24

3.4K 264 24
                                    

Disebuah kamar yang kini disinari cahaya matahari di pagi hari terlihat sepasang insan tengah berbaring tertidur.

Yang satunya adalah Keith dan yang satunya lagi adalah Morin si pemerkosa yang memperkosa Keith semalaman.

Kini tubuh Keith dipenuhi bercak merah keunguan, yang awalnya kulitnya yang mulus dan putih bersih kini menjadi kotor akan tanda yang telah ditinggalkan oleh pria disebelahnya yang tengah tertidur nyenyak setelah mestrubasi sangat banyak didalam lubangnya.

Keith dengan perlahan membuka kedua kelopak matanya dan secara perlahan ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk dikasur dengan tubuh bagian atasnya yang ia sandarkan pada kepala kasur.

Ia benar-benar sudah lelah dengan banyaknya hal yang terjadi padanya. Padahal selama dia hidup dulu, tidak pernah sekalipun ia melakukan hal-hal buruk.

Dengan perlahan kedua mata cantiknya mengeluarkan air mata. Ia menangis tanpa suara menahan sakit pada pantatnya dan kini kakinya lemas tidak dapat digerakan.

Kedua matanya kini memandang kosong entah kemana, kedua matanya telah kehilangan penglihatan hanya dalam semalam.

Kedua kakinya lemas tak dapat bergerak, pantatnya terasa sakit bahkan kini pinggangnya diserang nyeri yang kuat. Perutnya sedikit mengembung karna pria yang tak lain adalah Morin.

Keith terus menangis dalam keheningan, ia menangasihani dirinya yang kini harus menerima banyak perlakuan kotor dari Morin yang bahkan kedua matanya kembali menjadi buta entah karna apa.

------------------------------

Di sebuah ruangan mewah terlihat seorang pria tengah duduk di singgasananya dengan menampilkan raut wajah yang mengerikan. 

Mata merahnya terus bergulir kesana kemari, tangannya terus mengetuk pegangan singgasana mewahnya seolah dirinya tengah menunggu sesuatu dengan tidak sabaran.

Tiba-tiba sebuah bayangan datang dan munculah seorang pria dengan jubah juga tudung yang menutupi kepalanya hingga wajahnya terhalang oleh kegelapan.

Pria yang memiliki mata merah itu dengan segera menatap tajam sosok pria berjubah itu. Mengerti akan tatapan tajam dari sang majikan membuat pria berjubah itu menganggukkan kepalanya.

"Kami telah menemukan keberadaan yang mulia permaisuri" ucap pria berjubah itu dengan menundukkan kepalanya.

"Lalu?" pria bermata merah itu kembali bertanya dengan tidak sabar.

Pria berjubah itu mengeluarkan sebuah amplop yang disegel dengan lambang keluarga Count Rogras dan menyerahkannya kepada pria bermata merah itu.

Pria itu dengan cepat merobek amplop dan membuka lipatan surat lalu membaca apa yang tertulis didalamnya.

Seringaian muncul diwajahnya membuat pria berjubah yang tengah menunggu perintah dari sang majikan merinding dan takut.

"Ini jauh lebih mudah" pria bermata merah dan bersurai gelap itu adalah Cestar, yang kini tengah mencari keberadaan istrinya.

(Belum juga nikah udah dibilang istri-author)

"Segera siapkan pasukan kita akan pergi kesana" ucap Cestar dengan seringaiannya.

"BAIK!" Tak lama pria berjubah itu menghilang dalam kegelapan.

-------------------

Disebuah ruangan terlihat seorang pria tengah terduduk memandang sebuah surat ditangannya.

Pria bersurai merah itu terus membaca surat yang berisikan cap kekaisaran sebelah yang mana dipimpin oleh Cestar.

Pria bersurai merah itu adalah Ophirin, Raja dari kerajaan Ellas. Pria itu menyeringai dan meremas surat ditangannya.

"Ternyata Morin mengadu dombakanku dan Cestar, sial!" Ophirin meremas kembali surat ditangannya yang sudah tak berbentuk.

"Gustav!" tak lama setelah Ophirin memanggil sebuah nama, seorang pria masuk kedalam ruangan kerjanya.

"Salam kepada Raja" pria itu mengucapkan salam dan memberikan gestur salam ala kerajaan Ellas.

"Apa kau sudah menyiapkan para pasukan?" Ophirin bertanya sembari membakar surat ditangannya di atas api lilin didekatnya.

"Sudah yang mulia, apakah saya boleh bertanya?" Ophirin hanya mengangguk mempersilahkan sang ajudan untuk bertanya.

"Apa yang akan anda lakukan dengan pasukan sebanyak ini? Bukankah anda dan Kaisar sudah menyetujui perjanjian damai dan kerja sama waktu itu?" tanya pria yang bernama Gustav itu.

"Kau hanya perlu mengikuti perintahku, lebih baik kau siapkan teleportasi secepatnya!" ucap Ophirin dengan tegas yang kemudian diangguki sang ajudan.

"Saya pamit undur diri" ucap sang ajudan dan kemudian keluar dari ruangan itu.

"Aku tidak akan membiarkan Keith jatuh ke tangan yang salah" ucap Ophirin.

Dan satu hal yang ternyata sejak tadi ada diruang kerjanya, yaitu banyaknya pernak-pernik berkilauan.

Benar,hobi yang aneh yang dikatakan Morin tentang Ophirin adalah mengoleksi benda-benda berkilauan dan cantik.

--------------------tbc----------------

--------------------tbc----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Obsession || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang