Air terjun ini bukan air terjun biasa. Di balik derasnya terjunan air tersebut, terdapatlah sebuah gua yang dipenuhi oleh kristal-kristal berwarna biru, hijau, dan ungu yang bersinar dan menerangi sepanjang jalan gua yang cukup gelap.
Namun, dari sekian banyaknya kristal yang bertebaran di dalam gua, ada satu kristal berbentuk seperti bola dan berwarna putih dengan cahaya yang memancar di ujung gua. Kristal itulah yang mengatur keseimbangan para roh di Pulau Sei, serta melindungi pulau tersebut bersama dengan penghuninya dengan membuat sebuah kubah sihir raksasa yang tak kasat mata selama beribu-ribu tahun sejak pulau itu baru tercipta.
Semua roh menyebutnya sebagai Batu Kristal Kehidupan.
Tetapi, apakah batu kristal itu masih berfungsi dengan baik saat ini?
"Kekuatan kalian itu sangat besar dan bisa meledak kapan saja jikalau tidak dikendalikan dengan benar. Jika sampai hal itu terjadi, kalian akan menghadapi masalah yang lebih buruk lagi. Maka dari itu, aku akan membantu kalian supaya kekuatan kalian masing-masing bisa terkendali dengan baik. Apa kalian siap?" Tutur Nathan secara lugas dan mudah dipahami oleh ketujuh laki-laki tersebut.
"Maaf. Tetapi, apakah aku boleh tahu tentang usiamu?" Tanya Aaron yang sudah sangat penasaran dengan usia roh baik satu ini.
Terdengar sedikit tidak sopan, namun bagi Nathan tidak masalah dengan Aaron yang bertanya seperti itu. Dengan tenang, ia pun menjawab, "kalau dihitung secara kasar, mungkin usiaku sudah menginjak sekitar lima ratus tahun atau lebih."
Mereka bertujuh membelalak. "Benarkah?!"
Nathan terkekeh pelan dan kembali berkata, "ya begitulah. Aku sendiri tidak ingat dengan jelas sudah berapa lama aku tercipta dan hidup di sini," ucapnya santai.
"Kira-kira roh seperti kalian bisa lenyap, tidak? Maksudku, kembali ke dunia kalian yang sesungguhnya, misalnya? Atau, bagaimana?" Tanya Asher yang semakin penasaran.
"Tentu saja bisa. Yang namanya roh itu tidak bisa hidup di dunia manusia selamanya, kami bukan makhluk fana seperti kalian bertujuh. Ada saatnya kami akan kembali ke dunia roh setelah semuanya selesai."
"Setelah semuanya selesai? Apa maksudmu?"
Nathan hanya tersenyum penuh arti tanpa menjawab pertanyaan Elan barusan.
"Sekarang, ayo mulai latihannya!"
࿇࿇࿇
MALAM HARINYA...
Chaiden sedang berdiri di balkon kamarnya, menikmati desiran angin malam yang menerpa wajah dan surai gelapnya sambil menatap ke langit malam yang dihiasi oleh ribuan bintang.
Banyak hal yang berkecamuk di benaknya. Tentang apa yang terjadi padanya dan teman-temannya sejauh ini. Ia tidak pernah menduga sampai sini perjalanan hidupnya, ini terlalu luar biasa baginya. Tetapi, di sisi lain, Chaiden merasa cemas dengan ramalan yang dikatakan oleh Nathan waktu itu.
Bagaimana jika ramalan itu benar-benar terjadi?
Apa ia dan teman-temannya bisa mengatasi itu semua?
KAMU SEDANG MEMBACA
SEI ISLAND (DISCONTINUED)
FantasyLegenda mengatakan bahwa Pulau Sei adalah sebuah pulau yang menjadi tempat tinggalnya para roh. Tidak peduli baik atau jahatnya mereka, semua makhluk tak kasat mata itu berkeliaran di pulau tersebut. Roh-roh di sana pun akan sangat terbuka pada man...