2

171K 8.3K 1.9K
                                    

🤣 dilihat dr komen di part kemarin, sepertinya banyak yg belum bisa move on dari babang Sadewa Bagaskara.

Hmm dia Dewa bukan yah?

Coba tebak bre...

Btw dpt notif up gak?

***

Danira menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang-layang pada kejadian kemarin.
Danira sudah menyimpulkan jika orang gila yang dua bulan baru-baru ini sering ia lihat adalah petugas yang menyamar untuk menjalankan tugasnya.

Dan juga... apa-apaan petugas itu?
"Gerimis. Pulang aja, seragammu udah basah, nanti nyeplak lagi."

Maksudnya saat Danira kehujanan saat itu, dia melihat tubuh Danira? Jika saja Danira tahu dia bukan orang gila sungguhan, Danira pasti lebih memilih menerobos hujan saja saat itu.

Danira meremas selimutnya. Orang gila sungguhan pun mungkin tau jika melihat wajah pria itu memanglah tampan, sangat tampan malah. Garis wajah pria itu bukanlah garis wajah seperti pria-pria asia. Badannya tinggi dan punggung yang lebar, Danira harus mendongak untuk melihat wajahnya.

Tapi...

Dia mesum!

Saat itu ketika pria itu mengatakan hal tersebut, Danira tak menjawab. Danira hanya menatap wajah pria itu dengan tak percaya dan pergi dari sana.

Merasa tak bisa tidur, Danira mengambil ponselnya lalu membuka beberapa aplikasi disana. Berita penangkapan Pak Ratmo begitu heboh di kampungnya, di status warga pun banyak yang menyindir Pak Ratmo. Danira tak menyangka Pak Ratmo juga ikut ditangkap dalam kasus penjualan senjata api secara ilegal.

Merasa sedih mendengarnya, Danira tahu Pak Ratmo adalah orang baik. Beliau tak cuma-cuma meminjamkan uang pada yang kurang mampu, orangnya pun ramah. Mungkin jika diandaikan, Pak Ratmo itu seperti Robin hood bagi Danira.

Danira turun dari ranjang saat merasa ingin pipis. Setelah selesai ia berkaca didepan cermin. Danira sadar jika tubuhnya lebih berisi dibanding teman-teman sebayanya, walaupun begitu banyak yang mengatakan wajahnya cantik. Danira juga rajin merawat kulitnya.

Gandut, gentong, gajah, dan masih banyak panggilan lain yang sering ia dapatkan. Walaupun ada yang mengatakan jika hanya bercanda saat memanggilnya demikian, tapi kadang Danira sedikit kesal. Misal jika ditengah tempat umum, posisi sedang ramai orang lalu tiba-tiba ada yang memanggilnya dengan nyaring 'Gentong!'
Tak tersinggung, hanya saja saat ia menoleh maka dia akan jadi pusat perhatian. Danira tak suka di perhatikan soalnya.

Danira menyentuh dadanya. Besar, memang besar. Danira juga sedikit malu saat jam olahraga jika ada gerakan-gerakan melompat. Ah--kalian tahu lah.

Ia kira dengan menjadi gendut dan berwajah judes maka tak ada yang mengganggunya. Tapi kadang ada saja pria yang suka menggodanya.

Kenapa sih?

Bukannya kebanyakan pria suka yang langsing kan?

Danira jelas-jelas berbeda dengan gadis lainnya.

Danira mengendikan bahunya, ia memilih tidur untuk bangun pagi membantu ibunya besok.

***

Bubur Ayam Bu Yani

Spanduk bubur ayam milik keluarga Danira sudah bersih, Danira kini mengelap meja pelanggan dan menata kursi.

Dika, adik Danira masih tidur di jam setengah tujuh sekarang. Ya remaja sekarang kan memang begitu? Apalagi kalau libur. Jarang sekali mau bangun pagi, sekalinya bangun pagi toh apa yang mau dikerjakan? Pekerjaan rumah sudah Danira beresi. Adiknya bangun tinggal makan, habis itu mainan ponsel, mandi kalau tak ibunya marah-marah pun tak mandi. Bandel-bandel nurut Dika itu.

SUEMOK!  [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang