22.

3.6K 337 35
                                    

Disebuah ruangan terlihat seorang pemuda tengah bergelut dalam batinnya dengan kalung besi berantai yang melingkar pada lehernya membuat pemuda itu kesulitan untuk bergerak.

'sial' batinnya penuh kemarahan pada dirinya sendiri.

"Ughhh..." pemuda itu menggerakkan pinggangnya secara perlahan namun hanya rasa nyeri hebat yang ia rasakan.

"Sshhh... Sakit..." pemuda itu terus menggerakkan tubuhnya secara perlahan meski terasa sakit namun ia tetap memaksakan dirinya.

Kedua mata violetnya bergerak untuk memandang ke sekeliling ruangan yang tengah ia tempati itu, mencoba untuk mencari jalan keluar sekecil apapun itulah yang ia pikirkan.

Namin sialnya tidak ada satupun celah dalam ruangan itu membuat pemuda itu langsung berfikir bagaimana caranya ia untuk dapat keluar dari ruangan yang hanya diterangi oleh beberapa lilin.

Eros adalah pemuda tersebut, penampilannya kini terlihat benar-benar kacau. Surai kelabunya terlihat basah karena keringat, tubuhnya dipenuhi bercak-bercak merah keunguan dan cairan lengket yang langsung membuat Eros mual.

Eros telah kehilangan keperjakaannya, dan yang mengambilnya adalah orang yang bahkan tidak ia ketahui. Ia terus mencari cara untuk keluar dari sana.

Ketika ia akan bangkit dari posisinya, sebuah rantai yang mengunci kedua kakinya membuat dirinya kembali terjatuh.

"sial... rantainya terlalu pendek!" ucapnya dengan disertai dengusan kesal, namun hal itu tidak membuatnya menyerah.

Eros terus berusaha menggapai dinding ruangan itu, hingga akhirnya ....

'CEKLEK'

"Apa yang kau lakukan?"

--------------------

Sementara disebuah rumah sederhana terlihat seorang pemuda dengan paras yang cantik tengah duduk dengan kedua mata emasnya yang sibuk memandang ruangan yang tengah ia tempati sekarang.

Kesimpulan yang dapat ia ambila sekarang adalah ia telah diculik oleh mantan ksatria mansion ayah angkatnya, Morin.

Keith, pemuda bersurai silver itu terlihat kebingungan dengan apa yang telah terjadi. Ia bahkan ingat jelas bahwa dirinya tidak pernah sekalipun melakukan hal yang membuat pria berusia lebih tua darinya itu sakit hati atau yang lainnya.

Keith yang masih berfikir tidak menyadari kehadiran seseorang yang kini tengah tersenyum lebar? Mungkin lebih seperti menyeringai memandang pemuda didepannya yang tengah duduk di atas kasur berukuran besar itu.

"Kenapa kau melamun?" suara berat dan serak itu membuat Keith menoleh kearah sumber suara tersebut yang tak lain adalah Morin.

"M-Morin..." tubub Keith kembali bergetar saat kedua mata emas cerahnya itu bertemu dengan kedua mata biru tua milik Morin.

Morin yang namanya disebutkan oleh sang pujaan hati membuat senyum pada bibirnya semakin melebar. Ia kemudian melangkahkan kedua kakinya mendekati Keith yang tengah menahan rasa takutnya.

Keith yang melihat Morin mendekar kemudian memejamkan kedua matanya, ia benar-benar takut untuk menatap kedua mata milik Morin.

'Srek'

Morin bersimpuh tepat dihadapan keith, kedua tangannya yang dipenuhi luka perjuangannya menggenggam kedua tangan mulus milik Keith yang tengah bergetar.

"Maafkan aku Keith, maafkan aku..." Morin meminta maaf pada Keith dengan suara yang lirih membuat Keith membuka kedua matanya secara perlahan karena merasa bingung dan ragu.

Ia kemudian melihat raut wajah pria didepannya yang terlihat menyedihkan, Morin menangis didepannya dan menajan suara isakan tangisannya membuat Keith semakin bingung.

"Maafkan aku karena telah membawamu kesini tanpa persetujunmu, tapi tolong mengertilah karena aku melakukan ini untuk menyelamatkanmu dari kedua penguasa bejat itu" Morin berucap dengan kedua matanya yang terus mengeluarkan air mata membuat Keith merasa bersalah karena sempat mengacungkan pisau pada pria didepannya.

'Cup'

'Cup'

Morin menciumi kedua tangan milik Keith membuat sang empu dengan reflek menarik kedua tangannya.

"J-jadi itu alasanmu... Tidak apa-apa dan terimakasih.." Keith menatap Morin yang juga menatapnya dengan bendungan air matanya yang terus turun mengalir pada pipinya.

"Kau memaafkanku kan?" pertanyaan Morin membuat Keith mendapatkan ide yang cemerlang agar ia bisa lepas dari semua yang kini tengah ia alami.

'Aku bisa berakting agar ia pergi dari ruangan ini' batin Keith.

"A-aku sudah memaafkanmu karena kau telah menyelamatkanku aku jadi senang" untuk menyempurnakan aktingnya itu, Keith tersenyum.

Senyuman itu membuat jantung Morin berdetak semakin cepat, wajahnya memerah ia benar-benar merasa gemas saat melihat ekspresi wajah pujaan hatinya itu.

"Keith, dengarkan aku" Morin menghapus air matanya menggunakan kedua tangannya.

Keith yang dipanggil oleh pria didepannya itu hanya diam, ia menunggu apa yang akan dikatakan pria didepannya itu.































"Ayo kita bercinta" - Morin

---------------tbc-------------

Hello gais maaf baru bisa update sekarang setelah sekian lamanya badai pilek dan batuk menerjang niat author untuk menulis cerita.

Tapi sekarang aku udah baikan!, jadi bisa update lagi deh!

Terimakasih karena sudah membaca dan mensupport author!

Terimakasih karena sudah membaca dan mensupport author!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obsession || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang