TW! Mention Darah dan adegan kekerasan. Jika tidak kuat boleh skip part ini :)
...
Donghyuck bersumpah jika ini adalah peristiwa bersejarah dalam hidupnya. Selama dua puluh tahun lebih menjajaki hiruk pikuk kehidupan, ia tidak pernah sekalipun berpikiran akan melihat adegan kekerasan secara langsung. Pertarungan yang amat seru namun menegangkan membuat kekasih Mark ini hanya bisa diam sambil gemetaran.
Terlihat beberapa orang membentuk lingkaran menutupi sang pelakon, meneriakkan nama mereka seakan tengah menyaksikan pertandingan bela diri resmi. Pelataran kampus yang biasanya sepi tak terurus kini berubah menjadi arena pertarungan. Dalam diamnya Donghyuck sudah menangis sembari mengumpati Yangyang yang lama sekali datangnya. Seingatnya anak itu telah pergi sekitar lima menit mungkin? namun sampai sekarang ia belum juga kembali membawa hasil.
Gawainya terus bergetar dalam saku celana tak membuat Donghyuck punya tenaga barang sedikit pun untuk mengangkatnya. Keduanya tangannya bergetar hebat, keringat mengalir di punggungnya yang sudah dingin.
Yangyang cepat datang. Tolong cepatlah kembali, aku sudah tidak kuat.
Suara pukulan terdengar begitu keras mengagetkan Donghyuck. Memilih menutup mata seerat mungkin setelah matanya tak sengaja menangkap rupa si mungil yang sedang berkelahi. Iya, ini yang sedang berkelahi adalah Renjun. Huang Renjun. Tak terhitung berapa pukulan dan tendangan yang sudah Renjun berikan pada lawannya sedangkan tubuhnya sendiri pun sudah hampir habis dipukuli.
Perkelahian ini tentu tak terjadi tanpa alasan. Renjun bukanlah seorang perundung, ia lebih dikenal sebagai sosok yang tenang nan periang. Melihat Renjun mengamuk seperti sekarang pasti ada yang mendasarinya bisa berubah menjadi sedemikian rupa. Berawal dari ia dan Donghyuck yang baru saja selesai pertemuan dengan anak UKM radio, mereka berjalan menuju parkiran mobil Donghyuck yang sialnya harus melewati kumpulan anak-anak hukum. Perlu diketahui jika pembuat masalah di universitasnya justru mereka yang bergelut dalam dunia penuh aturan dan undang-undang. Mereka-lah yang menantang anak teknik untuk bertaruh macam-macam, menggoda hingga melakukan cat calling pada mahasiswa tak peduli gender mereka.
Manusia perusuh kalau kata Jaemin.
Memiliki perawakan cukup berisi dan sexy membuat Donghyuck adalah santapan enak bagi kaum perusuh tersebut. Belum lagi ada Renjun sang primadona fakultas Seni Rupa yang tersohor membuat mereka seperti mendapatkan jackpot. Sebenarnya Donghyuck sudah ingin memutar balik namun melihat bagaimana keadaan rekannya sekarang yang tidak terlalu sehat membuatnya urung. Ia ingin segera sampai ke parkiran dan mengantarkan Renjun pulang sebelum si mungil pingsan karena pusingnya.
Tak hanya Donghyuck sebenarnya yang malas melewati kumpulan mahasiswa Hukum tersebut. Renjun pun sama. Bukan sekali dua kali ia harus menebalkan telinga menahan emosinya mendengar ocehan tak bermartabat dari mulut mereka. Prinsipnya masih sama, selama mereka tak bermain tangan bertindak kurang ajar padanya maka ia akan mengabaikannya.
Sayang, mereka hari ini sudah hilang akal.
Ia masih ingat bagaimana mulut kotor teman Hyungjeong memanggilnya dan Donghyuck dengan sebutan agak senonoh. Mereka berdiri mencoba menghalagi jalan mereka, beberapa kali mencoba menyentuhnya juga Donghyuck. Terakhir Renjun hanya ingat jika Donghyuck merapat ke arahnya merasa risih karena ada tangan kurang ajar mencoba menyentuhnya sementara tangan Hyungjeong meraba pinggangnya yang berimbas ia membanting tubuh Hyungjeong tanpa ampun.
Kembali pada pertandingan Renjun dan Hyunjeong yang semakin ramai saja. Semakin banyak mahasiswa yang datang bukannya memisahkan mereka malah asik menonton. "RENJUN! RENJUN!" Terdengar riuh penonton pertarungan dua anak adam di sana. Beberapa dari mereka bahkan tak segan memasang taruhan melihat siapakah yang akan memenangkan pertandingan atau malah ada adegan seru lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA. FI. A
FanfictionMenjadi putra semata wayang dari ketua Mafia tak lantas membuat Jeno menjadi sosok bertangan dingin. Lee Jeno adalah seorang laki-laki yang penakut dan gemar bermain kucing. Ia juga nekat pulang malam sampai mengajak anak lawan ayahnya untuk membolo...