18.[...]

4.8K 577 22
                                    


Matahari terlihat menerangi seluruh alam dengan cahaya hangatnya disaat angin dingin berhembusan dipagi hari ini.

Seluruh pohon secara perlahan menggugurkan daun kering mereka, beberapa hewan terlihat mengumpulkan makanan dan menyimpannya disarang mereka.

Disebuah mansion megah tepatnya mansion keluarga Hastel yang menyandang gelar Grand Duke sejak lama. Terlihat beberapa orang berpakaian hangat sedang mondar-mandir dengan tangan mereka yang membawa sebuah bingkisan hadiah dan beberapa dari mereka juga membawa sebuah kotak kayu berisikan tumpukkan surat yang banyak.

Lainhalnya dengan seorang pemuda dengan pakaian bulternya tengah berdiri dengan tenang disamping seorang pemuda dengan rambut silver dan mata emasnya yang juga memiliki  wajah yang menjurus ke cantik.

Pemuda cantik  itu terlihat tengah menikmati teh yang ia minum dari cangkir yang ia pegang.

"Eros, kenapa kau tidak duduk?" suara pemuda itu terdengar indah bertanya pada sang pelayan yang cukup dekat dengannya itu.

"Tidak, seorang pelayan tidak bisa duduk begitu saja didekat tuan mereka. Itu tidak sopan" Perkataan pemuda dengan rambut graynya yang menutupi kedua matanya itu membuat sang pemuda cantik berkedip dan menatap sang bulter sekaligus temannya itu.


"Eros kenapa kau memanggilku dengan sebutan tuan? kita teman kan?" ucap si pemuda bermata emas yang terlihat menatap pemuda berpakaian bulter bernama Eros itu.

"Kita memang teman, tapi ada saatnya kita harus bersikap seperti seorang tuan muda dan seorang pelayan bukan?" Ucap Eros dengan senyuman dibibirnya.

Tangannya yang tertutupi sarung putih itu bergerak meraih dan memegang sebuah teko putih dengan corak bunga bermekaran, dengan perlahan ia menuangkan teh dari teko ke cangkir yang kosong didepan pemuda bersurai silver berkilauan itu.


"Keith, jagalah kesehatanmu karna sebentar lagi kakakmu akan pulang dari akademi kekaisaran dan kediaman Hastel akan menyambut anak tertua mereka" Eros berucap sembari menuangkan teh lalu setelah selesai, ia menaruh teko dimeja tertutupi kain mulus itu.

"Eros, kamu selalu menjagaku bahkan menjauhkanku dari banyaknya bahaya. Kamu sudah seperti ibuku saja yang juga selalu menasehatiku dengan panjang lebar hingga aku sendiri tertidur" Keith menatap Eros dengan sebal sembari berucap.


"Kamu bahkan tidak memberi tahuku kalau kamu mengubah gaya rambutmu" Keith kembali melanjutkan ucapannya.

Eros hanya tersenyum konyol membuat Keith ingin mencubit lengan pemuda tinggi itu.

'Tok'


'Tok'


'Tok'


Sebuah suara ketukan terdengar membuat kedua insan itu menoleh, Eros kemudian memperbaiki posisinya dan melangkah.

Tangannya yang berlapis sarung tangan putih meraih kenop pintu dan membukanya dengan perlahan

Pintu besar itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan rambut silver dan mata emas sama seperti milik Keith.

Xiaron, tengah berdiri diambang pintu.

Kedua kakinya melangkah memasuki kamar putra bungsu angkatnya yang tercinta.


"Ayah!" Keith segera berdiri dari posisi duduknya setelah mengetahui bahwa yang masuk adalah sang ayah angkat.


"Keith, ayah sudah menyuruhmu untuk memakai pakaian hangat kan" kalimat beserta helaan nafas milik Xiaron terdengar lelah dengan tingkah putra bungsu tercintanya.

"Ayah aku lupa ....." Xiaron yang mendengar kata 'lupa' menoleh pada Eros yang berada dibelakangnya.


"Apa ini Eros? Kau bilang kau adalah seorang pelayan setia? Kenapa kau selalu saja tidak mengingat tugasmu?" Xiaron berucap sembari menatap tajam pemuda bersurai gray didepannya.


"Ah maafkan saya yang mulia Grand Duke!, Saya tidak akan mengulanginya lagi" Eros meminta maaf dengan membungkukkan tubuhnya.


"Ayah ini bukan kesalahan Eros, aku menyuruh Eros agar tidak menyiapkan pakaian hangat.." Ketika Keith akan melanjutkan perkataannya, tatapan tajam Xiaron membuatnya menciut.

"Huff--- Baiklah aku maafkan kalian berdua, sekarang Eros tolong siapkan pakaian yang hangat untuk Keith!" Kalimat berbentuk perintah itu mengarah kepada Eros yang diberikan oleh Xiaron.

"Baik yang mulia!" Eros menjawab dengan membungkukkan tubuhnya serta tangan kanan yang diposisikan belakang dengan tangan kiri didadanya.

"Keith, ayah akan menunggumu dibawah. Bersiaplah karna kita harus ke istana kekaisaran malam ini" Ucapan Xiaron membuat Keith seketika membeku.

"Kalau begitu cepatlah Eros!" Xiaron kemudian berlalu begitu saja keluar dari kamar itu.


Eros yang sejak tadi mendengar nama 'istana' dan melihat gerak gerik juga aura aneh Xiaron, membuat dirinya sedikit ragu.


"Keith, sepertinya kita harus tetap pergi" kini Eros entah sejak kapan sudah berdiri didepan Keith.




"Ah... Tapi,istana kan...." Ucapan Keith terpotong.

"Kau tidak perlu khawatir, aku akan ikut denganmu" ucapan Eros meyakinkan Keith namun ia juga masih ragu untuk bergerak dari posisi berdirinya.

"Keith kau sudah berusia 17 tahun, mungkin saja ini salah satu plot yang akan segera dimulai" ucapan Eros membuat Keith mendongak menatap wajah Eros.


"Plot?" -Keith































"Pangeran baru, anak haram dari kaisar terdahulu baru saja pulang dari perang.....


































Dia adalah penyihir agung pemilik hutan dan menara sihir disamudra Atlantic" - Eros













--------tbc---------

Maaf ya kalo pendek, maaf juga kalo ceritanya makin gajelas...

Belakangan ini author lagi ada banyak kerjaan jadi kadang cepet cape dan mikir sesuatu yang baru buat cerita susah banget.

Maaf juga ya author baru bisa update :(


Vote & Komen✧◝(⁰▿⁰)◜✧





Obsession || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang