7. Gema Gila

26 4 0
                                    

Happy reading...

🐣🐣🐣

"Manda pulang!"

Gema menatap aneh orang yang barusan berteriak namun malah bersembunyi dibalik tubuhnya.

"Ngapain dah lu?" Tanyanya bingung sedangkan Manda malah cengengesan.

"Abang dirumah, hehe," jawabnya membuat Gema mengerti.

"Di mobil ada tisu basah, ambil aja. Wajah lo ketara banget kalo abis nangis," ucap Gema, Manda langsung ngacir ke arah mobil Gema untuk mengambil tisu basah yang cowok itu maksud.

Gila saja, dia berani masuk ke rumah dengan wajah sembab seperti sekarang. Bisa diinterogasi dengan Abangnya dia.

Sebenarnya, yang mengetahui tentang hubungannya dengan Gara itu hanya Gema. Bahkan Luna yang termasuk teman dekatnya saja tidak tahu. Ya, kalian tahu lah jika Gema itu jiwa-jiwa cenayang. Padahal dia sudah menutupinya sedemikian rupa sampai-sampai orang sekitarnya saja tidak menyadarinya.

Tapi bisa-bisanya kunyuk satu itu bisa tahu. Kan aneh.

Pokoknya, jika sudah berhadapan dengan Gema siap-siap saja rahasiamu keungkap semua.

"Woi terompet, cepetan!"

"Bentar anjir!"

Saat Manda kembali menghampiri Gema, sudah ada Abangnya yang terlihat berbincang dengan cowok itu. Menyadari kehadirannya, Langit bersender di pintu sambil mengawasinya.

"Darimana?"

"Itu-"

"Gue tadi mungut dia di jalan, Bang. Abis ditelantarin orang soalnya," jawab Gema asal membuat Manda memukul lengan cowok itu keras-keras.

"Ngaco lo!"

"Lo suka banget, sih, menganiaya gue," ucapnya sembari mengusap lengan kirinya yang kembali menjadi sasaran empuk Manda.

Kan sudah Gema bilang, Manda itu kalau mukul orang pakai tenaga dalam. Apalagi orang itu dia. Double tenaga dalamnya.

"Lo ngeselin," desis Manda.

"Lo aja yang emosian," balas Gema membuat Manda kembali mengangkat tangannya, berniat memukul lagi. Namun terhenti saat sebuah kalimat keluar dari mulut Langit.

"Habis nge-date, ya?" Tanya Langit dengan ekspresi serius yang dibuat-buat.

Gema tertawa pelan. "Gue, Bang? Nge-date sama dia? Ogah anjir. Mending sama Mbok Sumi," balasnya membuat Manda memicingkan matanya.

Mbok Sumi adalah asisten rumah tangga di rumah Manda. Gema menyebutnya karena tadi Mbok Sumi sempat lewat untuk mengantar kopi di pos satpam.

"Dih, siapa juga yang mau nge-date sama lo? Najis banget." Setelah mengucapkan kalimat itu, Manda memasuki rumah sambil menghentak - hentakkan kakinya, kesal sendiri.

Langit yang melihat itu tertawa pelan.

"Bang, gue nggak dipersilahkan masuk gitu? Dingin tau." Gema mengusap lengannya dramatis membuat Langit tertawa.

SUARA || WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang