Tepat seperti yg cleaning servis itu bilang, letak klinik itu berada tepat di sebrang hotel jadi Perth dan yg lain nya tak perlu lagi mencari-cari." Perth, klinik nya besar juga...lalu di mana Saint ?" Sammy celinhak-celinguk mencari keberadaan Saint, begitu juga dengan yg lain nya.
" Ayo kesana !" semua langsung berlari mengejar Perth, dan berhenti di depan meja resepsionis.
" Maaf sus, apa di sini ada pasien yg bernama Saint Tanapon ?" tanya Perth pada seorang perawat yg ada di sana.
" Sebentar saya lihat dulu..." sahut perawat itu, lalu ia memeriksa daftar pasien yg ada di klinik itu.
" Pasien atas nama Saint Tanapon, ada di kamar nomor 5...letaknya di ujung lorong sana." ucap perawat itu, sembari menunjuk ke satu arah.
" Terima kasih sus..." ucap mereka bersamaan, perawat itu hanya menganggukan kepalanya.
Perth dan yg lain nya langsung menuju ke kamar nomor 5, dan benar ada nya. Karena mereka melihat Saint yg sedang berbaring dan di sampingnya ada seorang dokter.
" Siapa kalian ?" tanya seorang perawat, saat Perth dan yg lainnya ingin menerobos masuk ke dalam.
" Aku kekasihnya." sahut Perth.
" Kami semua sahabat nya...." timpal Ohm.
" Siapa sus ?" dokter itu pun bertanya kepada perawat itu.
" Mereka bilang kekasih dan sahabat pasien dok..." adu perawat itu.
" Phi...Phi Perth..." gumam Saint lirih.
" Kau mengenal mereka nong ?" tanya dokter lembut, dan Saint pun mengangguk.
" Biarkan mereka masuk sus..." setelah mendapat persetujuan dari dokter, akhirnya perawat itu menyuruh Perth dan yg lainnya untuk masuk ke dalam.
" Saint..." Perth langsung menghampiri Saint, dan mengenggam tangan nya.
" Phi Perth...." Saint menatap Perth sendu, likuid bening menetes dari sudut matanya.
" Jangan menangis sayang, aku di sini..." bisik Perth, lalu mengecup kening Saint dengan lembut.
" Mami phi...mami tau_"
" Sstt...sudah, jangan bicara lagi...istirahatlah. Aku di sini dan tak akan meninggalkan mu..." satu pelukan Perth berikan, membuat Saint merasa nyaman berada dalam pelukan Perth.
" Dokter...ada apa dengan kekasih ku ?" tanya Perth, tanpa melepaskan pelukan nya dari Saint.
" Asam lambung...tapi sekarang sudah tidak apa-apa..." jelas dokter.
" Kau melewatkan jam makan mu hmm, bukankah aku sering ingatkan pada mu...agar tidak melewatkan jam makan mu..." ucap Perth.
" Maaf phi, aku ketiduran...dan lupa untuk makan..." sesal Saint, karena terlalu lelah menangis hingga membuatnya tertidur dan melupakan jam makan nya sehingga penyakit nya kambuh lagi.
" Mulai saat ini tolong di jaga kesehatan nya, terlebih lagi saat ini kau sedang mengandung..." ucap dokter.
Mendengar ucapan dokter membuat Saint menatap Perth sendu.
" Boleh ku tau dok, berapa usia kandungan nya ?" tanya Perth intens.
" Usia janin nya 8 minggu, usia yg rawan untuk kandungan...dan tolong benar-benar di jaga hingga trisemester usia kehamilan. Dan nong Saint boleh pulang setelah cairan infusnya habis...tidak perlu di rawat di sini." ucap sekaligus nasihat dokter.
" Baik dok, terima kasih..." ucap Perth.
Dokter pun keluar dari kamar rawat, beserta perawat yg tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
FORBIDDEN LOVE ( END )
FanfictionBuat yg save cerita gw di perpus, jangan lupa follow akun gw. Cerita ttg PS, kali ini straight Di jamin kalian akan baper... Buat bocil atau pun homophobic di larang mampir, terlebih lagi buat tukang copas...di larang mendekat