"Cinderella ? Tidak, lebih tepatnya aku adalah rapunzel.."
Olive hanyalah wanita yatim piatu yg memiliki sifat tomboy. Kuliah dan kerja paruh waktu sudah menjadi kegiatan sehari-harinya.
Tapi kedatangan Hiro, pria misterius kaya raya yang 10 tahun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di bandara, Olive mondar-mandir di depan pintu bandara sambil menepuk-nepuk punggung David yang tertidur di gendongannya. Tak jauh darinya dua bodyguard berdiri tegap mengamati situasi sambil menunggu jemputan datang.
Olive bersenandung lembut menyanyikan lagu pengantar tidur agar David tetap nyaman dalam gendongannya.
Dua mobil datang dan berhenti di hadapan mereka.
Sandy keluar dengan buru-buru, ia membungkuk hormat di hadapan Olive, "Maafkan saya karena terlambat, nyonya.."
"Tidak papa, aku juga belum lama menunggu.." jawab Olive tak mempermasalahkan.
Sandy segera membukakan pintu untuk Olive. Lalu bodyguard yang lain memasukkan koper besar Olive ke bagasi dan segera masuk ke mobil bodyguard lain yang membuntuti..
//
Hiro berdiri depan pintu rumahnya bersiap menyambut kedatangan rombongan mobil Olive yang terlihat memasuki pekarangan rumahnya.
Di belakang kiri dan kanannya semua pelayam rumah berbaris ikut menyambut nyonya dan tuan muda mereka.
Kedua mobil itu berhenti di depan teras dan seorang bodyguard membukakan pintu untuk Olive dan David.
David turun dari mobil dan berjalan mendahului Olive dan melewati ayahnya begitu saja dengan wajah masamnya. Hiro bahkan sampai melongo karena rentangan tangannya tak disambut oleh David. Bahkan Olive sampai tertawa melihat itu.
Hiro menarik nafas menyabarkan diri lalu ia berdiri menyambut Olive di pelukannya. Ia mengeratkan pelukannya dan menghirup bau shampo yang sangat ia rindukan ini.
Olive masih saja tertawa dan menepuk-nepuk punggung Hiro, "Kenapa kamu semakin kurus?"
"Jangan mengolokku.." potong Hiro.
Olive pun langsung terkekeh lucu.
Mereka memasuki rumah mereka dengan tangan Hiro yang setia merangkulnya.
Olive mengamati setiap sudut rumah memastikan tak ada yang hilang ataupun rusak, dan Hiro menyadari gerak-gerik itu.
"Aku tak merusak apa pun.." ujar Hiro membuat Olive menoleh padanya.
"Kau yakin?" curiga Olive.
Hiro menelan ludahnya lalu mengangguk kaku.
"Walaupun kau tidak merusak barang disini, kau pasti merusaknya di tempat lain.." ujar Olive.
Danu dan Sandy yang ada di belakang mereka seketika menahan tawa mereka.
Di dapur, David sudah siap duduk di kursinya menunggu kedua orang tuanya itu datang.
"Selamat datang nyonya.." ucap Jeni.
Olive memeluk Jeni mencegahnya untuk membungkuk hormat. Bahkan Jeni sampai terkejut dibuatnya.
