In your arms

4.2K 451 8
                                        

Gulf terbangun dari tidurnya. Dia tersenyum begitu melihat Mew masih terlelap sambil memeluknya.

Satu hal yang di sukai ya ketika terlelap di pelukan Mew, Gulf merasa aman. Gulf selalu memiliki gangguan kecemasan sebelum tidur. Dia akan memberi kunci ganda pada kamarnya. Gulf terlalu takut dengan kematian yang terus mengincarnya.

Sejak Mew berjanji akan melindunginya, Gulf telah memberikan Kepercayaan nya, hatinya dan juga cintanya.  Pelukan Mew adalah tempat teraman baginya. Sekeras apapun Gulf menolaknya hatinya tidak bisa berbohong.

Gulf segera bergegas mandi karena harus berangkat ke sekolah hari ini adalah hari pertama ujian kelulusannya.

Keluar dari kamar mandi Gulf terkejut karna melihat Mew sudah berdiri disana. Mew langsung memeluknya.

"Ada apa?" Gulf bertanya heran dan Mew langsung memeluknya.

"Aku takut saat bangun kau tidak ada dalam pelukanku" Gulf memutar bola matanya.

"Kau berlebihan" dalam hati Gulf sudah berbunga-bunga mendengar ucapan suaminya. Sungguh tsundere laki-laki yang satu ini.

Mew mencium bibir Gulf cepat dan segera menuju kamar mandi, dia tidak mau dapat bogem mentah pagi-pagi begini. Yang tidak Mew sadari Gulf sekarang malah tersenyum menatap kepergian Mew.

Gulf menuju kamar kakaknya pagi ini sebelum sarapan, Gulf ingin melihat kondisi kakaknya pagi ini.

Setiba di kamar kakaknya Gulf tersenyum senang, New sudah ada disana memberi sarapan kepada kakaknya.

"Phi Tay, bagaimana keadaanmu hari ini?" Gulf kemudian duduk di sebelah New.

"Sudah mendingan Gulf" Gulf menangis begitu mendengar suara kakaknya. Kakaknya sudah bisa bicara kembali.

"Hei jangan menangis, bukannya sebentar lagi kau akan menjadi papa?" Gulf terkejut saat sang kakak mengetahui kehamilannya.

"Aku yang memberi tahunya" New berkata sambil menyuapi Tay.

"Gulf sarapan dulu" Mew muncul dari pintu kamar Tay. Dia terkejut melihat Tay sudah bangun.

"Ah kau sudah terbangun?" Mew berkata pelan dan di jawab anggukan oleh Tay.

"Terimakasih untuk semua bantuan mu" Tay berucap pelan.

"Tidak masalah, aku melakukan semua itu demi Gulf" Gulf langsung mempelototi Mew. Sementara Tay tersenyum.

"Ayo sarapan dulu, nanti terlambat kesekolah" Mew menarik Gulf dari posisi duduknya.

"Aku pergi dulu ya phi, mau sekalian kesekolah" Gulf pamit pada sang kakak.

Gulf merasa suasana meja makan terasa asing sekarang ini, ibu Mew yang biasa menyapanya dengan lembut sudah tidak ada. Ayah Mew juga bertindak demikian. Hanya Bright dan Win yang bersikap seperti biasa.

Bahkan saat pamit pun orang tua Mew terlihat tidak peduli pada Gulf.

"Ada apa dengan orang tua mu?" Gulf bertanya pada Mew saat Mew mengantarnya kesekolah.

"Ayahmu menunjukan surat kesehatan mu supaya pernikahan kita di batalkan" Gulf langsung terdiam. Selama ini orang tua Mew selalu bersikap baik kepadanya, apalagi setelah tau Gulf hamil mereka sangat menjaga Gulf.

"Apakah aku tidak berhak hidup bahagia?" Gulf menatap Mew. Mew segera memeluk istrinya itu. Kasih sayang dari orang tua Mew adalah kasih sayang yang selama ini Gulf rindukan dari orangtuanya. Kalau itu menghilang sangat wajar jika Gulf bersedih kan?.

"Mereka hanya salah paham, aku akan memastikan sikap mereka akan kembali seperti semula, kau hanya perlu fokus dengan ujian dan baby dalam perutmu" Mew mengelus Surai hitam Gulf pelan. Saint yang berada di kursi depan tersenyum, Gulf sudah menemukan orang yang tepat.

I CHOOSE YOU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang