FL Chap 5

668 100 20
                                        


Yg mau cerita lengkapnya dan tanpa skip, buruan yuk order pdf nya...


Perth, Pond dan Ohm memutuskan untuk ke kantin, kebetulan Saint dan Sammy juga sudah berada di sana.


Setelah memesan makanan ketiga pemuda itu langsung duduk di meja yg di tempati oleh Saint dan juga Sammy.


" Kenapa tak menunggu ku ?" Perth langsung bertanya, saat bokongnya mendarat di kursi.


" Aku lapar phi, maaf tidak menunggu mu..." ucap Saint

" Salah mu sendiri, kenapa tadi pagi sarapan cuma sedikit." ucap Perth, sembari menyantap makanan nya.


Saint lebih memilih diam, tak mau membalas ucapan Perth.

Tiba-tiba...

" Saint, boleh aku bergabung dengan kalian ?" Saint terkejut, begitu melihat Bua sudah berdiri di depan nya. Gadis itu membawa sebuah nampan yg berisi makan siang nya.


" Si_silahkan..." tanpa membuang waktu Bua langsung duduk di depan Saint, tepat berhadapan dengan Perth.

" Kau siapa ?" tanya Sammy, yg memang tak kenal dengan Bua.

" Aku Bua..." gadis itu langsung mengulurkan tangan nya kepada Sammy, dan di sambut oleh Sammy, Pond dan juga Ohm.

Bua masih mengulurkan tangan nya di depan Perth, namun tak ada reaksi apa pun dari Perth.

Bua menarik tangan nya, dan duduk kembali. Kali ini atensinya tertuju kepada Saint.

" Saint, apa barang yg ku titipkan kepada mu kemarin...sudah kau berikan ?" tanya Bua, membuat Saint menghentikan suapan nya.

" Su_" belum selesai Saint bicara, Perth telah lebih dulu memotong ucapan nya.

" Jadi kau...yg telah menitipkan hadiah itu kepada Saint." sela Perth

" Iya, aku yg menitipkan hadiah itu untuk...phi Perth." sahut Bua, seraya tersenyum manis berharap Perth akan tertarik kepadanya.

" Aku sudah menerimanya, terima kasih..." ucap Perth

" Apa phi suka ?" Perth pun mengangguk samar

" Lalu_kenapa phi tak memakainya ?" tanya Bua  seraya melihat ke pergelangan tangan Perth yg kosong.

" Maaf, aku merusaknya...tak sengaja menjatuhkan nya lalu menginjaknya." bohong Perth, padahal jam tangan itu berakhir di dalam tong sampah nya.

Saint ternganga, terlebih lagi Bua. Gadis itu sangat terkejut mendengar ucapan Perth yg mengatakan kalau jam tangan itu rusak, padahal jam itu sangatlah mahal.


" Lain kali, jangan memberi ku apa pun...mengerti." ucap Perth pelan, namun penuh penekanan.


" Iya phi, maaf..." lirih Bua, mengangguk samar dan menundukan wajahnya.


Pond, Ohm dan Sammy lebih memilih jadi pendengar saja, sementara Saint sedari tadi hanya terdiam.


Mereka pun melanjutkan makan dalam diam, tak ada yg membuka suara sama sekali.

Di bawah meja tangan kiri Perth mengenggam tangan kanan Saint, begitu erat hingga membuat Saint tak bisa melepaskan genggaman tangan  Perth.


Sejak pertemuan di kantin itu Bua semakin berani dan terang-terangan menunjukan rasa suka nya kepada Perth.


Perth tak mau ambil pusing, bahkan terkesan tak perduli. Dirinya masih menganggap Bua sebagai teman, tak lebih dari itu.


FORBIDDEN LOVE ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang