26

1.1K 97 6
                                    

Tak biasa, awan menghitam, langit menggelap, angin bertiupan kencang membuat banyak benda berterbangan ke berbagai arah. Suasana menjadi mencekam ditambah dengan adanya tanda-tanda yang menunjukkan badai akan segera menerpa wilayah yang awalnya diterangi matahari.

Sebuah ruangan, yang awalnya dipenuhi dengan rasa haru berubah dalam sekejap ketika dua insan mendengar suara yang tak asing ditelinga mereka.

Suasana menjadi mencekam ditambah dengan adanya genangan darah yang perlahan semakin membesar karna tetesan kental yang berasal dari kepala manusia yang berada ditangan orang itu.

"Kalian mau kabur ya?" Sebuah suara berhasil membuat keduanya terkejut, salah satunya bahkan tubuhnya telah bergetar hebat tak karuan ia menahan rasa takut di dalam dirinya itu setelah mendengar suara yang berat dan khas itu.

"Kenapa kalian diam? Apakah niat kalian menghilang saat melihatku?" Orang itu kembali bersuara membuat kedua insan didepannya merasakan takut yang cukup membuat tubuh salah satunya berkeringat dingin.

Pria dengan surai hitam legam yang terlihat berantakan itu terlihat menggulirkan kedua mata merah darahnya itu hingga kini pandangannya jatuh pada seorang pujaan hatinya itu.

Pemuda bersurai perak itu terlihat ketakutan, hal itu jelas terlihat dari kedua mata emasnya bergetar dan juga tubuhnya yang bergetar hebat. Hal itu jelas membuat pria yang tak lain dan tak bukan adalah Cestar menjadi sedikit heran dan bingung sekaligus melihat sang pujaan hati yang tak lain adalah Keith bergetar hebat ketika mendengar suaranya itu.

'DUK!'

Cestar menjatuhkan kepala itu diatas genangan darah yang kental dibawah kakinya hingga membuat beberapa tetes darahnya mengenai sepatu besinya dan juga zirah perangnya yang terlihat menyeramkan itu.

Melihat pergerakan Cestar, pemuda dengan surai kelabunya menjadi semakin waspada dan mengambil ancang-ancang untuk menjaga temannya yang berada dibelakangnya.

"CK! Dasar penghalang!" Cestar dengan mudahnya melangkah cepat dan mendorong tubuh pemuda bersurai kelabu itu.

'DUGH!'

'BRAK!!'

Tubuh pemuda bersurai kelabu itu terpental hingga membentur tembok yang begitu keras. Bahkan tembok itu menjadi retak karena benturan yang begitu keras. Pemuda semakin merasakan sakit saat ia mencoba membangkitkan tubuhnya itu.

"Keith..." Cestar mencoba meraih pergelangan tangan pemuda yang menjadi pemilik hatinya itu namun dengan pemuda didepannya melangkahkan kakinya kebelakang hingga menjauh dari Cestar. Jelas saja hal itu membuat pria bermata merah itu kesal setengah mati.

'GRAB!!'

'SRET!'

'BRUK!'

Tubuh Keith ditarik dengan kencang oleh pria menyeramkan itu hingga kini tubuh mereka menjadi sangatlah dekat. Bukan masalah dekat, namun tubuh Keith juga membentur zirah perang Cestar hingga membuat tubuh Keith menjadi sakit.

"Dengarkan aku sayang.... Aku tidak akan melukaimu jika kau menurutiku, permaisuriku yang cantik" mendengar penekanan pada kata yang diucapkan pria didepannya itu membuat tubuh Keith semakin bergetar hebat.

Tangan Cestar yang dipenuhi darah bergerak membelai wajah Keith dari keningnya hingga kini tangannya itu berhenti di leher Keith yang dipenuhi banyak bekas ciuman maut. Melihat itu, jelas saja rasa kesal Cestar semakin meningkat.

'GRAB!!'

"UGHHH!!!!" Keith merasakan sakit yang amat luar biasa ketika sebuah tangan berlumuran darah memegang lehernya dengan begitu kencang hingga membuatnya tidak bisa bernafas dengan benar.

"KENAPA KAU MEMBIARKANNYA MENYENTUHMU?!" Cestar terlihat sudah tenggelam dalam amarahnya hingga membuat tubuh Keith semakin bergetar ditambah dengan lehernya yang kini dicekik membuat Keith semakin panik dan takut.

Pemuda bersurai kelabu yang mendengar teriakan itu membuatnya terkejut dan dengan cepat ia melemparkan sihirnya pada pria berziarah diseberangnya itu.

'SSSH!!'

Sebuah suara aneh terdengar meluncur mendekati pria yang tak lain adalah Cestar. Cestar dengan reflek menoleh, ketika menoleh ia terlambat menyadarinya. Tiba-tiba seekor ular beracun menancapkan kedua taringnya yang penuh racun pada salah satu mata merah Cestar.

"AKHHH!!!!" Teriakan yang merintih sakit itu terdengar, Cestar yang merasakan sakit pada matanya dengan tanpa sadar melepaskan cengkraman tangannya pada leher Keith Hingga membuat tubuh Keith terjatuh ke lantai.

"KEITH!" Pria bersurai kelabu yang tak lain adalah Eros berteriak dan tanpa memperdulikan tubuhnya yang kini terluka, ia berlari mendekati Keith dan membantu Keith untuk berdiri.

"Sebaiknya kita pergi saja sekarang" Eros kemudian menggendong tubuh Keith yang ringan itu dan dengan segera melangkah dengan cepat untuk melarikan diri.

"MAU KEMANA KALIAN?! BRENGSEK!!!" Cestar kembali berteriak ketika ia telah berhasil melepaskan gigitan ular pada salah satu matanya itu.

"KEITH BERTAHANLAH!" Eros dengan cepat berlari, tidak memperdulikan kondisi salah satu tangannya yang sepertinya mengalami patah tulang itu.

"Kita hampir sampai" Eros terus berlari, hembusan angin terus menerpa mereka yang pergi menuju ketengah hutan yang lebat.

Keith terus menerus menahan rasa sakit dilehernya dan juga tubuhnya itu, entah mengapa ia benar benar merasakan sakit yang luar biasa pada tubuhnya itu. Apakah tubuhnya itu benar-benar serapuh itu? Hingga dicekik saja ia sudah seperti akan mati dalam sekejap.

Eros terus berlari dengan kedua matanya yang sudah sedari tadi mengeluarkan bulir bening yang jatuh karena mulai merasakan nafas Keith yang melemah dan jantung Keith yang mulai berdetak dengan pelan.

"KITA SUDAH SAMPAI, KEITH BERTAHANLAH!"

Eros berlari semakin kencang tidak memperdulikan sudah sebanyak apa kakinya sudah tertusuk duri yang ada di tanah yang dilewatinya.

Ia semakin berlari kencang ketika melihat sebuah portal terbuka didepannya, perlahan namun dengan pasti ia merasa semakin gelisah ketika mendengar suara tapak kaki kuda yang semakin mendekati mereka.

"ARGGGH!!!" Cestar ternyata sudah berada dibelakang mereka dengan kuda hitamnya yang mengejar mereka hingga di hutan yang lebat itu.

Eros kemudian melompat dengan Keith yang ada digendongannya kedalam portal didepannya sebelum portal itu tertutup sempurna.

'DAK!'

'SWISSH!!!!'

"KEPARAT! BANGSAT!!!"-Cestar.

------tbc-------

Baik teman teman saya sudah update yak, maaf lama banget.
Saya sempat kepikiran untuk ga lanjut tapi sepertinya saya merasa kasian sama Keith sama Eros yaudah saya lanjutkan juga.

Ini sulit karna saya juga lagi cape banget karna mood saya sering naik turun juga karna kuliah, maaf ya teman-teman.

Kedepannya akan aku usahakan untuk membuat cerita ini semakin meningkat alurnya dan di update terus hingga mendekati endingnya.

Terimakasih sudah membaca dan mendukung cerita saya ya teman-teman 🙏☺️

Obsession || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang