14.Eros

5.9K 644 47
                                    

Kini Xiaron telah sampai disebuah ruangan yang dimana sangat banyak orang baik dari rakyat biasa maupun bangsawan bawah yang berjejeran.

"Baiklah, mohon perhatian kalian!" Pria tua bernama Sebastian berucap lantang membuat seisi ruangan besar itu terdiam.

"Kalian segera berbaris dan beri salam pada yang mulia Grand Duke!" Ucapnya lagi memerintahkan orang orang itu untuk berbaris rapi dan memberi hormat.

Mereka menurut dan berbaris dengan rapi.

"HORMAT KAMI PADA BULAN KEKAISARAN GRAND DUKE HASTEL!" ucap mereka memberi salam hormat dengan membungkukkan tubuh mereka secara bersamaan.

Mata emas Xiaron menelisik sekitar dengan tajam, hal itu membuat para gadis jatuh hati pada pandangan pertama.

Xiaron mendekati Sebastian dan membisikkan sesuatu.

Sebastian hanya berdehem dan mengangguk.

"BAGI YANG TIDAK BISA DIAM KELUAR!" Perkataan Sebastien lebih merujuk kepada orang-orang yang memuja memuji Xiaron dengan tatapan terpesona.

Sebagian orang keluar ruangan dengan kepala yang menunduk.

Xiaron menelisik lagi.

"Baiklah mari kita lanjutkan" ucapnya memerintahkan Sebastian untuk melanjutkan.


Dua manik Violet menatap mereka dengan santai.


-----------

Disisi lain, terlihat seorang pria membanting semua barang-barang disekitarnya.

"XIARON BERENGSEK!!!" ucapnya lantang dengan amarahnya yang meluap-luap.

Tangannya bergerak mengacak Surai hitamnya.

Mata merah tajamnya bergulir kesegala arah, dengan perasaan kesal ia berjalan membaringkan tubuhnya dikasur.

"Keith Keith Keith Keith Keith" bibirnya terus terusan menggumamkan nama yang menurutnya indah dengan seringaian dibibirnya.

"Oh lihat Keith, aku gagal memilikimu lagi. Ah atau harus aku membunuh ayahmu itu?!" Ucapnya kesal sendiri dengan alis berkerut.

Tangan besarnya meremas kain yang menutupi kasur.

"Aku benar benar mendambakan sentuhan pada kulit indahmu" mata merahnya tertutup dengan remasan pelan pada kain.

Benaknya terus terusan memikirkan sang pujaan hati yang ia bayangkan menangis memohon dengan mata berair yang indah dibawah tubuhnya.

"Kuharap kau mengerti perasaanku Keith.." matanya terbuka menampilkan mata merahnya itu.

"Aku memimpikan kita memiliki anak bersama, seharian menghabiskan waktu bersama. Bahkan makan bersama keluarga kecil kita, ah aku ingin membuatmu memanggil namaku dengan suara indahmu" monolognya dengan mata kabut akan nafsu menatap atap ruangan itu.

'aku merindukanmu' batinnya.

------------

Disisi lainnya terlihat seorang pria dengan rambut berwarna hitam dengan mata berwarna abu-abu indahnya menatap langit siang berharap akan sesuatu.

'kenapa burungnya belum sampai?!'

Ya, pria ini adalah Ophirin.

'drap'

'drap'

'drap'

Suara langkah kaki terdengar.

Obsession || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang