FL Chap 3

782 101 51
                                    


Yang mau cerita lengkapnya dan tanpa skip, buruan yuk order pdf nya...


Semenjak kejadian itu, sikap kedua nya menjadi canggung. Saint mencoba menjaga jarak dari kakak nya, sementara Perth lebih memilih diam namun tetap memperhatikan Saint dari kejauhan.


" Yakin, kau tak ingin ke kantin ?" tanya Sammy, dan ini untuk yg ketiga kali nya.


Saint mengangguk, sembari melangkah menelusuri koridor.
" Aku ingin ke perpus saja, kalau kau ingin ke kantin....pergilah, tapi jangan beritahu phi Perth kalau aku ke perpus..." ucap Saint


Sammy sedikit terkejut mendengarnya, Saint tak ingin di ketahui keberadaan nya oleh Perth. Membuat Sammy berpikir yg tidak-tidak, apakah kedua kakak beradik ini sedang bertengkar, itulah isi pikiran Sammy saat ini.


Keduanya berpisah di ujung koridor, Saint belok ke kanan menuju ke perpus sedangkan  Sammy belok ke kiri menuju ke kantin.

Dan benar saja saat Sammy sampai di kantin, dirinya langsung mendapatkan tatapan tajam dari Perth.

" Mana dia ?" tanya Perth, tanpa basa basi lagi.

" Tidak tau phi..." jawab Sammy, tentu saja membuat Perth mengernyitkan kening nya. Bagaimana mungkin Sammy tidak tau di mana Saint, karena selama ini yg Perth tau Sammy selalu bersama Saint saat berada di kampus.

Dengan kesal Perth duduk kembali di kursi nya, sedangkan Sammy memilih untuk memesan makanan.

" Ada apa Perth, mana Saint ?" tanya Ohm intens

" Entahlah..." sahut Perth, sambil menggeleng pelan.

" Sudah beberapa hari ini ku perhatikan...kalian jarang bersama saat di kantin. Apa_kalian bertengkar ?" tanya Pond ragu


Perth tak menjawab, lebih memilih diam tanpa bersuara.

Perpus

Saint menyusuri rak buku, mencari buku yg ingin ia baca. Tatapan nya tertuju pada satu buku yg ada di rak, namun tempatnya terlalu tinggi sehingga tangan nya tak dapat menjangkau nya.

" Isshh susah sekali..." gerutu Saint

Tiba-tiba seseorang  mengambil buku itu, refleks Saint menoleh ke samping dan terpaku melihat seorang pemuda yg sangat tampan sedang berdiri di sampingnya.


" Kau ingin buku ini ?" tanya nya, sembari menyodorkan buku itu kepada Saint.

" I_iya..." sahut Saint, sambil mengangguk

" Ambilah, untuk mu..."

" Lalu_kau..." pemuda itu tersenyum kepada Saint

" Aku memang sengaja mengambil buku itu untuk mu...karna ku lihat kau kesusahan untuk mengambilnya..." ucap nya

" Iya...mungkin karna aku terlalu pendek, jadi tidak bisa mengambilnya..." cicit Saint, sambil tersenyum malu

" Bukan kau yg pendek, tapi memang rak bukunya yg terlalu tinggi..." pungkas nya.

" Kenalkan...aku Bright, fakultas politik tingkat 3..." lanjut Bright, mengulurkan tangan nya seraya memperkenalkan dirinya kepada Saint.

" Aku Saint, fakultas ekonomi tingkat 1..." balas Saint, sembari menjabat tangan Bright.


Keduanya lalu memutuskan untuk mencari kursi yg kosong, dan lanjut untuk membaca buku. Namun sesekali keduanya berbincang-bincang ringan, hanya sekedar menanyakan hal-hal yg kecil saja.

FORBIDDEN LOVE ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang