11. Jangan Suka, Ya?

17 5 0
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

🐣🐣🐣

Gema memandang langit yang saat ini sedang menumpahkan hujan, seolah keadaan pun mendukung suasana hati Gema yang sedang tidak baik - baik saja.

Dia sedang berada di halte tak jauh dari rumah pamannya, tadi dia keluar tanpa membawa mobil yang tadi digunakannya untuk menjemput Kakek. Entahlah, pikirannya terlalu kalut tadi. Yang ada dipikirannya hanya ingin tenang saja.

Tiba - tiba dari arah trotoar sebelah utara, seseorang yang menggunakan hoodie berwarna hijau tosca berlari menuju halte untuk melindungi diri dari hujan yang datang tanpa aba-aba.

Gema mengamati gadis yang sedang berdiri memeriksa kantung kresek belanjaannya itu. Dia cukup penasaran karena sepertinya gadis itu cukup familiar baginya, tapi sudahlah, mungkin hanya pikirannya saja.

Dia merogoh sakunya, mencari ponselnya untuk menghubungi salah satu temannya. Untuk malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Devan atau Farrel. Gema hanya ingin menenangkan pikirannya dahulu, dan juga dia tak mau menghadap Ayah dan Bunda dengan keadaan seperti sekarang.

Kebetulan hari ini juga Farrel sedang menginap dirumah Devan, tadi dia sebenarnya diajak, tapi karena ada acara dia tidak jadi ikut.

"Gema?" Cowok yang sedang mengutak-atik ponselnya itu pun mendongak, karena merasa namanya terpanggil.

"Lah, lo ngapain di sini?" Dia sedikit kaget karena seseorang tadi yang menurutnya familiar, ternyata adalah Manda.

"Harusnya gue yang nanya ke elo. Ngapain lo kayak gembel bengong disini?" tanya Manda lalu mendudukkan dirinya disamping Gema.

"Nyari angin," jawab Gema.

"Lo sendiri?" tanyanya.

"Itu, tadi disuruh Mama ke minimarket. Tapi malah kejebak hujan," balas Manda.

"Lihat kondisi dulu lain kali, nanti kalo kayak kemarin gimana?" Gema menatap gadis itu khawatir. Biasanya hujan itu sering mendatangkan petir. Ia hanya takut Manda mendengar suara gemuruh itu kala sendirian seperti sekarang. Siang saja dia masih was-was, apalagi malam.

Manda tertawa mendengar penuturan Gema. "Cie khawatir, ya, sama gue?" Telunjuknya diarahkan kepada Gema dengan tatapan jahil. "Apa jangan-jangan, lo suka lagi sama gue?"

Gema sedikit menjauhkan wajahnya. "Dih, apaan. Gitu doang udah dibilang suka."

Gadis berhoodie hijau tosca itu tertawa pelan. "Bercanda. Tetep gini, ya, Gem? Jangan suka." Manda memandang jalan raya yang dipenuhi genangan air.

"Gue takut nggak bisa bales," ucap gadis itu membuat Gema menatapnya.

Gema tau betul pusat dari perasaan Manda itu siapa. Lantaran terbiasa mendengarkan setiap cerita dari gadis itu, Gema jadi mengerti bahwa Manda bukanlah tipe orang yang dengan mudahnya menaruh hati.

SUARA || WinwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang