12. Peringatan Baru (bag.1)

812 104 11
                                    

Cetak miring dengan dua bintang adalah suara hati Cherry **

Cetak miring tebal adalah suara hati Renjun

...

Pesan itu singkat, benar-benar singkat. Hanya sebuah gambar dengan tulisan 'Found it!' telak membuat Jeno dengan sukarela menghempaskan gawainya ke lantai. Tanpa peduli jika benda itu mengalami kerusakan sana-sini. Yogurt yang terkejut dengan ulah majikannya hanya berdiri menatap gawai Jeno tanpa mengeluarkan suara apapun. Sedang Jeno telah bersiap dengan raut muka tak terbaca.

"Jen-" Ucapan Johnny terpotong kala Jeno berjalan begitu saja melewatinya, tanpa sapaan dan senyum seperti biasa. Kepalanya menoleh mengikuti gerakan Jeno yang berjalan cepat menuju pintu utama lengkap dengan kontak mobil di tangan kirinya. Dugaannya benar, tak berapa lama terdengar suara mobil yang dipacu dengan cepat bersamaan dengan Yuta menarik lengannya kasar.

"JOHN! IKUTI JENO!"

...

Ingatkan Jeno untuk berterima kasih pada Mark nanti karena telah memberikan ide untuk menjadikan kendaraannya smart car. Beberapa peralatan canggih tersemat di sana lengkap dengan asisten pribadi semacam Jarvis siap melayani Jeno.

"Jeff, jalan tercepat menuju Renjun." Tak lama Jeff -si asisten pribadi telah menampilkan rute tercepat menuju Renjun, membuat Jeno langsung memacu kuda besinya dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia mengernyitkan dahi mendengar Jeff memberikan instruksinya. Ini adalah rute menuju tempat yang selalu ia kunjungi hampir setiap waktu.

Apartemen Renjun.

Ini benar-benar tidak baik. Pesan gambar yang tadi dikirimkan oleh orang laknat itu memang merupakan foto Renjun, itu foto baru terlihat dari pakaian serta potongan rambut kekasihnya tersebut. Ada untungnya juga ia sering meminta Renjun untuk mengirimkan fotonya setiap hari dengan alasan mengobati rasa rindu.

Padahal itu merupakan trik yang Taeyong hyung ajarkan, minta selfie kekasih setiap hari bukan tanda posesif tapi sebagai bagian dari berjaga-jaga kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sekarang.

Kepala Jeno kosong.

Jika tidak salah ingat latar dari foto Renjun adalah minimarket yang tak jauh dari apartemen si mungil tinggal. Jadi si sialan telah menemukan tempat tinggal kekasihnya.

Ah mungkin inilah alasan mengapa papa dulu bertanya perihal kesanggupannya menjaga Renjun. Ia seharusnya tidak boleh lengah barang sedikitpun sebab apapun keadaannya, ia tidak pernah berada dalam keadaan baik-baik saja. Papanya adalah seseorang yang punya musuh bertebaran dimana-mana, siapa saja dapat muncul juga berubah sisi setiap waktu demi menjatuhkan papa sedangkan ia adalah pewaris satu-satunya, sosok paling mudah untuk dihabiskan. Sayangnya, Jeno punya Johnny dan Yuta untuk melindunginya -hingga rela kembali ke pangkuan Tuhan demi keselamatannya namun sekarang Jeno punya satu titik lemah.

Renjun.

Pria mungil itu merupakan kelemahan Jeno -sekaligus kekuatannya tentu saja. Dunia bawah dan atas sama kejamnya, jika tidak bisa menghabisi kepalanya coba serang pewarisnya. Tapi kalau pewarisnya masih sama kuatnya maka hancurkan sisi lainnya yakni orang-orang terdekatnya. Jeno mungkin punya Jaemin dan Mark sebagai teman dekatnya namun mereka berdua sama-sama kuat. Yangyang dan Donghyuck-lah sasaran empuknya. Tapi mereka bukanlah sasaran yang pas, sasaran yang sesuai adalah kekasih Jeno, Renjun.

Musuh-musuh papanya hanya perlu memberikan gangguan kecil pada Renjun -tidak perlu sampai kembali ke Yang Maha Kuasa sudah mampu melukai Jeno lebih dari yang mereka harapkan. Selama ini Jeno cukup santai mengingat papa sudah jarang berkeliaran di bawah, membuatnya sedikit lengah dalam menjaga diri termasuk Renjun.

MA. FI. ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang