9. RASLAN

1.6K 73 3
                                    


happy reading 🤍

***

Hari ini adalah hari yang sangat spesial untuk Rara, karena hari ini adalah ulang tahunnya yang ke 17 tahun, tetapi Rara sepertinya melupakan hari ulang tahunnya.

"pagi ma, pa, bang" sapa Rara saat sudah tiba di meja makan bersama keluarganya.

"pagii sayang" bukan itu bukan balasan dari mama, papa, atau abangnya Rara, melainkan Kekasihnya, Aslan.

"loh kok udah kesini?" tanya Rara, bagaimana tidak terkejut, ini masih pagi sekali.

"masa iya kerumah pacar sendiri gaboleh" ujar Luna dengan kekehan.

"Lan gamau sarapan bareng?" tanya Rayyan.

"ga pah, tadi udah dirumah"

Aslan dan Rafa saling menatap lalu tersenyum tipis, lalu Rafa membisikan sesuatu kepada Luna dan Rayyan dan mereka mengangguk, Rara yang melihat itu menyiringitkan dahinya.

"kalian kenapa sih?" tanya Rara menatap mereka berempat.

"engga kenapa sayang, udah selesai belum makannya?" tanya Aslan menghampiri Rara.

Rara tampak diam sebentar lalu mengangguk "yaudah Rara berangkat dulu ya ma, pa, bang" ucap Rara lalu tangannya digandeng Aslan.

"bye mama mertuaa" ujar Aslan melambaikan tangannya.

Rara langsung membulatkan matanya dan menjewer telinga Aslan pelan.

"Aslan!! udah cepet berangkat!!" teriak Rara di telinga Aslan.

"aduh ra.. sakit tau" ujar Aslan memegang telinganya yang nyeri.

"maaf, makanya cepetan"

Diperjalanan Rara terus mengoceh ini itu, Aslan hanya menjawab singkat saja, hingga mereka sudah sampai didepan sekolah.

Rara dan Aslan mulai berjalan di koridor sekolah, masih sepi hanya beberapa orang saja. Akhirnya Rara memutuskan untuk ke perpustakaan dahulu, sedangkan Aslan ia sudah berjalan ke kelasnya.

"rada serem" gumam Rara saat memasuki perpustakaan, sangat sepi.

"pilih yang mana yaaaaa...."

Akhirnya Rara mengambil buku yang terletak paling atas, tapi ia sama sekali tidak dapat mengambilnya. Lalu Rara memutuskan untuk menggunakan kursi yang disamping nya.

"nah dapettt" seru Rara dan ia hendak turun dari kursinya tetapi hampir jatuh dari kursi, untung saja ada yang menahannya.

"AAAA!!" pekik Rara ketakutan, tetapi ia tidak merasakan adanya sakit saat jatuh, ia langsung membuka matanya perlahan.

"Aslan?" beo Rara menatap Aslan, dan sebaliknya Aslan menatap Rara lekat.

Dan Rara pun tersadar dari lamunannya lalu berdiri kembali.

"kok kamu disini?" tanya Rara, lalu ia duduk di kursi paling pojok.

Bukannya menjawab pertanyaan Rara, Aslan malah mengomelinya "kalo mau turun itu liat liat, untung ada aku dateng kesini"  omel Aslan, sedangkan Rara hanya diam menatap Aslan.

"iya iyaa, jadi kamu kenapa bisa disini?" tanya Rara lagi.

"kebetulan lewat aja tadi" bohong Aslan, padahal sebenarnya ia mengikuti Rara sejak tadi.

Rara hanya mengangguk lalu melanjutkan membaca buku yang ia ambil tadi.

"Ra, nanti pulang sekolah mau jalan ga?" tanya Aslan tanpa menatap Rara, ia sedang mencari buku.

RASLAN [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang