14. Ganti Selera

24 4 0
                                    

Gema ganteng, bye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gema ganteng, bye

***

Gema hanya menatap malas perdebatan antara Luna dan Devan yang sama sekali tidak bermutu menurutnya. 

"Kalian ribut mulu gue do'ain jodoh, mampus," ujarnya sambil melahap mie ayam yang dipesannya tadi. 

"Najis!" ucap Luna dan Devan Serempak kearah Gema membuat cowok itu tersedak makanannya seketika. 

"Anjir, parah banget lo berdua!" Ucapnya lalu meminum es teh nya.

Pandangannya beralih ke arah Farrel yang sedang menatap salah seorang penjual di kantin sambil menyangga dagu dengan tangan.

Mata Gema memicing melihat Farrel yang malah senyum-senyum sendiri bak orang gila.

Tangannya bergerak meraup wajah cowok itu. "Woi!"

Farrel mengerjap, melirik kesal ke arah Gema. "Apasih anjir."

"Dih, lo miris banget, sih, kampret," ujar Gema. "Gue tau lo nggak bisa balikan sama Alana, tapi nggak usah beralih selera ke janda juga tai."

"Oh, pantesan lu nggak ke ruang OSIS," sahut Luna.

"Kangen Mbak Eni," balas Farrel kembali menatap ke arah Mbak Eni. Devan yang mendengarnya seketika menoyor kepala cowok itu.

Mbak Eni adalah penjaga kantin yang berstatus janda dengan usia yang masih terpantau muda. Wajahnya yang lumayan cantik dan bodynya yang bagus, membuat para murid cowok yang menurut Gema otaknya sedikit tidak normal beramai-ramai pergi ke kantin untuk sekedar cuci mata. Nah, sepertinya kedua sahabatnya ini termasuk.

"Jangan diembat, anjir. Itu punya gue!" ujar Devan. 

"Dih, ngarep lo! Punya gue itu," balas Farrel tak mau kalah. 

"Gem, lo nggak stress gitu bareng mereka berdua tiap hari?" Tanya Luna yang berada di depan Gema.  

Gema terkekeh. "Lo kali yang stress, suka sama model begituan," ucapnya sambil menunjuk Farrel dengan dagu.

Luna melotot ke arahnya. "Lo beneran cenayang, ya, Gem?"

"Kagak anjir. Ketara banget yakali gue nggak tau, orang samping gue aja tau."

Luna menatap Farrel sedih, "ketara banget kok dia nggak tau," gumam cewek itu pelan membuat Gema menatapnya.

"Emang dasarnya dia nggak peka," kata Gema.

"Nggak peka, ya?"

"Iya, lo juga sama."

"Hah?"

Gema memilih tidak membalas. Membiarkan Luna sadar dengan sendirinya.

Sakit pastinya.

Tapi bukan hanya Luna yang sakit di sini.

"Bego banget, ya, suaminya ninggalin istri secantik mbak Eni," gumam Farrel dramatis sambil menyangga dagu dengan tangannya dan menatap Mbak Eni yang sedang melayani pembeli. 

SUARA || WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang