"Sampai kapan kita akan berdiri di sini dan menonton perkelahian ini?" Tanya Asher yang tidak betah melihat pemandangan yang ada di hadapannya.
"Apa tidak sebaiknya kita melerai mereka berdua? Akan sangat berbahaya jika mereka terus begitu," tutur Faine yang cemas jika kedua roh berbeda golongan tersebut tidak akan berhenti bertarung.
"Bagaimana cara kita melerai mereka? Yang ada kita kena imbasnya," timpal Aaron.
Pertarungan Nathan dan Allard masih berlangsung dengan begitu sengit, tidak ada yang mau mengalah. Suara dencangan pedang yang saling beradu pun mampu membuat telinga pekak. Tatapan tajam keduanya terlihat menusuk dan mengerikan.
Tanpa kedua roh itu sadari, kekuatan sihir mereka makin kuat dan itu membuat tanaman-tanaman di sekitar mereka pun jadi rusak.
"Mereka harus dipaksa berhenti atau tidak, mereka akan terus bertarung dan membuat lebih banyak kekacauan di hutan ini," ucap Elan.
"Tetapi, bagaimana caranya?" Tanya Aaron bingung.
"Tunggu!"
Tiba-tiba, Haven melangkah maju dan kemudian, ia berjongkok. Laki-laki itu memejamkan matanya dan tangan kanannya pun menyentuh permukaan tanah hutan yang agak lembab, lalu mengembuskan napas panjang.
Secara mengejutkan, es mulai menjalar pelan dan makin cepat hingga membuat Nathan dan Allard berhenti dan mengernyit bingung.
"Haven?! Kau?!" Pekik Nathan yang syok, sampai-sampai ia spontan menolehkan kepalanya ke belakang.
Tak jauh berbeda dari Nathan dan Allard, keenam teman Haven juga sama terkejutnya.
Kekuatan es milik Haven telah bangkit?! Bagaimana bisa?!
"B-bagaimana itu bisa terjadi?! Jadi, manusia itu..."
Allard kehabisan kata-kata, ia terlalu syok.
"Mereka bukan manusia biasa asal kau tahu."
࿇࿇࿇
"Jadi, kekuatan kita bertujuh adalah setengahnya dari kekuatan Dewa, begitu?"
Kini, mereka bertujuh dan Nathan sedang duduk melingkar di bawah pohon yang lebat dan teduh. Sejak Haven mengeluarkan kekuatan es untuk yang pertama kalinya, ia mulai berfirasat kalau ada satu orang atau lebih yang memiliki kekuatan dari dewa.
"Iya, tetapi tidak semua. Tunggu! Apa kalian tahu tentang Dewa Api?" Tanya Nathan pada ketujuh pemuda tersebut.
"Dewa Vulcan, maksudmu?" Sahut Elan tidak yakin.
"Ya, itu maksudku! Apa kalian mengetahui tentang dewa tersebut?" Tanya sosok itu lagi guna memancing rasa penasaran dari ketujuh pemuda tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEI ISLAND (DISCONTINUED)
FantasyLegenda mengatakan bahwa Pulau Sei adalah sebuah pulau yang menjadi tempat tinggalnya para roh. Tidak peduli baik atau jahatnya mereka, semua makhluk tak kasat mata itu berkeliaran di pulau tersebut. Roh-roh di sana pun akan sangat terbuka pada man...