Prolog - Anak Baru

795 82 7
                                    

"Bu, biasa ya." Seorang laki-laki tersenyum akrab kepada ibu kantin.

"Siap! Tunggu bentar ya." Ucap ibu kantin tidak kalah ramah, seolah mereka sudah sangat dekat.

Laki-laki itu berjalan menuju salah satu meja yang sudah diisi oleh beberapa laki-laki lain.

"Eh, Gilang mana nih?" Salah satu laki-laki mengedarkan pandangannya pada setiap sudut kantin.

"Lu kyk kagak tau dia aja."

"Paling telat lagi tuh bocah."

"Lagi dihukum Pak Rio kali di gerbang."

"Jangan ngarep dia dateng cepet deh."

"Nanti juga dateng dia kalau udah siap makanan di sini."

Tidak tahu siapa yang memulai, ketujuh laki-laki di sana mulai hanyut dalam beberapa pembicaraan.

"WOI! WOI! WOI!"

Seorang laki-laki berkulit hitam manis berlari menghampiri salah satu meja kantin. Dengan senyum lebar yang tercetak pada wajahnya, laki-laki tersebut menggebrak pelan meja yang sudah dikelilingi oleh tujuh laki-laki lain.

"Apaan lagi sih, Lang?"

"Kebiasaan dah, sekali dateng langsung heboh."

"Hawa-hawanya ada kabar baik nih."

Tujuh pasang mata menoleh ke arah laki-laki berkulit hitam manis yang baru saja datang. Terlalu banyak makna di balik tatapan mereka. Penasaran, kesal, tidak peduli, dan arti tatapan lainnya.

"Oh, pasti dong gue bawa berita bagus." Tanpa izin, laki-laki itu mendorong salah satu temannya dan langsung duduk.

"Awas aja lu kalau kagak penting lagi." Ancam salah seorang laki-laki di sana.

"Udah dijamin kalian pasti suka, apalagi Farhan." Laki-laki itu melirik jahil ke arah laki-laki berambut keriting.

"Sok sok gancangan, aya naon? (Iya cepetan, ada apa?)" Tanya salah satu laki-laki dengan logat Sunda yang khas.

"Kalian kagak tau?" Ekspresi laki-laki berkulit hitam manis tadi berubah menjadi serius.

"Kan lu belum kasih tau, bego." Laki-laki bertubuh tinggi mendengus kesal.

"Gilang." Panggil salah satu laki-laki, mendesah pelan. "Sekali lagi lu bikin gue kesel, gue granat lu." Lanjutnya.

"Iya, iya, ampun, Fen." Ucap Gilang cepat. "Gue bercanda doang, aelah." Gilang menatap takut salah satu temannya itu.

"Jadi, lu mau ngomong apa?" Tanya salah satu laki-laki dengan tenang.

"Gue denger, ada anak baru." Gilang menatap satu per satu temannya.

"Cewek?" Tanya Farhan cepat.

"Tuh kan, gercep nih bocah kalau ngomongin anak baru." Gilang melirik Farhan mengejek.

"Banyak omong lu. Cewek atau cowok?" Farhan kembali melontarkan pertanyaan yang sama.

"Tétéh geulis, mojang Bandung. (Kakak cantik, cewek Bandung.)" Gilang tersenyum lebar dengan logat Sunda yang aneh.

"SERIUS LU?!" Farhan membelalakkan matanya senang.

Suara Farhan yang terdengar terlalu keras membuat hampir semua pasang mata di sana menoleh kaget ke arahnya.

"LU PADA LIAT APAAN?!" Farhan menatap tajam ke arah semua siswa/i yang menoleh ke arahnya.

Refleks, siswa/i di sana membuang wajah dari Farhan dengan takut dan kembali pada kegiatan masing-masing.

Baby Doll || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang