We are the same

3.8K 399 9
                                    

Sejak Tay mengumumkan keberadaannya Samuel benar-benar mengganti targetnya. Sekarang Samuel benar-benar berencana membunuh Tay dengan segala upaya nya. Mew pun sekarang lebih memfokuskan perlindungan terhadap Gulf dan anaknya.

Tay pun sudah memulai aktifitas nya sebagai pewaris kanawut. Semua penggelapan dana oleh pamannya di usut tuntas termasuk bagaimana sang paman berencana membuat Gulf menjadi gila. Tentu saja keluarga Thomas kanawut langsung berubah 180 derajat. Mereka yang biasanya hidup berkecukupan sekarang kembali ke rumah lama mereka. Sekarang hanya ada sang ibu dan Nat, ayah Art sudah di tangkap oleh polisi. Sedangkan Nat sedang berada di bawah perlindungan Earth.

Sekarang sang ibu lah yang menjadi gila, bagaimana dulu mereka berambisi menjadikan Gulf gila tetapi sekarang sang ibu lah yang menjadi gila.

Sekarang setelah seminggu pernikahannya akhirnya Mew mendatangkan psikiater untuk melanjutkan terapi penyembuhan Gulf.

Sebelum pengumuman kelulusannya Gulf lebih sering menemani sang suami ke perusahaan. Sejak memasuki bulan ke dua kehamilan nya Gulf akan semakin lengket dengan suaminya. Bahkan ketika sang kakak mengajaknya ke perusahaan mereka, Gulf lebih memilih ikut suaminya.

Orang suruhan Lhong dan Samuel juga tidak bisa berkutik. Tentu saja Saint dan Mean lah yang bertanggung jawab atas perlindungan keluarga kanawut.
.
.
.
.
.

"Aku perlu melaporkan sesuatu phi, sepertinya Lhong sudah mencurigai kalau yang koma di rumah sakit itu adalah kakaknya, Lhong sudah melakukan tes DNA" Mark memberikan laporan pada Mew. Sekarang Mark dan Zee sedang berada di ruangan Mew. Gulf yang sedang bermain dengan Tine menatap mereka dengan seksama.

"Kita harus melepaskan Chris sebelum hasil DNA itu keluar, kalau tidak Lhong pasti membawa ini kejalur hukum" Zee menjelaskan keadaan sekarang.

"Bagaimana dengan Tine jika Chris kita bebaskan? Apa ada peluang hak asuh Tine akan di ambil oleh Chris?"
Mew bertanya pada Zee.

"Kata phi San, hak asuh Tine dapat dibatalkan hanya jika Chris menikah dengan ayah biologis Tine, dan kau mendapat hak asuh penuh jika menikahi ibu kandung Tine" jawab Zee. Gulf menegang, Gulf tau Mew begitu menyayangi Tine, jika Chris menikah dengan Samuel Mew akan kehilangan Tine.

Gulf memang menyayangi Tine, tapi Gulf tau itu tidak bisa di bandingkan dengan rasa sayang Mew ke Tine, bahkan demi Tine Mew memilih menikahi Gulf orang yang waktu itu dia kira adalah selingkuhan Chris. Gulf juga tau kalau rasa sayang Mew ke Tine jauh lebih besar dibandingkan rasa sayang Mew kepadanya.

Mew pernah ingin menikahinya demi Tine, tidak menutup kemungkinan jika Mew akan menikahi Chris juga demi Tine.

Gulf tidak akan membiarkan itu terjadi, jika harus memaksa Mew tetap bersamanya Gulf akan melakukannya.

"Sebaiknya kita bebaskan saja Chris phi Mew, akan sangat berbahaya kalau polisi mengetahui kalau Chris berada di rumah sakit tanpa sepengetahuan keluarganya" Mark berkata lagi.

Mew terlihat berpikir keras, membebaskan Chris berarti Mew harus siap kehilangan Tine yang sudah dianggapnya sebagai anak kandungnya sendiri. Tapi lebih dari itu. Mew tidak ingin Gulf lebih cemas lagi jika tetap menahan Chris lebih lama. Mew tau Gulf begitu cemburu terhadap Chris.

.
.
.
.

"Mau makan siang dimana sayang?" Mew bertanya pada istrinya, mereka sedang berada dalam perjalanan dari kantor menuju rumah sakit, tapi mereka menyempatkan diri untuk makan siang terlebih dahulu.

Mew memang pulang lebih cepat karna ingin menemani sang istri memeriksakan kandungannya. Gulf juga ingin berkonsultasi apakah memungkinkan baginya melakukan penyembuhan sakit mentalnya dalam keadaan hamil seperti ini.

Mew juga mengajak Plan-psikiater Gulf untuk turut serta supaya bisa berdiskusi tentang keadaan Gulf.

"Aku ingin makan sushi, tapi pasti nanti mual" Gulf memang berada di fase itu. Mual setiap paginya, memuntahkan setiap yang dimakannya dan kadang tidak tahan dengan bau tertentu.

Mew yang sedang memangku Tine itu menatap istrinya sedih. Gulf sekarang menjadi susah makan karena selalu mengalami mual.

"Tine akan mengelus perut papa biar tidak huek" Gulf dan Mew tertawa ketika Tine menirukan gaya muntah Gulf dengan lucu. Tapi memang ajaib. Usapan tangan kecil Tine memang terkadang berhasil membuat Gulf tidak jadi mual. Karna pasti Gulf akan sangat bahagia ketika Tine melakukannya.

"Benarkah sayang? Terimakasih banyak" Gulf menggendong sang anak dan memindahkan Tine kepangkuannya. Mew tentu saja melotot. Mew sangat melarang Gulf memangku Tine karena kondisi Gulf yang sedang hamil.

"Aku tidak apa-apa sayang" Gulf meyakinkan. Sedangkan Plan yang berada di depan hanya menggelengkan kepala melihat Gulf yang keras kepala.

Mew menyerah, Mew tidak akan pernah bisa melawan istrinya itu. Tapi Mew juga sangat senang. Tine benar-benar sudah menjadi bagian dari keluarga kecil mereka.

Tiba-tiba ponsel Mew berbunyi, ketika melihat siapa yang menelpon Mew langsung mengangkat nya.

"Ya Gulf bersamaku" tidak ada salam dari penelpon sepertinya keadaan sedang gawat. Mendengar namanya di sebut Gulf langsung menatap Mew dengan penuh tanya, siapa sekiranya yang menelpon suaminya itu? Mew menjawab dengan pelan kalau Tay yang menelpon.

Mew kembali fokus mendengarkan ucapan Tay di seberang sana sebelum akhirnya Tay kembali menutup telponnya tanpa menunggu jawaban Mew.

"Ada apa sayang?" Gulf bertanya pada Mew.

"Samuel menuntut kalian atas harta warisan itu, sepertinya dia menyerah untuk mencelakai Tay karna Saint tidak akan membiarkan itu terjadi" Mew berusaha menenangkan Gulf. Plan yang mendengar kabar dari Mew langsung memeriksa berita online.

"Seperti nya kalian tidak bisa pulang untuk beberapa hari, karna wartawan pasti sudah berada di rumah dan perusahaan" Plan menunjukan artikel berita yang sedang panas itu.

"Aku akan menyuruh Bright dan Kengkla mengurus kasus ini, setelah memeriksa kan baby, kita akan honeymoon sayang" Mew menatap Gulf.

Mew sudah lama ingin mengajak Gulf bulan madu, tapi karena Samuel Masi menginginkan nyawa mereka makanya Mew mengurungkannya. Tapi sekarang adalah saat yang tepat, saat Samuel fokus dengan kasus ini dan Lhong sibuk dengan kakaknya ini lah saat yang paling tepat.

"Mean bisa kau siapkan pengamanan honeymoon kami di Maldives?" Mew bertanya pada Mean yang dari tadi sibuk mengemudikan mobil. Walau bagaimanapun Mew tidak ingin lengah sedikitpun.

"Tentu phi Mew" Mean menjawab dengan sigap.

Sesampai di restoran Jepang seperti keinginan Gulf. Mew langsung menelpon Zee untuk menyiapkan tiket, paspor dan keperluan istri dan anaknya untuk pergi ke Maldives nanti malam. Mew juga menyuruh pilot jet pribadinya untuk menyiapkan pesawat untuk mereka.

Walaupun Zee sekarang masih sibuk mendampingi Tay dalam mengurus perusahaan kanawut yang baru beralih kepadanya. Zee tetap tidak lupa tugas utamanya sebagai asisten pribadi Mew.

.
.
.
.
.

"Sebaiknya kita lepaskan saja Chris" Gulf mengutarakan niatnya pada Mew. Semakin lama Chris di tahan maka akan semakin bahaya untuk Mew.

"Tapi aku tidak ingin Chris mengambil Tine" Mew memelankan suaranya. Tine sedang tertidur di kursi di sebelahnya. Mereka sudah berada di jet pribadi Mew.

"Semakin kau menahannya maka akan Semakin banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh Lhong untuk menjatuhkan mu" Gulf berkata pelan.

"Untuk Tine aku sudah menemukan solusinya" Gulf berkata pelan. Gulf sedang berusaha menahan air matanya. Inilah pengorbanan yang akan dilakukan nya untuk Mew. Ucapan terimakasih nya karna Mew sudah mau menolongnya sampai sejauh ini.

"Aku akan mengakui Tine sebagai anakku" air mata Gulf lolos dari matanya. Dia tau apa yang akan terjadi di hidupnya jika sampai mengakui Tine sebagai darah dagingnya. Chris akan menuntut banyak dari Gulf, harta tentu yang paling utama, tapi Gulf merasa tidak apa-apa karna harta nya sudah di miliki kakaknya. Tapi jika Chris menuntut nya karna pelecehan maka Gulf akan berada di status paling buruk di hidupnya. Penjara adalah pilihan terburuk untuk nya.
.
.
.
.

TBC..

Jangan lupa komen ya guys..

I CHOOSE YOU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang