Choose me

4.6K 497 25
                                        

Mew terpaku di tempatnya. Dia membaca surat keterangan kehamilan itu sekali lagi.

"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku?" Mew memandang Gulf marah. Semalam mereka bahkan melakukan hubungan intim. Dia hampir membunuh anaknya.

"Untuk apa?! Apa kau bisa melindungi kami? Urus saja jalangmu itu dan jangan campuri urusan ku" Gulf memperingati Mew. Gulf langsung pergi meninggalkan Mew.

Gulf mengetahui kehamilannya tiga hari yang lalu. Dia selalu merasa kelelahan dan akan tertidur lebih cepat dari biasanya.bakhirnya atas saran dari Win dia memeriksakan dirinya. Dan hasil itu yang didapatnya.

Mew terpaku. Untuk melindungi Chris saja dia tidak bisa bagaimana mungkin dia bisa melindungi Gulf dan bayinya? Mew meraih ponsel di saku celananya untuk menelpon Zee.

'temui aku sekarang' setelah berkata begitu Mew mematikan telponnya.

Dia kemudian menunggu Zee di ruangannya.

"Ceritakan semuanya padaku!" Mew berkata dingin pada Zee sudah cukup dirinya menjadi orang bodoh yang tidak tahu apapun. Termasuk kehamilan sang calon istri.

"Gulf adalah target pembunuhan empat orang saat ini. Ayahnya, Sean, Daniel dan Samuel" Mew terkejut. Gulf bisa bertahan dengan empat orang yang sedang mengincar nyawanya? Mew tau empat orang ini sangat berbahaya.

"Panggil Mean dan Mark pulang ke Thailand. Aku tidak akan membiarkan istri dan anakku dalam bahaya" Mew mengepalkan tangannya.

"Phi serius melibatkan mereka berdua?" Zee ngeri sendiri. Mereka berdua adalah buronan paling di cari di Thailand. Tapi tentu saja polisi tidak akan mudah menangkap mereka. Selama ini Mew memperkejakan mereka mengurus Daniel di Amerika. Tidak di sangka Daniel malah mengincar anak dan calon istrinya di Thailand.

"Suruh mereka menghabisi Daniel segera dan siapkan identitas baru untuk mereka  kembali" Zee mengangguk mengerti. Kalau Mew sudah melibatkan Mean dan Mark berarti Mew sudah serius dengan perang ini.

Daniel adalah saingan bisnis Mew. Selalu terobsesi mengalahkan Mew, Mew tidak menyangka berita pertunangannya malah membuat Daniel mengincar Gulf.
.
.
.

Gulf sedang berada di toilet rumah sakit sekarang. Gulf menangis. Sungguh Gulf lelah dengan semua ini. Nyawanya berada dalam bahaya tiap detik dan dia tidak bisa bergantung pada siapa pun. Dan sekarang dia harus menjaga satu nyawa lagi diperutnya.

Gulf merasakan pelukan seseorang dari belakang. Ketika melihat cermin didepannya Gulf melihat orang tersebut adalah Mew.

Gulf berusaha melepas kan pelukan itu tapi Mew begitu erat memeluknya.

"Lepaskan aku" Gulf berusaha melepaskan pelukan itu.

"Aku akan melindungi kalian Gulf" Mew semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku tidak bisa percaya pada mu Mew" Gulf tidak akan pernah bisa mempercayai siapapun dengan begitu cepat. Apalagi dengan Chris yang masih berada di hati Mew.

"Aku yang akan membuktikannya Gulf" Mew berkata pelan. Mew membalikan tubuh Gulf dan mencium bibirnya dan memeluknya lagi.
.
.
.
Gulf membawa Mew keruangan kakaknya di rawat. Gulf butuh Mew untuk melindungi kakaknya, lagipula ini rumah sakit milik Mew.

"Kakak ku sudah hampir tiga bulan ini koma karna ulah Art dan Sean, beruntung phi Tay dilarikan ke rumah sakit secepat mungkin" air mata Gulf menetes. Mew menggenggam tangan Gulf erat.

Gulf ingin Mew tau kematian nya bisa datang kapan saja. Seperti yang di alami kakaknya.

"Kapan kita akan melaporkan Art?" Mew bertanya pada Gulf. Gulf pasti punya rencana untuk Art.

I CHOOSE YOU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang