5.Selamat

12.6K 1.1K 135
                                    


"Keith, jadilah ratuku ya?"



Tangan kekar itu meremas pinggang ramping Keith dan membuat sang empu meringis.

"Y-yang mulia he-hentikan" ucapnya dengan suara gemetaran.


Sungguh malang bocah berusia 10 tahun itu terus terusan meringis karna remasan pada pinggangnya sangat kuat untuk seorang bocah berumur 10 tahun yang hanya memiliki tinggi sebatas lengan seorang wanita berumur 16 sampai 17 tahun normal.

Mendengar jawaban yang tidak ia inginkan, Kaisar semakin meremas pinggang Keith.

"Ukkkh, Ya-Yang mulia!" Teriakan kesakitan dari Keith menyadarkan Kaisar dan dengan perlahan melonggarkan cengkeramannya pada pinggangnya.

Posisinya, seorang anak berumur 10 tahun dipaksa oleh seorang lelaki dewasa yang tingginya seperti tiang dengan lengan dan tubuh yang kekar mencengkeram pinggang anak itu lewat belakang dengan kedua tangannya.

Jelas sang anak akan kalah dalam kekuatan, apalagi dengan tubuh yang ramping itu dan kedua tangan kurusnya.

"Maafkan aku, setidaknya jawab aku ya?" Tanya sang Kaisar.

Keith menahan rasa sakit dipinggangnya, mata emasnya terus mengeluarkan kristal beningnya.


"Oh sayang lihat aku!" Sang Kaisar membalikkan badan Keith menghadap dirinya dan mencengkram dagu kecil itu.

'aku kan bu-buta' batin Keith terbata.



'Mata emas itu berair, sangat indah..' batin Sang Kaisar terpaku dengan kecantikan Keith yang semakin bertambah ketika menangis.


"Ya-Yang mulia, maafkan saya jika pernah membuat kesalahan pada anda, saya benar benar tidak tahu apapun, tolong lepaskan saya" ucap Keith dengan menahan rasa takutnya namun tetap saja ia berucap dengan suara bergetar.

"Kenapa kau menangis?, Jangan menangis sayang, aku hanya menginginkanmu menjawab ku sekali saja" ucap sang Kaisar dengan tangan kirinya yang dengan perlahan mengelus pipi mulus milik Keith.


"Aku akan mengirimi dirimu lamaran, kau harus menerimanya, jika tidak kau tidak boleh bahagia tanpaku ya?" Kaisar terus berucap pada Keith, membuat dia takut.

"YA?! KAU HARUS MENERIMANYA, AKU TIDAK MAU MILIKKU MENJADI MILIK ORANG LAIN!" Ucapnya membentak.

Keith yang mendengar suara keras Kaisar, tubuhnya semakin bergetar setengah mati dengan wajah berkeringat dinginnya.


Mata emasnya bergetar takut, meski dia tak bisa melihat sekarang', ia tahu bahwa orang didepannya berekspresi menyeramkan.


"I-iya..." Dengan terpaksa Keith menjawab.

"Sekarang ikutlah denganku" Sang Kaisar menarik tangan Keith kedepan sebuah pintu dengan corak corak rumit.

"Ke-kemana?" Tanya Keith dengan tubuh bergetar hebat.


"Kita lihat dan pertanyakan siapa orang tuamu" ucap Sang Kaisar dengan tegas.



"Yang Mulia!" Sebuah suara datang dari arah belakang membuat Keith merasa lega.



Itu adalah suara sang ayah angkat, Xiaron.


"Yang Mulia, kemana saja anda pergi? Para petinggi dan tamu kerajaan lain sudah datang sejak tadi" ucap Xiaron

"Kita harus segera kembali ke aula istana" lanjut Xiaron.


"Baiklah, oh Xiaron lihatlah siapa ini"

Obsession || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang