10. Penculik Bayaran Kaisar

7.6K 788 32
                                    

Setelah kejadian elang yang masuk kedalam kamar Keith, Xiaron mendapatkan surat dari pada penjaga yang ternyata surat dari Raja Ophirin. Raja kerajaan gurun pasir itu menuliskan sebuah pesan yang membuat Xiaron ingin mematahkan kepala milik Raja gurun pasir itu.

"Dia benar benar orang yang kotor!, mengirimkan surat vulgar seperti ini untuk anakku?!. Dan apa dia bodoh?! anakku jelas tidak bisa membaca ini karna ia tidak bisa melihatnya!" monolog Xiaron dengan tangan yang membanting surat itu hingga mengenai pintu ruangan kerjanya.

'Tok'

'Tok'

'Tok'

Suara ketukan pintu itu membuat Xiaron kesar karna terganggu.

"Masuk!" ucapnya dengan nada tinggi dan ekspresi marahnya.

Pintu terbuka dan seorang wanita cantik memasuki ruangan yang terlihat berantakan karna penuh dengan lembar-lembar kertas yang sebagian besar dirobek.

Melihat wanita cantik didepannya yang tidak lain adalah istrinya, Xiaron dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi melembut dengan senyum yang dipancarkannya.

"Xia? apa kau ada waktu sebentar?" Wanita itu berucap sembari menutup pintu yang tadi ia buka.

Mata hitam wanita itu melihat kesekeliling ruang kerja sang suami, ekspresinya menjadi datar menatap sang suami yang hanya tersenyum manis padanya.

"Ah, aku akan membersihkannya--" Ketika tangan Xiaron akan membersihkan lembaran kertas yang berserakan, sang istri mengehntikkannya.

"Sudah, lupakan saja---" mata hitam wanita yang tidak lain adalah Aria melihat sebuah surat yang tergeletak didepan kakinya, tangannyapun meraih surat itu.

"Ah... Aria itu---" Xiaron akan menghentikan Aria yang akan membaca surat ditangannya namun sudah terlambat.

"LAMARAN PERNIKAHAN?!" Aria seketik menjadi emosi karna melihat nama anaknya yang ditulis disana dengan resmi oleh Kerajaan Ellas yang ingin melamar sang anak. 

Tangannya bergerak dan membanting surat lamaran pernikahan ditangannya.

"XIARON!! PERINTAHKAN PARA KSATRIA DAN PENJAGA UNTUK MENJAGA KETAT KAMAR KEITH!" ucap Aria menuh dengan emosi dan bernada tinggi, Xiaron mengangguk menyetujui perintah dan sekaligus saran baginya untuk menjaga keamanan sang anak.

"Baiklah, kau harus perintahkan mereka!. Aku tidak mau melihat anakku  dimangsa iblis-iblis itu!" Aria menakankan kata-katanya pada Xiaron, dan Xiaron lagi lagi menyetujui perintah sang istri.



----------------------------

Sedangkan disebuah kamar yang diterangi sinar bulan yang masuk dari jendela yang terbuka, 

Terlihat seorang anak laki-laki tengah berbaring tertidur nyenyak.

Angin bertiupan sedikit keras dan membuat anak manis itu mengigil dan menarik selimutnya dengan perlahan untuk menutupi tubuhnya hingga sebatas leher.

"uuh--- Nana!" anak manis itu memanggil sebuah nama dengan suaranya.

'Cklek'

Terlihat seorang gadis dengan pakaian pelayan masuk kedalam kamar itu.

"Iya tuan muda, apa anda membutuhkan sesuatu?" ucapnya bertanya pada si anak manis yang sedang mengubah posisinya menjadi duduk, melihat itu sang pelayan membantu tuan mudanya untuk duduk.

Tangan anak itu menyentuh tangan sang pelayan lembut.

"Nana, tolong temani aku. Aku tidak bisa tidur" ucapnya dengan mata emasnya yang terlihat menatap kosong pada objek didepannya namun sebenarnya sang pelayan tahu jika tuan mudanya mencoba menyembunyikan kebutaannya itu.

Obsession || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang