"Cinderella ? Tidak, lebih tepatnya aku adalah rapunzel.."
Olive hanyalah wanita yatim piatu yg memiliki sifat tomboy. Kuliah dan kerja paruh waktu sudah menjadi kegiatan sehari-harinya.
Tapi kedatangan Hiro, pria misterius kaya raya yang 10 tahun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Olive mengintip ke dalam kamar Hiro untuk memastikan dia sudah tidur atau belum.
Olive melihat Hiro tertidur sambil memeluk foto keluarganya yang dari dulu sudah terpajang di atas nakas.
Cahaya bulan masuk menyinari sosok Hiro yang meringkuk itu.
Olive menghampirinya untuk menaikkan selimutnya agar Hiro tak kedinginan. Ia melihat mata Hiro semakin bengkak saja. Apa dia menangis lagi tadi? Pikirnya.
Kasihan dan penasaran tentu saja ia rasakan sekarang. Melihat seorang Hiro yang selama ini terlihat menyeramkan kini justru terbaring lemah tak berdaya di hadapannya. Seakan Olive melihat kesamaan di diri mereka sekarang.
Tiba-tiba alis Hiro mengkerut dan ia merintih memanggil ibunya dengan tertatih. Lengannya mencengkram kuat bingkai foto itu seperti tak ingin kehilangannya.
Olive merasa khawatir seketika saat tau Hiro sedang mimpi buruk. Apa lagi ia melihat sendiri setetes air mata mengalir di sudut mata Hiro.
Dengan ragu Olive menyentuh kepala Hiro dengan pelan. Dan tanpa disangka wajah sedih Hiro mulai menghilang dan tak merintih lagi mengigaukan ibunya. Olive pun terus mengelus kepala Hiro dengan pelan.
Wajah Hiro kini kembali tenang dalam tidurnya dan lengannya tak mencengkram bingkai foto itu lagi. Dengan hati-hati Olive mengambil foto itu dan menaruhnya di atas nakas. Setelah itu ia kembali mengelus kepala Hiro.
Melihat wajah Hiro, membuat Olive tersenyum simpul, "Aku gak tau apa yang sedang aku rasain sekarang.. Aku berusaha ngertiin kamu, aku berusaha untuk jadi calon istri yang tepat buat kamu, aku gak tau kenapa aku berusaha melakukanya.. Padahal, kamu sering sekali nyakitin aku.." ucap Olive dengan pelan.
Olive menghela nafas berat, "Jangan usir aku disaat aku sudah tahu semuanya. itu justru yang bikin aku terus perduli sama kamu.." lanjutnya.
//
Hiro membuka matanya saat tengah malam.
Yang pertama ia lihat adalah, sosok Olive yang tidur meringkuk di sampingnya.
Tentu saja Olive masih memberi jarak yang cukup jauh antara mereka. Bahkan Olive tidur sangat pinggir sekali. Mungkin ia akan terjatuh jika berbalik badan.
Hiro menatap wajah polos itu. Cantik dan manis. Bahkan Hiro tak menyangka bahwa sikap sensi Olive ada di balik wajah polos ini.
Tanpa sadar, Hiro menggeser tubuhnya mendekat dan meraih dengan pelan tubuh Olive ke pelukkannya. Olive yang merasa ini masih di alam mimpi justru terus merapatkan jarak di antara mereka untuk mencari kehangatan.
"Ayah.." ngigau Olive.
Hiro membagi selimut mereka dan membiarkan Olive tidur berbantalkan lengannya. Ia mengelus pelan kepala Olive dengan lembut. Ia merasa ada kelegaan setelah ia melakukan ini, seperti rasa sedihnya menghilang setengahnya. Ia pun kembali tidur sambil memeluk Olive.
