21. I Love You But I'm Letting Go

19 3 0
                                    

song recomendation ; I love you but i'm letting go-pamungkas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

song recomendation ; I love you but i'm letting go-pamungkas

Happy readinggg

***

"Gar, gimana kalo kita akhirin aja?"

Mulutnya terkunci rapat meski dalam hati dia meringis karena rasa perih yang mulai menyergap. Matanya yang semula menatap Sang senja perlahan mengatup rapat, berharap rasa panas yang menguasai indra penglihatannya itu menghilang secara ajaib.

Manda menghela napas pelan, "Gara?"

Gara melepas pelukan mereka. "Kalo gue ngelepas lo, lo bakal bahagia nggak setelah ini?" Tanyanya dengan senyuman teduh yang ia paksa untuk terbit. Pertanyaan yang cukup bodoh sebenarnya, sudah pasti Manda akan bahagia.

Mendengar kalimat itu, Manda menunduk dalam.

Enggak, susah. Ingin dia mengatakan itu, namun sayangnya kalimat itu ia kubur dalam-dalam. Semua tidak akan pernah bisa tuntas jika dia terus-terusan plin-plan seperti kemarin-kemarin. Sebaliknya jika dia memutuskan pilihan ini, perlahan pasti dia bisa lupa akan semuanya. Ia berharap semoga seperti itu, walau dia tidak begitu yakin.

"Semoga," jawab cewek itu sembari membalikkan badan.

Cowok dengan hoodie putih itu mendaratkan jemarinya di bahu Manda, dengan suara yang tercekat dia berkata, "okay, let's end this relationship."

****

Garden Cafe.

Cafe indoor bergaya vintage yang sebagian besar dindingnya adalah kaca tersebut selalu banyak memancing ketertarikan banyak orang untuk tidak sekedar melewatinya begitu saja. Pepohonan yang dipotong serapi mungkin serta beberapa bunga-bunga indah yang dibentuk menjadi sebuah taman kecil di depan cafe membuat kedai kopi itu makin menarik perhatian bagi orang yang menyukai ketenangan. 

Cafe ini pula yang tengah diurus Gema sejak kembali ke negara kelahirannya. Dahulu cafe ini milik Neneknya. Beberapa tahun lalu beliau meninggal, hal itu membuat cafe ini terbengkalai. Sang Kakek terlalu sibuk dengan pekerjaannya, jadi tidak sempat untuk sekedar mengurus cafe ini kembali. Oleh karena itu, saat Gema kembali kemari, Kakek menitipkan cafe ini untuk diurusnya jika mau.

Mengurus cafe tidak terlalu berat, makanya Gema mau.

Aroma americano yang baru saja cowok ber-apron biru itu racik menyeruak memenuhi cafe, beradu dengan aroma tanah yang tengah disapa oleh hujan malam ini. Karena terlalu sibuk dengan aktivitasnya, dia tak menyadari jika sosok cewek ber-hoodie hitam masuk ke dalam. 

"Bos, ada cewek lo dateng, tuh," ujar Asep dengan nampan di tangan kirinya, tanda ia baru saja mengantarkan pesanan.

Gema mendongak sambil mengernyitkan dahi. "Hah?" Dia mana punya pacar.

SUARA || WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang