"Kalau tidak salah baca, Raja Langit adalah salah satu raja yang mengatur semua yang terjadi di langit dan menguasai seluruh wilayah langit. Berbeda dengan Raja Dunia Bawah, Raja Langit menyaksikan semua perubahan zaman dunia dari tahun ke tahun, bahkan sampai saat ini. Tidak hanya itu, ia juga akan menghukum siapa saja yang berbuat dosa. Hukuman yang ia berikan pun tidaklah main-main."
Di tengah suara gemuruh dan sambaran petir yang sungguh ganas, Elan dan kawan-kawan berkumpul di ruang tengah yang cukup gelap dan hanya diterangi oleh lilin sihir buatan Nathan yang tak bisa padam.
Saat ini, Aaron sedang menjelaskan sedikit informasi tentang Raja Langit berdasarkan salah satu buku yang pernah ia baca. Ia juga tidak tahu ini benar nyatanya atau hanya sebuah legenda turun-temurun.
"Hukumannya adalah mengitari seluruh wilayah langit yang luar biasa luas sebanyak enam puluh kali dalam waktu tiga puluh hari. Jika berhasil, maka si pendosa itu akan terlahir kembali sebagai wujud yang berbeda di kehidupan selanjutnya untuk menebus kesalahan besar yang ia perbuat di kehidupan sebelumnya."
"Dalam kata lain, pendosa itu bereinkarnasi dan akan terus begitu jika ia melakukan kesalahan besar yang sama?" Sela Faine.
Aaron pun mengangguk singkat. "Itu pun jika orang itu sanggup dan berhasil menjalani hukumannya dengan baik. Tetapi, jika menolak atau tidak menyelesaikan hukumannya tepat waktu, orang itu akan dikirim ke neraka dan dipenjara di Tartaros untuk selama-lamanya," tambahnya.
Dengan raut wajah datar, Haven bertanya, "lalu, apa hubungannya dengan badai petir ini? Apakah ada kaitannya?"
"Setahuku, Raja Langit tidak punya kekuasaan atas elemen apa pun. Ia hanya mengatur semua yang terjadi di wilayahnya. Itu saja."
Asher menghela napas gusar. Jika bukan karena Raja Langit seperti yang dijelaskan oleh Aaron, lantas mengapa badai petir ini bisa terjadi? Sungguh, petir-petir itu sangat mengerikan.
Hening sebentar hingga tiba-tiba Nathan menyeletuk, "aku curiga bahwa ini adalah amukan dari Dewa Raijin," celetuknya dengan nada serius.
Seketika, tujuh pasang mata itu langsung tertuju padanya setelah ia mengatakan hal demikian.
"Sepertinya, aku pernah mendengar nama dewa satu itu. Biar kutebak, ia adalah Dewa Petir, kan?" Timpal Elan menerka-nerka.
Nathan pun mengangguk sambil tersenyum tipis. Namun, senyuman itu luntur sebelum berkata, "Dewa Raijin adalah sosok Dewa yang netral. Tidak baik, tetapi tidak jahat pula. Ia hanya melakukan sesuatu sesuai perintah Raja Langit. Namun, mungkin sekarang ia menciptakan badai petir ini tanpa minta izin dari Raja Langit terlebih dahulu."
Firasat ketujuh laki-laki itu mulai sedikit tidak baik. Maka dari itu, mereka memilih untuk diam dan melirik satu sama lain dengan pandangan cemas.
"Jadi, maksudmu ...."
"Ya, tidak meminta izin dari Raja Langit dan melanggar aturan adalah kesalahan besar yang harus diberi sanksi berat. Dan, sepertinya Dewa Raijin telah melakukan dua kesalahan besar itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEI ISLAND (DISCONTINUED)
Viễn tưởngLegenda mengatakan bahwa Pulau Sei adalah sebuah pulau yang menjadi tempat tinggalnya para roh. Tidak peduli baik atau jahatnya mereka, semua makhluk tak kasat mata itu berkeliaran di pulau tersebut. Roh-roh di sana pun akan sangat terbuka pada man...