~HAPPY READING~Disini lah tempat mereka sekarang, rumah sakit harapan di bandung, mereka menunggu dengan cemas dengan keadaan Fajri.
"Semoga Fajri Gapapa Ya.." Gumam Fenly Pelan, Ini Kesalahannya Karena Mengajak Fajri Terlalu Jauh Dan Membuat Nya Terlalu Capek Sehingga Lupa Akan Kondisi Sang Adik.
"Maaf.." Ucapnya Pelan.
Ceklek
Pintu Ruangan Fajri Terbuka, Dengan Segera Mereka Bangun Dari Duduk ya.
"Gimana Keadaan Adik Saya Dok?" Tanya Fenly.
"Begini Adik Adik, Kondisi Nya Cukup Lemah Karena Peny--" Ucapan Dokter Itu Terpotong Saat Fenly Sadar Dokter Itu Akan Ngomong Masalah Penyakit Fajri, Ia Segera Mengedipkan Satu Matanya Pada Dokter Itu.
Beruntung Dokter Paham, Ia Segera Mengalihkan Perhatiannya Pada Pembicaraan Lain.
"Keluarga Pasien Ada? Saya Harus Kasih Tau Hal Menyangkut Pasien."
"Saya Dok, Saya Kakak Kandung Nya." Dokter Itu Mengangguk Dan Segera Mengajak Fenly Menuju Ruangan Nya Meninggalkan Teman Nya Beserta Teman Adiknya.
"Huft, Fajri Kondisi Nya Kenapa Ya? Penasaran.." Thalia Mengheka Nafas Saat Tau Dokter Itu Hanya Membolehkan Keluarga Yang Tau, Tidak Lebih.
Sementara Di ruangan Dokter Itu Menjelaskan Kondisi Sebenarnya Pada Fenly Menyangkut Fajri.
"Gimana Kondisi Adik Saya Dok?" Tanya Cepat.
"Begini Dek, Kondisi Adik Anda Sebenarnya Sangat Lemah, Adik Anda Punya Penyakit Kan?" Tanya Dokter Itu.
"Iya Dok, Leukimia Stadium 2." Jawab Fenly Menunduk.
"Betul, Jika Kondisi Nya Sudah Seperti Ini Hanya Sedikit Kemungkinan Untuk Bisa Sembuh."
"Apakah Pasien Tidak Mau Mengikuti Kemo?" Tanya Dokter Itu.
"Dia Menolak Untuk Melakukan Itu." Fenly Berucap Seperti Itu, Pasalnya Fajri Memang Menolak Mengikuti Kemoterapi.
"Bujuk Dia Supaya Mau Mengikuti Kemoterapi, Karena Kalau Tidak Itu Akan Menyangkut Nyawa nya Sendiri." Ucap Dokter Itu Berat Hati.
"Baik Dok. Terimakasih, Saya Permisi." Fenly Pun Keluar Dari Ruangan Dengan Perasaan Campur Aduk. Ia Senang Adiknya Sekarang Bsa ik Baik Saja, Namun Ia Sedih Saat Tau Fakta Hanya Kecil Kemungkinan Adiknya Akan Sembuh.
Fenly Berusaha Menormalkan Wajahnya, Ia Teringat Saat Fajri Bilang Untuk Tidak Kasih Tau Pada Siapapun Tentang Penyakitnya.
"Jadi Gimana Kondisi Adek Lo Fen?" Tanya Fiki.
"Gapapa, Kondisi ya Nggak Mengkhawatirkan Kok.. Dia Cuma Kecapean." Jawab Nya Tersenyum.
Seketika Semua Yang Berada disitu Menarik Ujung Bibirnya Tersenyum, Senang Akan Kondisi Fajri Yang 'Baik Baik Saja'.
"Alhamdulillah Kalo Gitu.." Thalia Mengulas Senyum Di bibir Manis Nya, Ia Sangat Cemas Ketika Tadi Melihat Kondisi Cukup Memprihatinkan Fajri.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJRI || UN1TY ✅
Novela Juvenil"𝐖𝐡𝐲? 𝐖𝐡𝐲 𝐢𝐬 𝐢𝐭 𝐝𝐢𝐟𝐟𝐢𝐜𝐮𝐥𝐭 𝐟𝐨𝐫 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐨 𝐬𝐡𝐚𝐫𝐞 𝐚𝐟𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐦𝐞?" - Maulana Fajri - ___________________________________________ Ahmad Maulana Fajri. Bukankah Anak Wajib Untuk Kita...