- ✿ -
Karena mendapat libur yang terhitung panjang, Jeno membawa putranya untuk mengunjungi rumah orangtuanya. Tentu saja, rumah nenek bocah itu.
Di sana, Bunda masih tinggal bersama dengan adiknya, Andy yang belum berkeluarga. Adiknya ingin menemani ibunya sebelum berpisah dan memiliki keluarganya sendiri.
Sekitar dua jam perjalanan yang mereka tempuh, untung saja Juno bukan tipe anak kecil yang rewel untuk menghadapi waktu yang panjang. Hanya banyak mau sebelum keberangkatan.
Sebelum berangkat, dia meminta banyak cemilan, serta memainkan iPad pemberian Mark dengan begitu hikmat dan enggan diganggu. Bukan bermain game tetapi menggerakkan jari kecilnya membentuk pola dan memberi warna pada layar pipih itu.
"Cucu Oma sudah datang!" Sambut Bunda dengan gembira, meminta Juno untuk segera beralih kepadanya.
"Aku dilupakan nih?" gerutu Jeno sambil mengoper anaknya kepada neneknya.
"Aish, sudah punya anak masih kekanakan!" Cibir ibunya.
"Mari cucuku tercinta, kita lihat kebun milik Oma..." Ucap ibunya membawa Juno menjauh dari Jeno dan mengajaknya ke taman belakang.
Si ayah hanya mendengus dan memasuki kamarnya lebih dahulu, mengistirahatkan diri sebentar selagi Juno bermain dengan ibunya.
"Oma ini apa?" tanya Juno untuk kesekian kalinya. Sekarang jarinya menunjuk kepada dauh hijau yang mencuat dengan umbinya yang berwarna oren dan bersembunyi di dalam tanah.
"Ini, tanaman wortel. Di dalam sini ada wortel yang enak loh..." Jawab nenek Juno sambil menunjuk beberapa tanaman wortel di kebunnya.
"Kata ayah, makan wortel bagus untuk mata. Tapi Juno tidak suka!" Ucap bocah itu sambil menutup mulutnya dan menggelengkan kepala secara kontras.
"Ey, ini enak loh... Nanti Oma masakan ya?" Tawaran yang bagus tetapi tidak untuk anak ini.
"No, Juno mau itu saja!" Tunjuk bocah itu ke polibag yang berisi tanaman stroberi. Macam-macam betul tanaman yang ada di kebun milik neneknya Juno.
"Oma, kemarin Juno pergi. Juno pergi bersama ayah..." Sambil mengunyah stroberi yang dipetiknya tadi, Juno mulai bercerita.
"Pergi kemana?"
"Tidak tau tempat apa, tapi banyak orang-orang..."
"Acara apa Jen?" Teriak Bunda kepada anaknya yang berjalan ke arah mereka.
"Reuni SMA, Bun..." Jawab Jeno yang mengambil satu buah stroberi.
"Oh, kenapa ngajak Juno? Kan bisa titip ke Bunda dulu?"
"Tanggung Bun... Besoknya kan ke rumah Bunda jadi sekalian aja, aku juga ngga sampai selesai.." begitulah penjelasan Jeno kepada ibunya.
"Oma, Oma... di sana aku bertemu tante cantik," adu Juno dengan antusias dan tersenyum sumringah.
"Benarkah? Siapa? Teman ayahmu ya?" Tanya neneknya Juno dengan bertubi-tubi.
"Tidak tau, Oma... Saat Juno bertemu, ayah sedang pergi." Mencoba menjelaskan apa yang di alaminya kemarin.
"Pergi?! Kau meninggalkan Juno sendirian di acara yang ramai begitu, Jen!?" Ibunya melirik tajam ke arah anaknya, Jeno harus segera menjelaskannya.
"Bukan begitu Bun, Juno haus. Sedangkan di acara itu tidak ada minuman yang baik untuk anak-anak... jadi aku pergi untuk mencari air."
"Tetap saja! Anakmu bisa diculik, Jeno!" Bundanya geram, bisa-bisanya dengan mudahnya Jeno meninggalkan anaknya tanpa pengawasan.
"Juno masih ada kan, Bun? Buktinya masih ada disini. Tidak akan ada yang mau menculik anak kecil yang banyak mau seperti ini," ucap ayah anak itu sambil mencubit pipi gembul Juno yang bertambah besar setelah memasukan stroberi yang terlalu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denting ✓
Fanfiction[GS Story] Lokal Rintik gerimis mengundang kekasih di malam ini, kita mencari dalam rindu yang indah. © 2022 KAME, Camellia Caramel