi badan yang hampir menyamai Agus, membuat Danira mendongak melihatnya. Badannya langsing dan wajahnya cantik.
Perempuan yang diketahui bernama Nika tersebut menatap balik pada Danira. Melihatnya dari atas sampai bawah lalu kembali menatap Reksa.
"Dia...siapa mas?" tanya Nika.
"Kamu ngapain ke sini?" bukannya menjawab, Reksa malah mempertanyakan kedatangan Nika.
"Mas, kamu tuh habis nugas lama. Baru pulang kemaren, aku kangen tau!" Nika nampak hendak menyenderkan kepalanya di pundak Reksa, tapi pria itu langsung menghindar.
"Ada masalah kasus? Kalau ndak ada masalah silahkan keluar, saya lagi sibuk hari ini." nampaknya Reksa tak suka dengan kehadiran Nika. Danira masih mengamati sampai sejauh ini.
"Apa-apaan sih mas, gak semuanya mesti berhubungan sama kerjaan kan? Aku kan kangen mas, ayo lah sekali-kali main keluar."
Reksa menghembuskan nafasnya. "Saya udah ada janji sama pacar saya."
Keadaan menjadi hening setelah Reksa berucap demikian. Tak lama kemudian Nika tertawa pelan, ia melirik Danira. "Dia? Beneran? Haha jangan bercanda deh mas."
Danira sedikit kesal ditertawakan demikian, ia sadar memang statusnya dengan Reksa tak sepadan tapi rasanya kesal saja di tertawakan oleh wanita lain seperti itu.
Jelas sekali Danira Pham jika Nika itu menyukai pacarnya.
"Iya, dia pac--
"Maaf yah mbak, pacar aku emang udah ada janji sama aku. Aku juga kangen dia, udah lama ndak ketemu. Jadi mohon pengertiannya yah mbak." Danira memotong Reksa yang hendak berbicara.
Nika menatap Danira tak percaya, jarinya menunjuk Danira. "Kamu? Pacarnya mas Lintang? Seriusan?"
"Uhum," respon Danira. Danira menarik lengan Reksa agar lebih dekat dengannya.
Danira melihat ekspresi malu diwajah Nika. Lalu Nika menatap marah pada Reksa. "Jahat kamu mas! " lalu Nika pergi begitu saja.
Suasana menjadi canggung, Reksa melirik Danira karena merasa akan datang sesuatu yang besar dari gadis itu. Tangan yang tadi merangkul lengannya kini turun secara perlahan. Danira menoleh, alisnya bertautan menatap Reksa meminta penjelasan.
"Jangan berpikiran aneh-aneh Danira--
"Siapa juga yang mikir aneh-aneh!" ketusnya lalu masuk lagi ke kamar tamu.
Meninggalkan Agus dan Reksa. "Tuh pak, satu aja emang gak cukup apa? Kalau mau sih satunya buat saya pak."
Reksa langsung menoleh dengan cepat. "Maksud kamu Nika? Ya silahkan sana buat kamu!" nadanya langsung menegas, mungkin karena masih kesal karena tadi.
Reksa juga naik lagi keatas, Agus menatap kepergian Reksa.
Bagi satu...maksud saya bukan Nika pak yang buat saya.
***
Niat hati meminta Danira untuk menginap semalam di rumahnya sih biar Reksa bisa manja-manjaan sama gadis itu. Tapi kedatangan Nika membuat situasi berubah seketika, Reksa paham pasti Danira berpikir yang tidak-tidak antara dirinya dan Nika. Padahal sih, emang wanita itu saja yang mengejar-ngejar dirinya terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUEMOK! [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] Cuma kisah cinta gadis nduts sama-- Sek sek, ben ndak kepotong. Baca langsung aja.