we are different

3.1K 368 22
                                    

Chris menatap Gulf dengan tatapan meremehkan. Merasa menang karena telah memegang kartu mati Gulf. Tapi reaksi dari Gulf sungguh mengecewakannya, Gulf tetap tenang dan bahkan tidak terusik sama sekali dengan ancamannya.

"Ancaman mu bukan lah apa-apa untukku" Gulf menjawab isi pikiran Chris.

"Kau sungguh tidak takut jika Mew mengetahui kau memanfaatkannya?" Chris mulai terganggu, seharusnya Gulf yang terintimidasi dengan ancamannya tetapi kenapa malah Chris yang kalut?

"Aku berbeda dengan mu, kau memanfaatkannya secara sembunyi-sembunyi, sedangkan aku sedari awal Mew sudah tau aku memanfaatkan nya untuk keselamatan nyawaku, dan kau lihat sekarang betapa dia mencintai ku? Betapa dia begitu melindungi ku?" Gulf mengisyaratkan agar Chris melihat ke sekeliling nya, begitu banyak pengawal yang di utus suaminya itu untuk menjaganya.

Chris menggeram kesal.

"Kau harus ingat satu hal Chris, aku bisa dengan mudah memasukanmu ke penjara, aku tau kau dan adikmu menyamar menjadi diriku untuk mengambil alih harta keluargaku" Gulf tertawa.

"Sialan!!" Chris membentak Gulf. Dia merasa mati kutu sekarang, ketika berpura-pura hilang ingatan, Chris benar-benar tidak tahu tentang kehidupan luar. Chris pura-pura hilang ingatan agar Mew tidak bertanya siapa ayah dari anaknya. Dan setelah keluar dari rumah sakit Chris baru tau kalau Samuel adalah orang kaya, tapi sayang anaknya sudah meninggal dia tidak bisa menuntut Samuel apa-apa. satu- satunya harapan hanyalah kembali pada Mew.

"Menurutmu Mew akan menerima mu kembali setelah apa yang kau lakukan? Jangan bermimpi Chris" Gulf tertawa.

"Ku peringatkan kepadamu, jauhi keluargaku atau kau akan bernasib sama seperti ayahmu" sekarang Gulf yang memainkan kartunya. Chris tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sampai akhirnya dia melihat Mew memasuki cafe.

"Mew, aku..." Belum selesai ucapannya. Mew lebih dahulu mencium bibir Gulf.

"Sudah selesai sayang?" Mew bertanya pada Gulf. Sedangkan Chris shock melihat itu.

"Sepertinya dia ingin berbicara dengan mu" Gulf menunjuk Chris. Mew terlihat bingung sesaat.

"Aku tidak mengenalnya" ucapan itu sanggup membuat Gulf tertawa dan Chris terdiam. Dulu Chris yang nerpura-pura tidak mengenal Mew dan sekarang Mew yang melakukan itu. Sebelum pergi Gulf berbisik kepada Chris.

"Terimakasih untuk mu, kau begitu bodoh melepaskan laki-laki terbaik untuk menjadi suamiku" Gulf mengandeng tangan suaminya agar pergi dari sana.

Chris hanya menatap kesal dan iri pemandangan itu, seandainya Chris tidak selingkuh dari Mew, mungkin dia lah yang berada di posisi Gulf sekarang. Chris bisa melihat betapa sayangnya Mew pada istrinya itu.

.
.
.
.

"Kita mau kemana lagi sayang?" Mew bertanya setelah mereka sampai di mobil. Mew kemudian memeluk istrinya itu seperti biasa. Sudah pernah ku katakan sebelumnya kan. Kehamilan ini sangat membuat Gulf lengket dengan suaminya.

"Aku ingin pergi ke rumah lama, ada beberapa barang yang ingin ku ambil, aku yakin disana kita akan menemukan petunjuk soal Art" Gulf berkata pelan dalam pelukan suaminya

"Baiklah, setelah itu kita akan mengambil rompi anti peluru yang sudah ku pesan khusus untuk mu" Mew sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk upacara kelulusan Gulf, disana lah perang terakhir Gulf dan Art.

.
.
.
.

"Sayang, sudah ibu bilang jangan banyak berkegiatan, kamu sedang hamil" ibu mertua gulf terlihat mengomel pada Gulf karena sekarang Gulf terlihat kelelahan dan sedang di pijit kakinya oleh Mew.

I CHOOSE YOU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang