FL Chap 9

567 92 19
                                        

" Apa ini Saint ? Apa maksud semua ini ?" Perth menatap Saint nyalang, keduanya saat ini sedang berada di kamar Saint setelah acara makan malam berakhir.

" Phi Perth, ini bukan seperti yg phi pikirkan..." lirih Saint

" Oh ya, memangnya kau tau...apa yg saat ini ku pikirkan." ucap Perth dengan nada sinis.

" Phi..." Saint memanggil Perth pelan, namun sepertinya Perth memang sudah merasa kecewa dan di bohongi oleh Saint

" Phi jangan marah, aku tak bermaksud membohongi phi Perth..." lirih Saint

" Kau tak bicara apa pun kepada ku Saint, padahal sejak kau kembali tadi aku bersama mu di sini. Sedikit pun kau tak membahas tentang si brengsek itu...kenapa Saint, kenapa kau tutupi semuanya ?"

" Aku sengaja tak bilang pada phi, karna aku tau...phi Perth akan bereaksi seperti ini." ucap Saint, dengan wajah sendu nya menatap kepada Perth.

" Dan sekarang kau baru ingin memberitahu ku...setelah apa, setelah mami berniat ingin menjodohkan mu dengan si brengsek itu...begitu kan !?" Saint tersentak, mendengar ucapan Perth yg lumayan kencang. Tubuhnya mulai gemetar karena takut, likuid bening yg sedari tadi ia tahan pun akhirnya lolos juga membasahi wajahnya.

" Hentikan tangisan mu Saint, apa kau ingin mami kesini karna mendengar suara tangis mu." ucap Perth, dengan nada dingin.

Saint langsung menghentikan isakan nya, dan cepat-cepat menghapus air matanya.

Sebenarnya Perth tak tega melihat Saint yg menangis, hatinya pun merasakan sakit saat melihat airmata Saint menetes. Tapi saat ini Perth merasa kecewa dengan Saint, karena Perth merasa telah di bohongi.

" Sudah malam, istirahatlah..." ucap Perth, kali ini nada bicaranya mulai melunak.

" Phi aku_"

" Ku bilang istirahatlah Saint, aku pergi..."

Saint tak dapat berbuat apa-apa, dia hanya bisa menatap sendu pada Perth yg pergi meninggalkan kamar nya. Saint sangat tau kalau saat ini Perth masih marah kepadanya, dan itu terlihat jelas dari raut wajah Perth dan juga sikap dingin Perth terhadapnya.

" Phi Perth hiks hiks..." Saint terduduk lemas di pinggir ranjang, dan ia pun kembali terisak.

Sepanjang malam Saint tak bisa tertidur, kedua matanya tak mau terpejam sama sekali. Pikiran nya berkecamuk memikirkan kakak nya, yg pergi meninggalkan nya dengan kemarahan yg masih tersisa.

Ceklek

Pintu terbuka dan dengan cepat Saint memejamkan kedua matanya, dan dirinya berpura-pura tidur.

Perth berdiri di samping ranjang Saint, hanya berdiri sambil menatap Saint lekat. Beberapa saat kemudian Perth keluar dari kamar Saint, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Saat mendengar pintu di tutup Saint kembali membuka matanya, hatinya merasa sangat sakit merasakan sikap dingin Perth terhadapnya.

Tak ada kecupan selamat tidur untuknya, Saint dapat melihat Perth yg hanya berdiri diam sembari menatapnya.

Ke esokan pagi nya kedua nya sarapan bersama, mami pun ikut sarapan bersama keduanya.
Baik Perth mau pun Saint sama-sama saling diam, tak ada celotehan di pagi hari saat sarapan seperti biasanya.

" Ada apa ? Apa kalian bertengkar ?" tanya mami penuh selidik

Saint mengeleng pelan, begitu juga dengan Perth.
Keduanya sama-sama mengeleng tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tentu saja hal ini membuat mami heran.

FORBIDDEN LOVE ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang