*cetak miring ; suara hati Jeno
*cetak miring tebal : suara renjun dari panggilan jarak jauh
btw, selamat ulang tahun anak baik kesayangan. sehat dan bahagia terus ya ren :)
...
"Halo Jen,"
"Jen?"
"Sayang, hal-"
"Selamat ulang tahun Renjun! Semoga kamu bahagia dan sehat selalu ya. Aku menyayangimu." Jeno berusaha bicara sepelan mungkin agar tidak menganggu keberlangsungan acara. Namun tetap saja ia mendapatkan tatapan aneh dari beberapa orang dalam ruangan akibat ulahnya sekarang.
"Oh, terima kasih sayang. Semoga Jeno juga bahagia dan sehat selalu. Aku sayaaaaang sekali pada Jeno." Renjun ini sudah lucu, manis lagi. Jeno kan jadi gemas sendiri.
"Sudah dulu ya, aku sedang-
"Sedang apa Jeno? Tutup panggilannya sebelum saya yang membuat kamu tidak bisa melakukan panggilan lagi." Ucapan salah seorang tetua kelompok kolega papanya membuat Jeno langsung menutup panggilan diiringi dengan derai tawa Renjun. Ia bahkan tidak sempat membalas ucapan semangat yang kekasihnya sampaikan perihal ancaman barusan.
Johnny mengulurkan tangannya meminta gawai Jeno untuk disimpan sehingga walau berat hati rasanya, Jeno tetap memberikan gawainya tersebut demi kebaikan bersama. Memberikan tatapan minta tolong pada papa pun percuma. Pria itu hanya duduk tenang melihat bagaimana anak semata wayangnya berulah.
Kondisi kembali kondisif kala tetua kelompok tadi mengambil atensi. Para peserta rapat yang tak lain adalah anggota kelompok milik papa dan beberapa anggota miliknya kembali melakukan pembicaraan rumit yang sama sekali tidak Jeno sukai. Ia sudah cukup kesal mengingat penyerangan beberapa waktu silam, menghukum pelaku ternyata tidak memberikan efek jera. Mereka malah semakin menjadi bahkan sempat membuat kegaduhan dengan menganggu Renjun.
Dasar orang aneh menyebalkan. Mereka ini tidak punya pekerjaan yang menyenangkan apa sampai menganggu waktuku untuk merayakan ulang tahun Renjun?! Seharusnya kemarin aku potong saja ka-
"Tidak boleh ada kekerasan berlebihan apalagi sampai melakukan mutilasi. Mengerti Jeno?" lamunan Jeno buyar kala ia mendengar salah seorang rekan papa nya bertanya. Mengerti apa? Sejak tadi kan jagoan kita cuma mengomel dalam hati karena ulah kelompok lawan membuatnya harus terjebak di sini.
"Jeno?" Jeno menatap sekeliling ruangan, mendapati semua orang di sana sedang menunggu jawabannya. Mereka tersenyum geli bahkan Jaemin juga Mark sudah tertawa tanpa suara. Memilih untuk menggeleng lengkap dengan mata senyumnya, Jeno pasrah.
"Jeno kalau sedang jatuh cinta seram ya. Jadi kapan nih kita ke China untuk bertemu orang tua si manis? Hari ini aku tidak ada acara, bagaimana kalau kita semua kesana dan melamarkan Renjun sebagai hadiah ulang tahunnya?" Ini papanya Jaemin yang bicara. Paman Na ini benar-benar membuat satu ruangan jadi renyah, mereka bahkan ada yang mengajukan beragam hal untuk di bawa demi membangun kesan terbaik keluarga Lee pada calon besan.
Jaemin dan Mark hyung sudah tertawa terbahak di tempat duduk mereka, Johnny hyung juga Yuta hyung pun tak jauh berbeda. Hanya Jeno yang diam karena sebal -juga malu atas perlakukan papanya Jaemin. Ia kemudian menarik Yogurt yang sejak tadi duduk manis dekat kakinya untuk ia pangku dan memeluknya manja.
Melamar Renjun ya? Hihi menggemaskan pasti Renjun. Ini akan menjadi kado ulang tahun terbaik bagi Renjun juga-
"Lusa tepat tengah malam kita melakukan pertemuan terakhir sebagai peringatan," Kali ini suara papa membangunkan Jeno dari bayang-bayang melamar Renjun. Semua orang di ruangan sudah kembali pada mode serius maka ia pun harus sama dengan tanpa menurunkan Yogurt dari pangkuan, "Jika mereka kembali mengusik, maka tidak ada jalan kembali."
Semua setuju.
Jeno juga setuju, walau ia sekarang benar-benar kesal karena tidak kiss-kiss bersama Renjun untuk beberapa hari ke depan sampai masalah ini selesai.
...
Papa berusaha keras untuk tidak lepas menertawakan putranya yang sekarang tengah merajuk di hadapannya. Anak itu terus menerus mengoceh perkara semua rencananya untuk merayakan hari lahir sang kekasih harus kandas karena masalah kelompok.
"Jeno, sudah malam. Papa mau tidur, sana kembali ke kamarmu atau kamu mau papa bacakan dongeng sebelum tidur dulu?"
"Ih! Terima kasih pa, aku mau sleep call sama Renjun. Bye pap!"
Papa menggeleng tak percaya anaknya sekarang sudah pandai melakukan sleep call. Sebentar lagi anak itu pasti menjerit heboh karena –
"RENJUN TINGGAL DI SINI?!?!? AYO KITA MENIKAH SAJA YUK GEMAS SEKALI AKUUUU!"
-Renjun akan tinggal bersama mereka untuk keamanan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA. FI. A
FanfictionMenjadi putra semata wayang dari ketua Mafia tak lantas membuat Jeno menjadi sosok bertangan dingin. Lee Jeno adalah seorang laki-laki yang penakut dan gemar bermain kucing. Ia juga nekat pulang malam sampai mengajak anak lawan ayahnya untuk membolo...