Flashback
Pertama kali Gulf datang kerumah ini. Saat itu sudah malam dia dan kakaknya mengintip dari kamar sang kakak yang berada di dekat ruang tamu. Dia hampir berusia 14 tahun waktu itu dia tau apa yang menyebabkan keluarga ini membenci Gulf.
Setelah tiga tahun Thomas merasa bahagia karena mewarisi seluruh harta kekayaan sang kakak Mario kanawut yang tewas dalam kecelakaan maut bersama kedua orang anaknya.
Tiba-tiba datang seorang perempuan yang mengatakan bahwa dia merawat sang putra bungsu kanawut yang berhasil selamat dari kecelakaan dan sudah memberikan surat hasil DNA pada pengacara keluarga Mario kanawut.
Sontak hal itu membuat Thomas murka, dia hanya bisa memindahkan harta kekayaan Mario atas namanya ketika Mario meninggal selama 5 tahun dan ini masih jalan 3 tahun Mario meninggal.
Malam itu perempuan yang membawa Gulf mengancam keluarga kanawut, jika kalian tidak ingin merawat Gulf, maka silahkan angkat kaki dari rumah ini begitulah katanya.
Tidak ada pilihan lain keluarga Thomas harus merawat Gulf jika ingin bertahan di rumah ini. Sang ibu berteriak histeris dia tidak mau hidup miskin lagi. Sedang kan sang ayah merasa rencananya membunuh kelurga sang kakak berakhir sia-sia.
Nat dan Art terdiam seketika melihat orang tuanya yang histeris, mereka juga tidak ingin merasakan hidup miskin lagi.
Besok paginya pengacara datang kerumah itu dan langsung membacakan wasiat yang di tinggalkan ayah Gulf yaitu Mario.
1. Harta kekayaan 100% di wariskan kepada anak-anak Mario yang masih hidup dengan pembagian sama rata.
2. Harta kekayaan Mario akan di atur oleh keluarga Jongcheveevat sebelum sang anak berusia 18 tahun.
3. Jika sang anak meninggal sebelum umur 18 tahun semua harta akan di sumbangkan pada yayasan keluarga kanawut.
4. Harta kanawut bisa di serahkan kepada walinya Jika sang anak dinyatakan tidak mampu secara fisik dan mentalnya.
Pasal nomor 4 lah yang paling memungkinkan untuk keluarga Thomas mengambil kekayaan Gulf.
Banyak hal yang di alami Gulf kecil sampai dia merasa tidak bisa mempercayai siapa pun. Terlebih keluarga nya sendiri.
Dulu ketika SMP Gulf selalu merasakan mimpi buruk dan sering berhalusinasi. Sang ayah bersikeras membawa Gulf kerumah sakit jiwa waktu itu. Beruntungnya pengacara Mario langsung memperkerjakan buk Kim dan Earth sebagai pemantau Gulf selama di rumah ini.
Sejak saat itu Gulf tidak di perbolehkan lagi memakan apapun selain buatan buk Kim.
Gulf mengatakan rumah ini adalah neraka baginya. Orang yang di panggilnya ayah dan ibu justru ingin membuatnya gila selama di rumah ini.
Pengacara Mario belum memberitahukan wasiat sang ayah kepada Gulf sebelum umur Gulf mencapai 18 tahun.
End Flashback
Gulf terbangun dari tidurnya, pinggang nya terasa amat nyeri. Hasil perbuatannya bersama Mew tadi siang. Gulf melihat sekeliling ruangan ruangan Mew sudah tidak berada di sana. Ah pasti pergi menjenguk pacarnya pikir Gulf.
Gulf mengambil telponnya diatas meja balas di sebelah tempat tidur dan menelpon Earth.
"Dia mana dia phi?" Gulf langsung bertanya.
"Dia berada di rumah sakit" lapor Earth. Gulf tersenyum benar dugaannya.
"Kau sudah mengarahkannya ke keluarga kanawut?" Tanya Gulf.
"Sudah, sekarang dia mencurigai keluarga kanawut sebagai pelakunya" Gulf tertawa mendengarnya.
"Pastikan phi Chris tetap hidup sampai hari itu tiba phi Earth" Gulf menekankan
"Baik Gulf"
"Ah ya si brengsek dan jalang anaknya berani menamparku, kau tau apa yang harus kau lakukan kan phi Earth?"
"Aku mengeri" Gulf tersenyum dan mematikan telponnya.
"Kau bermain dengan orang yang salah Mew" Gulf berjalan tertatih menuju kamar mandi untuk membasuh tubuhnya.
Selesai mandi Gulf memilih baju dengan belahan dada rendah. Tanda yang di buat Mew di sekitar lehernya sudah cukup untuk membuat Nat mengamuk untuk hari ini.
.
.
.Benar saja ketika Gulf turun ke ruang tengah untuk menonton televisi sang ibu melotot kaget dengan tanda yang berada di sekitar leher Gulf.
Gulf menikmati menontonnya sambil memakan cemilan yang sempat di belinya sebelum pulang kerumah.
Gulf mendesah bosan karna tidak ada tontonan menarik sebenarnya dia disini hanya menunggu Nat. Dan tak lama setelah itu Nat muncul dengan kaki yang di perban, dia berjalan dengan tongkat di kedua tangannya. Gulf tertawa Earth tidak pernah mengecewakannya.
Sang ibu yang melihat sang anak dengan kondisi menggemaskan pun langsung menghampiri nya.
"Sayang, kakimu kenapa?" Tanya sang ibu.
"Tadi ada kecelakaan Bu, aku tidak apa-apa" Nat tidak ingin membuat ibunya khawatir. Nat langsung menuju ruang tengah dia ingin beristirahat karna tidak memungkinkan baginya kekamar nya yang berada di lantai dua.
"Phi sudah pulang" Gulf menyapa seperti biasa walaupun di abaikan. Nat melirik Gulf sekilas dan kaget begitu melihat leher Gulf. Suara yang tadi di dengarnya dari kamar Gulf kembali menghantuinya.
"Kau benar-benar jalang" Nat berkata sinis sedangkan Gulf tertawa.
"Aku melakukan nya dengan tunanganku, kekasihku, bukan teman ayahku" Gulf tertawa bercanda tapi ucapannya tepat mengenai Nat. Gulf juga pernah hampir di jadikan tumbal oleh Thomas tapi selalu ada Earth yang menolong nya. Nat langsung beranjak pergi dari situ menuju ke kamar tamu di lantai satu.
Sudah Gulf bilang kan? Rumah ini adalah Neraka bagi penghuninya.
Ada banyak alasan yang akan di utarakan oleh ayahnya untuk melarangnya ketika dia ingin pergi keluar negeri untuk berkuliah.
Catatan medis Gulf yang harus berurusan dengan psikiater di usia belia itu adalah alasan yang paling bisa di gunakan ayahnya.
.
.
.
.Gulf sedang menyelesaikan tugas sekolahnya ketika Mew membuka pintu kamar mereka.
"Bagaimana keadaan kekasihmu?" tanya Gulf tanpa menoleh.
Gulf tidak penasaran sama sekali hanya ingin sedikit menyindir. Bisa-bisanya Mew menemui kekasihnya setelah tidur dengan orang lain? Kesetiaan macam apa itu?
"Dia tetap seperti biasa, tidak bergerak" Mew menjawab malas.
"Turut berduka cita untuk kekasihmu" balas Gulf.
"Ibumu sudah menyiapkan makan malam untuk kita, dia menyuruhku membawa mu turun" kata Mew sambil mengganti bajunya.
"Kau ingin menggandengku kebawa?" Gulf bertanya sambil memeluk Mew dari belakang.
"Itu kewajiban ku mulai sekarang" Mew berkata sambil meneruskan kegiatannya.
Mew dan Gulf turun dari lantai 2 sambil bergandengan tangan. Mereka sudah ditunggu oleh keluarga kanawut yang lain.
Gulf tertawa begitu melihat wajah sang ayah yang pucat sekarang. Earth memang harus di beri penghargaan.
"Mew.. Gulf ayo duduk... Ibu membuatkan makanan kesukaan mu Gulf" sang ibu menarik kursi untuk di duduki Gulf.
"Ayo duduk sayang" Mew memulai acting nya.
"Bagaimana sekolahmu hari ini Gulf?" Gulf tertawa mendengar ucapan ayahnya. Hal yang tidak pernah di ucapkan ayahnya ketika mereka makan. Gulf bahkan lebih memilih fokus makan dan segera pergi dari sana.
"Sangat lucu ayah, tadi phi Mew mengantarku kesekolah" Gulf mulai mengarang cerita. Dan sang ayah pun berpura-pura tertarik. Mereka sekeluarga memang berhak untuk mendapat piala Oskar.
"Oh ya ayah, tadi aku mendengar cerita dari phi Mew kalau phi Art dan phi Mew pernah berpacaran, kenapa yang di jodohkan justru phi Nat? "
Gulf meluncurkan bom pertamanya dan membuat orang-orang di meja makan terkaget-kaget bahkan Mew sekalipun.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I CHOOSE YOU END
FanfictionSemua orang masih kaget dengan ucapan Mew, yang di jodohkan dengannya ada lah sulung dari keluarga kanawut bukan si bungsu. "Aku hanya akan menikah dengan Gulf, aku tidak akan menikah dengan anak keluarga kanawut kecuali dengan Gulf" Mew menatap Gu...