10. Saingan baru Jeno

1.2K 169 26
                                    

*Cetak miring tebal ; suara hati karakter, bisa Yuta, Jeno, Johnny atau lainnya tergantung kondisi.

...

Beberapa waktu belakang ini, Jeno punya saingan baru. Bukan laki-laki atau perempuan sepantaran yang mengincar Renjun, itu malah terlalu biasa. Saingannya kali ini adalah seorang anak kecil. Benar-benar anak kecil usia sekitar lima tahun yang benar-benar banyak tingkah. Waktu-waktu berharga Renjun sekarang sudah terkuras habis untuk meladeni anak kecil bernama Kei. Entah siapa nama lengkapnya, Jeno tak peduli. Ia bahkan memanggil si kecil itu dengan sebutan anak liar.

Bukannya Jeno benci anak kecil, ia suka bermain dengan mereka. Pengecualian saja untuk Kei, anak ini bahkan tidak memiliki hubungan keluarga dengan Renjun tapi tingkahnya sudah seperti tuan putri. Lihat bagaimana anak itu merengek minta duduk di pangkuan kekasihnya, minta agar Renjun menyuapkan makan siangnya, mendusel manja dengan jari mungilnya iseng memainkan kancing kemeja Renjun. Kalau itu belum seberapa, Jeno hampir mematahkan sendok makannya kala ia mendapati Kei dengan santainya mencium bibir Renjun.

Itu milikku!

Belum cukup rasanya Kei mengambil perhatian Renjun selama di kampus, anak kecil itu sekarang muncul dengan senyumnya yang cantik -tapi menyebalkan buat Jeno di apartemen Renjun. Jeno hampir berteriak karena terkejut mendapati si anak liar muncul ketika ia membuka pintu. Tak hanya Jeno sih yang merasakan ancaman atas keberadaan Kei tapi juga Cherry. Kucing gembul itu sekarang semakin kompak dengan si Samoyed versi hooman duduk terpakur memperhatikan bagaimana Kei memonopoli kesayangan mereka.

Mengelus bulu Cherry yang juga tengah pasrah karena kehadiran Kei, Jeno mengamati interaksi antara kekasihnya dan si anak liar. Sejujurnya, ini sungguh dari lubuk hati Jeno yang paling dalam ia akui jika Kei itu cantik. Anak kecil yang manis cocok dengan sebutan tuan putri. Kulitnya bersih, rambutnya hitam legam tampak begitu ringan dengan poni menghiasi dahinya. Belum lagi matanya mirip miliknya yang akan ikut melengkung membentuk senyum saat tertawa. Manis kan? Iya manis tapi masalahnya anak itu menempeli Renjun seperti magnet.

"Sayang, aku menidurkan Kei di kamar dulu ya." Tidak ada kiss kiss atau usapan di kepala, hanya Renjun langsung berdiri meninggalkannya bersama Cherry. Belum juga sempat menjawab, Renjun sudah hilang dari pandang sementara Cherry melompat untuk berjalan menuju tempa tidurnya. Kucing gendut itu menyerah, lebih baik ia tidur demi memulihkan tenaga dan hatinya yang cemburu.

Bahkan kucing lebih cerdas dan bijaksana dalam mengakui perasaan cemburu ketimbang jagoan kita.

Memutuskan untuk merebahkan tubuh di sofa, Jeno melihat apa yang sedang booming di dunia maya belakangan ini dan ia mendapati ada banyak sekali video berisikan kalimat It's my dream mas, not her. Berbekal rasa penasaran, Jeno memulai pencariannya akan video yang satu ini. Video yang ternyata merupakan potongan adegan sebuah serial televisi dari negara tetangga. Saat sedang asik-asiknya melihat video parodi dari adegan tersebut, kakinya tak sengaja menendang kaki meja membuat beberapa barang di atasnya terjatuh. Walau malas, Jeno tetap membersihkan kekacauan yang ia timbulkan dengan mulut yang tak henti-hentinya merapalkan kalimat it's my dream, not her sampai matanya mendapati sebuah kertas aneh.

Membaca dengan seksama, Jeno mendapati sebuah nama yang nampak asing baginya juga beberapa pembelian yang ia sama sekali tidak tahu menahu. Semua transaksi itu beratas namakan Renjun Huang, kekasihnya.

Jeno tersenyum.

...

Setelah menidurkan Kei, perlahan Renjun keluar kamar dengan hati-hati. Hari ini Kei cukup rewel dan susah tidur padahal biasanya cukup dengan satu dongeng atau nyanyian pengantar tidur saja Kei sudah berpetualang dalam dunia mimpi.

Ada perasaan bersalah kala mengingat sejak tadi ia agak mengacuhkan Jeno. Kekasihnya itu pasti merajuk dan akan bertambah manja dari sebelumnya. Sembari berjalan menuju ruang tengah, Renjun memikirkan akan memasakkan Jeno juga sedikit kiss kiss agar ia tidak bete lagi.

"Sayang, aku akan memasak pasta ya. Kamu ma-?" Perkataan Renjun terpotong ketika ia mendapati Jeno berdiri menghadapnya dengan senyum tak biasa. Ini senyum yang cukup menakutkan bagi Renjun.

"Kamu sayang dan peduli sama aku, Yogurt dan Cherry it's fine. Thank you. Tapi yakin kamu cuma sayang sama aku, Yogurt dan Cherry aja?" Kedua tangan Jeno masuk ke dalam saku celana membuat Renjun merasa aneh sendiri.

"Jen?"

"Ini," Jeno menunjukkan selembar kertas putih.

Ah, itu bukti pembelian yang lupa aku buang.

"Keilla Im itu siapa Ren? Nama dia ada di mana-mana loh."

Ada di mana-mana? Perasaan cuma satu deh.

Jeno berjalan mendekati Renjun yang terdiam melihat ulah kekasihnya sekarang, "Kamu bahkan belikan dia barbie seharga lima ratus ribu. That's a fckng barbie!" Renjun semakin terkejut ketika Jeno melemparkan kertas putih tersebut dan mengenai wajahnya.

Anak ini kesurupan apa sih? Ya tuhan Lee Jeno!

"Kenapa kiss kiss?"

"Kamu ngomong apa Jen? Kiss Kiss apa? Aku gak ada kiss orang lain sekali Ke-"

"Kiss kiss itu mimpi aku. It's my dream Ren! Not her!"

Cup!

"Udah dapat kan kiss kissnya? Jangan teriak-teriak ya sayang. Nanti kalau Kei bangun kamu susah loh buat manja sama aku. Sekarang duduk atau mau ikut aku masak juga boleh. Renjun sayang Jeno." Renjun langsung jalan meninggalkan kekasihnya yang masih diam terpaku akibat ciumannya barusan. Ia bukannya tidak tahu apa yang sedang Jeno lakukan, anak itu bermain peran mengikuti tayangan video yang belakangan ini tengah viral.

"Renjun! Aku mau bantuin kamu masak sambil peluk!"

...

Kei duduk dengan tenang sambil memaikan rambut barbie yang Renjun berikan padanya, sementara Jeno duduk di sebelahnya menonton acara televisi demi menahan kantuk. Jeno kan bayi, masih butuh tidur siang. Ia tadi mendapatkan perintah dari Renjun untuk menjaga Kei selama kekasihnya itu pergi menyelesaikan panggilan darurat dari Donghyuck. Saat hampir tertidur, Jeno merasakan tepukan kecil pada lengannya. "Ada apa?" tanyanya malas. 

Aku ngantuk anak kecil, awas saja kalau tidak penting. 

"Kata Renjun oppa kalau oppa tersenyum nanti matanya lucu. Kei mau lihat boleh?"

Mendapati tatapan polos penuh harap dari Kei membuat Jeno jadi sedih sendiri. Bagaimana bisa dia berpikir untuk cemburu dengan anak kecil selucu dan semanis Kei? Hitung-hitung sebagai tanda pertemanan, Jeno langsung tersenyum membuat kedua mata si kecil membulat senang. Ia pun ikut tersenyum senang.

"Kei sayang oppa!" Kei lantas memeluk Jeno yang langsung dibalas oleh Jeno jauh lebih erat lagi. Sekarang ia paham kenapa Renjun suka menciumi Kei, anak kecil ini harum sekali. Ya, mereka berdua akhirnya jadi dekat deh. Sekarang keduanya sedang bermain peran menjadi putri dan pangeran berkuda di mana Kei jadi putri cantiknya dan Jeno tentu jadi pangeran, juga jadi kuda.

MA. FI. ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang